Tidur nyenyak Nebula terganggu saat gawainya berbunyi tanpa henti pagi ini, baginya hari libur itu wajib untuk bangun siang.
Toh juga setelah shalat subuh, semua orang rumah tidak ada yang berani mengganggu waktu tidurnya.
Tapi rencananya hari ini rasanya Nebula ingin menggeram memarahi siapapun yang berkoar hingga memunculkan banyak sekali notifikasi memenuhi layar gawainya.
Tidak tahu apa kalau Nebula semalaman susah tidur selepas pulang dari pesta kemarin?. Badannya terasa remuk tidak karu-karuan akibat semalam dia tidur terlalu larut malam.
Malas mendengar bunyi pop-up dari gawainya, segera ia membuka apa pokok pembicaraan teman-temannya yang tidak waras itu.
[Genk A8 Every1]
Robin:"Geng, gue punya berita hot nan panas nih."
Hasan:"Hah?"
Evan:"Apaan tuh kak?"
Robin: "Jadi tuh semalem kan kantornya gue sama Nebula kan lagi ultah, terus...."
Hasan:"Hah?"
Raka:"Hah heh mulu lo San, kayak keong."
Hasan:"Keong kagak ada bunyinya bodoh, itu yang hah heh hoh mah tukang keongnya keles."
Tara: "Baunya sampe sini njir San. Bau jengkol nih."
Evan:"Cepetan anjir si lambe, mau nyebar gosip aja ngegantung kayak statusnya dia sama si dia."
Evan:"Bangkeee Ka!!,Gue ngakak😂"
Tara:"Ada apaan sih ini? Berisik banget. Libur pagi pagi bukannya males-malesan malah gosip, ngantuk nih gue."
Robin:"Bawel deh you you pada, jadi tuh si Nebula selama ini ternyata punya gandengan. Mana gandengannya anak baru di kantor. Cantik banget. Kok mau sih sama lo Ne?."
Raka:"Hah, asli? Wah parah lo Ne, lo anggep apa kita-kita?."
Hasan: "(2)"
Evan:"Kejam kamu maz, aku dikhianati 🤧"
Tara:"Buset Ne, akhirnya move on juga lo. @RobinK secantik apa nih gebetannya Nebula."
Robin:"Cantik coy, Namanya Andromeda panggilannya Andra, kemaren di pesta nempel banget cuy kayak perangko. Kemana mana digaet."Nebula yang membaca isi obrolan teman-temannya hanya bisa mendesah malas. Serius deh, Nebula yakin sekali kalau dikehidupan sebelumnya Robin itu ibu-ibu tukang gosip. Grup itu kembali ramai saat mereka menuntut jawaban dari Nebula.
Kenapa ya Nebula mau berteman dengan mereka sedari SMA?. Dan sialnya si Robin, temannya yang paling bawel justru satu kantor dengannya. Malas menanggapi obrolan mereka, Nebula hanya menjawab.
Nebula:"Hoax, jangan percaya setan kalau ngomong. Dosa."
Robin: "Halah, gak mungkin bohongan itu. Gue liat banget dengan mata kepala gue sendiri pas ultahnya kantor gue kemaren, aduh coy.. Gue sih kalau jadi Nebula juga gak mau nolak kalau dapet kayak Andra gitu."
Tara: "Duh jadi kepo sama Andra wujudnya kayak apa sampe Robin kayak gini."
Hasan: "(2)"
Raka: "(3)"
Robin: "Pokoknya cantiknya bikin orang vertigo, pesonanya itu loh, not surreal. Gue kirimin nih fotonya dari ignya. Awas lo pada kalau naksir, gaetannya si Nebula ini."
Robin: "Send a picture"
Raka: "Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan..."Hasan: "Eh, ini beneran manusia?. Rob, besok fix gue pindah ke kantor lo ajalah, biar gak seret jodoh gue. Kali aja Andra jodoh gue."
Tara: "Ajegilee, gue kalau belom ketemu Ajeng langsung gue tikung lo Ne, cantik banget mirip Velove Vexia dah."Nebula: "Anggep aja gue gak ada,bye"
Malas meladeni teman-temannya yang semakin tidak terkendali. Dan pula Nebula tidak bisa kembali memasuki alam mimpi dirinya, berencana melakukan jogging di GBK bersama adik bungsunya yang bernama Sarah yang berusia tiga belas tahun.
"Dek piyik, mau nemenin abang gak? abang beliin nasi padang di Benhil deh." ajak Nebula
Memang dirinya dan Sarah terlampau umur yang cukup jauh, Sarah hadir saat dirinya berada di kelas dua sekolah menengah atas. Mengalahkan tahta Tatjana yang kala itu sebagai anak bungsu saat masih duduk dibangku kelas enam sekolah dasar.
Tapi dirinya tidak merasa risau jika sedang membawa adik-adiknya, sebab dibawah Nebula ada sikembar Emma dan Rama yang usianya terpaut tiga tahun dengan Nebula. Walaupun begitu, Nebula sebagai abang tertua sangat menyayangi adik-adiknya dan akan selalu menjaga mereka.
"Mau!!, sekalian ya bang beliin pulsa buat paketan. Semalem habis streaming drakor nih. Rowoon oppa sama Jaewook oppa ganteng banget. Duh lumer." jawab Sarah antusias.
"Hah, siapa namanya tadi? Rawon sama Jowok? kok namanya aneh begitu?." tanya Nebula
"Ih abanggg, bukan Rawon tapi Rowoon oppa sama Jaewook oppa. Abang kudet ah. Sekali-kali dong ikut aku sama mbak Tatjana biar gak kudet." sungut Sarah sambil mengikuti Nebula berjalan kemobilnya.
Terkadang Nebula bingung dengan perbincangan dua adiknya itu. Mereka kadang bisa berteriak-teriak dan tak jarang juga mereka marah-marah. Apa mungkin gejolak remaja saat ini seperti itu ya?, rasanya saat Nebula dulu dirinya tidak seperti kedua adiknya ini.
Sepanjang jalan menuju GBK, mereka diiringi lagu-lagu yang Sarah bilang adalah lagu Korea. Untungnya menurut Nebula, suara Sarah tebilang cukup lumayan jadi cukup menghibur Nebula. Walau Nebula tidak tahu arti dari lagu tersebut.
Sesampainya mereka di GBK mereka melakukan jogging sebanyak tiga putar dan dilanjutkan dua putar sepeda sewaan. Usai berolahraga, mereka duduk sejenak sambil memandang sekitar.
Nebula melirik Sarah yang menikmati sepiring dim sum dengan menegak air mineral yang diberikan oleh adiknya itu. Nebula heran, padahal kemarin adik kecilnya itu berkata dengan penuh tekad untuk melakukan diet, tapi apanya yang diet kalau setiap melewati makanan bawaannya mau beli terus. Jadi coba beri tahu Nebula mana titik diet adiknya ini?.
"Bang, habis ini jadi kan beli nasi padang? aku udah laper ini." rengek Sarah
"Dek piyik, kamu kan baru makan dim sum masa udah laper lagi?. Katanya mau diet kemarin" tanya Nebula heran.
"Ih abang, aku kan hari ini lagi cheat day gara gara abang. Kata ayah juga aku gak gendut-gendut amat." alibi Sarah
"Iya gak gendut cuman liat tuh pipi kamu udah kayak mau tumpah." ejek Nebula yang dibalas dengan rengutan Sarah tidak terima dengan perkataan Nebula terhadap dirinya. Tidak tahan melihat raut muka adiknya dirinya tertawa terpingkal-pingkal akibat usahanya yang menjahili adiknya itu.
Sejujurnya adiknya itu emang tidak terlalu berisi hanya saja memang adiknya itu dikaruniai pipi yang tembam, tapi tidak apa. Nebula suka pipi adiknya itu saat mencium pipinya, Nebula memang sesayang itu terhadap adik-adiknya terlebih Sarah, si bungsu.
Disela-sela sisa tawanya, pundaknya ditepuk pelan oleh seseorang. Reflek Nebula menengok siapa yang menepuk pundaknya. Rupanya yang menepuk pundaknya adalah dua orang yang sejak kemarin Nebula ingin hindari. Andra dan papanya.
"Loh Pak Nebula jogging disini juga?, kebetulan ya saya juga mau jogging. Sama siapa pak kesini?." tanya Pak Dhiyaksa, bosnya yang merupakan papa dari gadis yang berdiri menatapnya dengan tatapan yang tak terbaca.
Segera dilepaskannya tatapan matanya dengan Andra untuk menjawab pertanyaan pak Dhiyaksa. "Oh iya pak, saya baru selesai jogging sih, ini lagi cooling down. Perkenalkan ini adik bungsu saya Sarah namanya." jawab Nebula secara profesional sambil melihat kearah adiknya.
"Kamu kok gak kasih tau papa kalau pacar kamu mau jogging di GBK ndra?, tau gitu papa gak ikut dari pada jadi nyamuk." goda pak Dhiyaksa tertuju pada Andra, anaknya.
Seketika mendengar godaan pak Dhiyaksa, tubuh Nebula menegang dan bergegas melihat kearah adiknya, seperti dugaan Nebula. Adiknya itu tersenyum licik sambil melihat kearahnya. Kini skor mereka seri dan well, sepertinya Nebula harus mengeluarkan uangnya lebih dalam lagi selain untuk membeli nasi padang dan pulsa untuk adiknya itu. Seperti memberi uang komisi tutup mulut misalnya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAXIAS
Literatura FemininaMeet the Andromeda, the charming beauty. Then here it comes The Nebula, the enchanting mysterious. The liaison of the galaxy. "From the start, I knew you was the real form of disaster. but no matter how hard I dodge it, You always to pull me back a...