Alone

884 35 0
                                    

Ketika kita lahir, jalan kita sudah muncul didepan kita. Dan sejak dulu hingga sekarang aku telah berjalan dan melewati berbagai macam persimpangan. Orang tua ku berjalan dibelakang ku sambil tersenyum memperhatikan diriku, sahabat ku tepat disamping ku dan berjalan bersama dengan ku. Hehehe betapa menyenangkannya melihat semua orang memperhatikan diriku seorang.

Tapi...

Seorang pria menyapa sahabat ku dipersimpangan jalan, mereka terlihat asik, tak lama beberapa orang juga bertemu dengan nya dipersimpangan, dan ia sekarang telah dikelilingi banyak orang. Aku lalu menarik tangan nya dengan kasar, memberitahu dia bahwa aku ada disini, tapi kurasa Aku terlalu berlebihan, dan pada akhirnya ia mengambil jalan yang bersimpangan dengan ku.

Aku kemudian menoleh kebelakang dan menemukan fakta bahwa orang tua ku tak lagi mengikuti ku, mereka sudah memilih jalan yang bersimpangan dengan ku dan terlihat mengikuti seorang gadis kecil.

Dengan kesal aku berlari kearah mereka dan membentak dan memarahi gadis itu yang telah merebut orang tua ku. Tapi kemudian orang tua ku menarik dan mendorong ku menjauh dari gadis itu, lalu aku dan kedua orang tua ku pun terlibat konflik.

Dan semua perdebatan itu berakhir ketika kedua orang tua pergi bersama gadis itu, meninggalkan ku, sendirian di tempat ini.

Menatap semua orang yang ku sayang pergi meninggalkan ku dalam kesepian.

Kenapa kalian pergi? Apa karena aku terlalu kasar? Aku pemarah? Atau apa?

Aku sungguh tak bermaksud seperti itu. Aku hanya melakukan apa yang menurut ku benar, aku hanya ingin kalian semua selalu berjalan bersama dengan ku.

Kini ketika kalian semua pergi, lalu apa aku harus mulai berjalan sendirian?

Mama?

Papa?

Sahabat ku?

Jangan pergi...

Tiba tiba sebuah lubang muncul dibawah ku dan membuat ku terjatuh jauh didalam tempat yang begitu gelap dan dingin ini.

Kualihkan pandangan ku kesekitar dan mendapati orang orang dengan wajah lesu yang suram dan menyedihkan berjalan ditempat ini dengan menggunakan pakaian merah, lalu aku mengalihkan pandanganku pada diri ku sendiri. Sekarang aku juga memakai baju merah itu.

Aku lalu terpaksa kembali berjalan, melewati jalan yang penuh dengan batu tajam. Ditembaki oleh panah. Dan dilempari dengan batu.

Ini sangat menyakitkan.

Namun yang lebih menyakitkan adalah fakta bahwa aku sendirian, dan tak ada seorang pun dari tempat terang itu yang datang menyelamatkan ku.

Apa aku akan berada di sini selamanya?

Sungguh ironis ya.



Sad story ♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang