9. Lampu hijau

26.4K 3.6K 296
                                    

"Aaaaaaaaaaaaa.."

"Bbbbbbbbbbbb.."

"Dih bego lu ngapain?" Kesal Andra sambil menoyor indah kepala Darrel. Darrel yang tertoyor pun menoleh spontan. Ia mengusap kepalanya pelan. "Gue ikutin lu."

"Gue lagi teriak!"

"Ya gue juga!"

Andra cemberut. Ia menyeruput es cendolnya sebal. Terserah Darrel saja lah. Cowok itu emang aneh dari pas masih jadi zigot. "Itu rel ada adegan tidak senonoh di depan gerbang!"

"Mana.. mana??" Darrel celingukan, ia menatap kepo kearah gerbang. "Weh tindak pelecehan seksual ini! Harus di grebek!"

"Grebek aja bang Darrel! Ini pelanggaran undang-undang!"

"Iya ayok dra!" Darrel melangkahkan kakinya cepat. Ia menghampiri seonggok *eh secuil *eh segelintir makhluk astral kasat mata yang lagi jongkok (bukan personil exo ya) sambil gelitikin kang Acep satpam sekolah.

"STOOOOOOOPPPPPPP!!"

Teriak Darrel kencang. Gilang dan Randy yang masih melancarkan aksinya pun menoleh spontan. Menatap heran cowok cebol dengan baju futsal yang berlari kearah mereka sambil menenteng sebungkus tutut berkuah pedas.

"Stop ya! Stoooopppp!

Kau mencuri hatiku hatiku~ stop kau mencuri hatiku~ yihaa~"

Andra menjambak rambut Darrel spontan saat cowok itu malah bernyanyi sambil menggoyangkan pantat and pinggulnya. Ini sama sekali tidak lucu bagi Andra, mereka kan kesini buat grebek penyusup! Bukan buat unjuk gigi goyangan pinggul Darrel!

"Anjir Andra sakit atuh!"

"Salah lu sendiri malah joget! Mau gue ledakin tuh pantat!"

Darrel menyengir lebar. Ia menggelengkan kepalanya cepat. "Nya atuh maaf.. sok lu aja yang grebek!"

Andra mendengus, cowok bertubuh kurus itu menatap tiga makhluk di depannya sinis. "Heh cabe!"

"Heh juga tomat!" Ucap Gilang sambil tertawa renyah melihat ekspresi wajah Andra. Ia berdiri dari tempatnya jongkok dan mengukir cengiran bodoh andalannya.

"Lu pikir ini lucu huh? Gini nih kalo tutup Tupperware di kasih nyawa!"

Darrel menyengir ia menepuk-nepuk pundak Andra bangga. "Mampus lu emak-emak an gue ngadat!"

"Siapa emak-emak an lu?" Tanya Andra spontan, Darrel tersenyum lebar. Ia memeluk tubuh Andra refleks.

"Ya lu lah!"

"Najis, gue kalo punya anak kayak lu udah gue kutuk jadi batu pas masih janin!" Ucap Andra sambil menendang keras bokong Darrel. Darrel yang menerima tendangan pinalti dari Andra Gonzales pun nyungsruk seketika. Ia memegang pantat semoknya nyeri.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaandra sialan!"

Gilang hanya melongo heran. Ia menatap takjub cowok kurus di depannya. Ternyata ada ya manusia super seperti Andra. Hebat sekali!

"Apa lu liatin gue?"

"Nggak." Gilang menggelengkan kepalanya cepat. Ia menatap kearah Randy yang asik menyimak di sebelah kang Acep yang tiba-tiba molor karena kelelahan abis olahraga pagi. (Read : Desah-desah)

"Ran, kenapa lu gak bangun Ran.."

"Maaf gue lagi sibuk bangun rumah tangga di dalam mimpi bersama doi."

"Gak nyambung goblok!"

"Buat apa nyambung kalo ujung-ujungnya putus lagi?"

Gilang menepuk dahinya spontan. Kawannya itu susah di ajak kompromi kalo sedang dalam mode bucin. Makannya Gilang harus bertindak sendiri, ia tak mungkin membiarkan temennya Kevan disana sendirian.

MY STUPID ENEMY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang