Keylo menghembuskan nafasnya kasar, sudah hampir dua jam Keylo duduk diam di depan televisi. Menonton sinetron yang sebenarnya sama sekali tidak ia mengerti, hanya untuk menunggu biang daki nya pulang.
Sekarang sudah hampir jam 5 sore. Kevan belum juga menampakkan batang hidungnya, andai saja hp Keylo tidak mati.. mungkin sudah berapa puluh pesan yang Kevan terima.
"Kevanjir awas aja lu kalo macem-macem!" Ucap Keylo sambil mengeratkan kepalan tangannya. Perasaannya mendadak tidak karuan, Keylo khawatir Kevan melakukan hal aneh di belakangnya saat ini.
Tepat saat langkah Keylo hendak sampai ke pintu kamarnya, sesosok curut dengan wajah tanpa dosa berjalan kearah sofa ruang tamu kosan dan mendudukkan tubuhnya disana. Ia nampak tenang menyenderkan kepalanya sambil menutup mata, mengabaikan Keylo yang dari tadi menatap sosoknya dengan kilatan tajam.
"Kemana aja lu?!" Keylo menyentak, Kevan di buat kaget seketika. Cowok yang beberapa detik lalu nampak terlihat santai pun di buat canggung tiba-tiba.
"Eh.. kekey.."
"Lu janji jemput gue? Kenapa yang dateng curut lu?!" Keylo kesal. Ia berjalan kearah Kevan dan mencubit lengan Kevan keras, membuat cowok berparas aduhai itu menjerit eksotis karena cubitan nya.
"Arghh aduh ampun key.."
"Lain kali kalo gak jadi jemput bilang! Biar gue nebeng ke yang lain?!" Keylo makin memperkuat cubitannya, membuat tubuh Kevan menggelinjang kesakitan.
"Iyaaaa ampun Key!" Kevan melepaskan tangan Keylo perlahan. Ia menatap bekas cubitan yang terlihat merah di tangannya. Keylo itu ganas juga ya, Kevan jadi tambah suka wkwk
"Kenapa lu malah senyum-senyum? Ada yang lucu?" Tanya Keylo spontan saat melihat bibir Kevan mengukir senyuman tipis secara diam-diam. Kevan hanya menggeleng pelan, ia menarik tangan Keylo dan memeluk tubuhnya erat.
"Gue cuma lagi seneng.."
"Lu dapet janda baru?!" Keylo melepaskan pelukan Kevan, ia menatap wajah Kevan pekat.
"Kenapa lu ngomong gitu?"
"Katanya lu bahagia.."
"Gue bahagia sama lu, bukan sama orang lain." Kevan berkata tegas. Keylo hanya manggut-manggut saja, membuat Kevan gemas untuk mencubit pipinya.
"Sikap lu itu.. butuh kesabaran extra buat gue.."
Keylo tersenyum tipis saat tangan besar Kevan mengelus lembut rambutnya. Demi apapun, Keylo mulai menyukainya sekarang. Ia suka perlakuan penuh perhatian yang Kevan berikan.
"Lu lebih cocok jadi bapak gue Van.."
"Mungkin, tapi gue lebih tertarik jadi pendamping lu di pelaminan."
Keylo membuang mukanya spontan. Membuat Kevan tertawa puas karena perilakunya, ya Kevan mulai mengerti Keylo sekarang. Apa yang membuat Keylo bahagia, apa yang membuat Keylo sedih, apa yang membuat Keylo marah.. Kevan mulai menata semua itu di ingatannya.
"Gue sayang lu Key.."
"Demi tutut ajaib, lu ngomong gitu lagi gue gaplok lu Van.."
Kevan tertawa lepas, ia berdiri dan memeluk tubuh Keylo erat, seakan Kevan tak ingin terpisah dari Keylo meskipun takdir memaksanya. Keylo yang merasakan hangatnya pelukan Kevan pun mulai mengudarakan tangannya, membalas pelukan itu sama eratnya. Keylo memang masih tidak mengerti dengan perasaannya saat ini, tapi dia mulai mengerti satu hal.. bahwa dia juga mulai menerima Kevan di kehidupannya.
"Lu bosen dengernya?"
Keylo menggeleng, sebenarnya bukan masalah jika Kevan terus mengungkapkan perasaannya kepada Keylo. Hanya saja jantungnya ini mulai tidak bisa di ajak kompromi, gimana jadinya coba kalo Keylo tiba-tiba sakit jantung gara-gara ucapan manis Kevan? Kan gak lucu!
"Gue cuma malu.."
Kevan melepaskan pelukannya, ia mengelus rambut Keylo penuh kasih sayang. Memang saat ini Kevan lebih terbuka tentang perasaannya, tapi bukan berarti Kevan tidak punya rahasia yang bisa ia sembunyikan dari Keylo. Kevan juga punya itu.
"Key.."
Keylo mendongak, ia menatap mata Kevan pekat. "Iya?"
"Wanna play with me?"
"Hah?"
Mata Keylo membulat sempurna, ia menatap Kevan tak percaya. Kevan hanya mendengus pelan, ia menatap wajah Keylo tajam.
"Ayok sex sama gue!"
"Lu gila?!"
Kevan menghembuskan nafasnya panjang. Ia menggenggam kedua pundak Keylo erat. "Gue pengen lu ilangin semua keraguan lu sama gue.."
"Gue belum siap Van!"
"Gue boleh egois gak Key?"
Keylo menelan salivanya refleks. Ia benar-benar bingung dengan suasana yang tiba-tiba Kevan buat. Play sex? Maksudnya Kevan ingin nganu? Dengan Keylo? Secepat ini?
"Gue takut.." bibir Keylo bergetar, ia benar-benar takut lubang pantatnya sakit gara-gara sodokan Kevan. Meskipun Keylo belum tau rasanya di sodok, tapi ia sudah punya gambaran pasti itu akan menyakitkan.
"Gue usahain gak nyakitin lu Key.." Kevan menggenggam tangan Keylo erat, mencoba menenangkannya sebisa mungkin. "Gue bakal berusaha buat bikin lu nyaman sama gue.."
Keylo mengangguk pelan. Meskipun hatinya sedikit ragu, ia takut dengan apa yang akan dia hadapi sekarang. Tapi jika Keylo terus-menerus lari, ia tidak akan pernah tau perasaannya saat ini kepada Kevan.
Hanya "sayang" saja tidak cukup untuk Kevan. Ia ingin lebih dari itu, Kevan ingin Keylo mencintainya. "Cinta" dalam artian sesungguhnya, bukan hanya karena Keylo terpaksa.
"Play sex with me baby.."
"Ah.. o-ok.."
"Call my name?"
"Hah?"
"Call my name by.."
"With pleasure dad, Kevano.."
______________Xxx______________
Part nganu nya saya private ah 😂
Minta vote and komen :(
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STUPID ENEMY ✓
Humor#1 in lawak (22/05/2020) #2 in pelangi (21/09/2019) ______________________________________ 13 Januari 2019 - 10 September 2019 ______________________________________ WARNING!! it's yaoi area. Homophobic? Jangan membaca. Cerita ini saya buat hanya un...