Kesialan

15 1 0
                                    

A/N: Diatas suit yang dipakai Nebula beserta aksesoris-aksesorisnya. Vote and comment do not forget :)


"Yang namanya hidup itu cuman sekali. Mangkanya kalau ada kesempatan seneng-seneng jangan jaim dan sok jual mahal apalagi buat kami para budak korporat yang tiap hari spot jantung gara-gara deadline."

-Robin-

"Eh, lusa lo mau dateng sama siapa Ne?." Pertanyaan Robin menyambut kedatangan Nebula kala itu.

Lusa ini seluruh karyawan dan kolega perusahaan D.A diundang untuk menghadiri cara ulang tahun sang pemilik Dewangga Angkasa ke lima puluh tahun sekaligus merayakan hari perak perusaahan.

Dan oleh karena itu, keadaan kantor saat ini sedikit berisik terlebih para wanita yang sudah sangat rempong mempersiapkan busana untuk ajang tebar pesona itu. Kalau kata Nebula pagi-bagi udah bising aja.

Nebula gondok karena si Robin juga ikut antusias, dimana-mana sepanjang kaki Nebula mulai melangkah masuk kupingnya selalu menangkap pembicaraan yang kurang lebih seperti ini.

'Gue kesana sama siapa ya enaknya?'

'Pakai baju model ini bagus gak sih buat gue?'

Atau yang bikin Nebula merotasikan matanya adalah kalimat yang berbunyi seperti

'Duh harus diet nih biar dapet cogan'

Rasanya Nebula pengen ngomong "Gue gak peduli woy!." Atas semua pertanyaan-pertanyaan absurd yang menari-nari ditelingganya sejak pagi tadi.

Dan kini bawahan slash sahabatnya pun juga tidak kalah berisiknya dari para rumpita-rumpita yang ia temui sebelumnya.

Nebula pun menghela napas malas dan enggan menanggapi pertanyaan Robin Hood palsu itu.

"Woy anjir, gue tanya bukan cuman di dengerin doang. Lo kira lagi ujian listening?. Ngomong apa ngomong!." Cerocos Robin yang berisiknya melebihi teriakan Sarah, adiknya kalau sedang gemas melihat idol-idol korea yang katanya pemainnya paling ganteng sedunia.

Siapa tuh namanya si Jin Tomang atau siapa tuh namanya Jung cook. Gak tau deh Nebula juga, soalnya dia bergidik liat kulit mereka yang putih banget. Mandi susu apa ya tiap hari sampai bisa putih banget gitu.

Padahal kalau kata anak-anak kantor Nebula itu ganteng. Mirip Noah Noah Centineo yang bikin cewek-cewek dikantornya kalau liat dia bisa bikin hamil online.

Hanya saja Nebula orangnya kurang senyum dan memakai kacamata jadi kesannya cupu tapi tampan gitu. Banyak yang bilang dia kurang piknik deh jadinya judes.

Emang ya manusia itu bisa banget habis bikin melambung tinggi langsung dihempaskan gitu aja.

Sejujurnya Nebula sangat malas menghadiri pesta tersebut, ia malas harus repot sana sini untuk mempersiapkan pakaiannya.

Tapi apa daya, Pak Dhiyaksa yang biasa para karyawan karyawati memanggilnya sudah mengundang Nebula secara empat mata kemarin. Sehingga mau tidak mau ia harus ikut karena merasa tidak enak.

Setelan suit keluaran Hugo Boss berwarna hitam melekat pada tubuh Nebula membuatnya semakin tampan. Langkahnya berderap mantap memasuki Ballroom Four Season Hotel meski tanpa adanya wania yang menggandeng tanganya.

Pesta tersebut terlihat megah dengan nuasa dekorasi perak dan emas yang terlihat elegan. Hanya saja itu semua tidak membuat Nebula antusias meski jiwa dan raganya berada disana.

Pengelihatannya mengedar mencari keberadaan sosok Robin yang dipastikan kalau sudah datang sejak awal, pria aneh itu tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan buat have fun. Sesuai dengan pedomannya yang sangat sesat nan konyol miliknya.

"Yang namanya hidup itu cuman sekali. Mangkanya kalau ada kesempatan seneng-seneng jangan jaim dan sok jual mahal apalagi buat kami para budak korporat yang tiap hari spot jantung gara-gara deadline." Ucap Robin kemarin kepada Nebula.

Tapi bukannya menemukan Robin, Nebula malah melihat Andra yang berdiri tidak jauh dari dirinya.

Malam ini ia menggunakan dress berwarna silver berpotongan punggung rendah sehingga memperlihatkan punggung mulusnya yang bikin Nebula ketar ketir.

(A/N: Dress Andra)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(A/N: Dress Andra)

Andra malam ini terlihat sangat cantik. Apalagi sekarang dia sekarang sedang tersenyum ramah pada perempuan yang satu divisi dengannya.

Memang, menurut Nebula, Andra itu salah satu wanita tercantik yang dia kenal selain mama dan Lana dalam hidupnya.

Dada sebelah kiri Nebula terasa berdegup kencang dan udara terasa panas padahal ia berdiri dekat dengan pendingin ruangan. Masa iya udara langsung turun derastis gini sih?.

Senyum menawan milik Andra tiba-tiba menghilang saat ada seseorang pria menghampirinya dan memengang lengannya.

Tatapan yang diberikan Andra pun terlihat tegang saat melihat pria yang terlihat bukan dari kalangan sembarangan itu.

'Siapa dia?.' Batin Nebula.

Pandangan panik Andra terlihat menyusuri sekelilingnya dengan menjawab ogah-ogahan pertanyaan lelaki yang berbincang dengannya, dan saat itu pula pandangan mereka bersirobok. Seketika senyum manis Andra menguar dan ia berjalan menghampiri Nebula berada.

Nebula yang tidak bisa berkutik sejak menyaksikan senyum manis itu pun berdiri kaku ditempatnya. Pikirannya terasa kosong dan berhenti.

"Hai sayang." Ucapan manis itu menyadarkan Nebula dari kebisuannya. Pandangannya pun memandang sang pemilik suara halus yang tidak lain berasal dari Andra itu.

Ia merasakan Andra merengkuh lengannya dengan erat seakan enggan melepaskannya.

"Jadi ini yang kamu bilang pacar kamu itu Rai?." Suara bariton yang berasal dari pria yang berdiri tidak jauh dengan mereka.

Dilihat dari mana pun pria itu sepertinya seorang pewaris tahta yang tidak main-main pendapatannya.

Setelan Brioni keluaran terbaru yang harganya ampun-ampunan meneriakkan bahwa ialah sang penguasa. Apalah daya Nebula yang hanya memakai Hugo Boss.

"Iya Ka, kenalin namanya Nebula." Suara yang terdengar lembut itu terdengar bagai petir pada malam hari bagi Nebula.

Terlebih lirikan tajam yang dilontarkan pria parlente didepannya saat mendengar kalimat yang diucapkan Andra tadi.

Oh sial, sepertinya dia terjebak dalam drama picisan antar dua manusia ciptaan Tuhan ini. Ia pun menyesali pilihannya atas kehadirannya malam ini.

Nebula tidak siap jika pulang nanti mukanya babak belur atas omong kosong belaka yang diciptakan oleh mereka. Sepertinya malam ini Nebula hanya bisa berharap tanah bisa menenggelamkannya saat ini juga.



GALAXIASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang