03

45 4 0
                                    

Jam sore seperti ini tinggal hanya beberapa motor yang terlihat, ia memakai helm fullface dan mulai memajukan Kawasaki KLX 150 nya. Tepat di depan gerbang Bima melihat seorang gadis yang mungkin menunggu jemputan, sungguh Bima ingin menawarkan tumpangan tapi tiba-tiba tangan gadis itu menyetopkan motor yang melaju dengan pelan Bima pun menghentikan laju motornya.

"Hei rumah lo sama arahnya kesana?" tanya gadis tersebut.

"Emm iya" jawab Bima tanpa melepaskan Helm fullface nya.

"Boleh gue ikut, motor gue ada di bengkel seberang sana"

"Boleh"

Gadis itu berusaha duduk di jok motor yang lumayan agak tinggi, lalu Bima menyodorkan tangannya berusaha membantu. Setelah itu Bima dan gadis tersebut tiba di bengkel tempat motor gadis itu di perbaiki.

"Oh, maaf neng motor yang neng beresnya besok, ada mesin yang harus di ganti" tiba-tiba suara sang pemilik bengkel tersebut.

"Emm oh begitu pak, makasih pak besok saya kesini lagi"

"siap neng" jawab sang pemilik bengkel.

Gadis yang kini duduk termenung, karena bingung bagaimana harus pulang tidak menyadari bahwa Bima masih ada di sampingnya. Lalu Bima menuju motornya melaju pelan dan kini tetap di depan gadis itu.

"Naik" ucap Bima memecah keheningan.

"Eh, maaf gue lupa lo masih disini. Lo pulang duluan aja" titah gadis yang kini ada di hadapan Bima

"Naik" ucapnya dingin.

Bima Dan LarasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang