23:30
Rain sudah tertidur lelap dan sudah di alam mimpi. Tiba-tiba Rain terbangun. Dia melihat ada cahaya yang terang seketika dia melihat wajah Arka.
"Arka, kamu ko ada disini?"
"Hy Rain, selamat datang diduniaku. Dan satu lagi.. Selamat ulang tahun Rain"
Gue mendengar itu langsung meneteskan air mata.
"Arka!!" Gue memeluk Arka.
"Lo ko kamu nangis? Harusnya bahagia dong. Kan hari ini lo ulang tahun"
"Gue sedih karna hari ini lo gak ada disamping gue. Kenapa waktu itu bukan gue aja yang mati"
"Shutt, gak boleh ngomong gitu. Tugas seorang kaka adalah menjaga adiknya dari bahaya."
Tiba-tiba Arka menghilang dari hadapan Gue.
Gue membuka mata gue. Ternyata hanya mimpi dan ini tepat jam 00:03.gue keluar dari kamar dan kaget karna bunda dan Aqilla menyuruh gue untuk turun kebawah
Sampai dibawah gue terkejut ternyata ada Devan, Devin, dan Kaila."Ko kalian ada disini??"
Gue mulai melihat kearah Aqilla. Sedangan Aqilla hanya bilang maaf. Devan yang melihat gue berlari dan membawa gue kepelukkannya.
"Rain, aku kangen kamu"
Gue memaksa lepas dari pelukan Devan
"Ngapain lo kesini??? Lo gak ada guna disini!!!"
Betak gue. Devin dan Kaila yang melihat itu kaget dengan perubahan gue. Saat lagi marah-marahnya tiba-tiba dari pintu.
"feliz cumpleaños Rain" (selamat ulang tahun Rain)
Gue melihat anak kelompok gue membawa kue beserta bingkisan kado..
"Gracias" (terima kasih)
"Rein, ini kado buat kamu"
Gue melihat bingkisan yang dibawah oleh Devan. Gue sebenarnya ingin terima tapi tiba-tiba
Brukk
"GUE GAK BUTUH KADO DARI LO"
Gue awalnya terima tetapi gue langsung membuang didepan Devan. Devan yang melihat itu hanya tunduk dan merapikan kado yang dibelinya.
Devan segera pergi dari hadapan gue. Gue yang melihat itu hanya menahan air mata.
'Maafin gue Dev. Gue gak bermaksud untuk gak terima kado dari lo. Tapi ini juga demi keselamatan lo'
Aqilla yang melihat itu langsung menarik gue ke kamar. Sedangkan Kaila dan Devin mereka mengikuti Devan dari belakang agar bisa tenangin dia.
"Rein, lo kenapa sih."
Gue melihat Aqilla dengan alis yang naik
"Gue tanya Rin!!"
"LO GAK TAU APA-APA"
"Yah lo cerita dong ke gue. Supaya gue tau"
"Lo sebaiknya keluar. Gue mau sendiri"
Aqilla meninggalkan gue sendiri dikamar.
Gue sempat menahan Aqilla. Dia berbalik"Ada apa? Lo mau cerita?"
"Bukan, gue mau nitip Devan di lo"
"Maksud lo apa?"
"Gue gak mungkin bisa bersama lagi dengan Devan. Makanya gue nitip dia ke lo. Jaga dia, gue bakal bayarin tiket untuk lo dan memdaftarkan lo di universitas yang bagus di Jakarta."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN👑
Teen FictionCerita ini bukan menceritakan seseorang yang menyukai hujan. Tetapi menceritakan tentang seorang cewe yang baru tau kalau ia memiliki kembaran Gimana cerita selanjutnya?? Jangan lupa vote and coment