Sesampainya di sekolah gue mutusin buat nerima kamal kembali. Dan disaat itu pula kamal ngebuktiin bahwa dexter adalah pembunuhnya fifi.
Tapi 2 hari kemudian dexter sudah dibebaskan karena dia menyogok polisinya.
Kemudian dexter balas dendam buat ngebunuh gue, karena gue telah ingkar kepadanya. Ya gue tau itu semua berkat fifi. Ya karena gue masih indigo jadi gue bisa bicara sama manusia kasatmata.
Kemudian gue wa kamal...
"Mal lo diajak dexter pergi ga?." tanya gue
"Apa??dexter!? Bukannya dia di penjara ya." balas dia
"Lho lo kemana aja, masak lo gatau berita ini sih?." tanya gue
"Gatau lif, gue sekarang ada di bandung." jawab dia
"Lo ngapain ke bandung?." tanya gue
"Ada acara, soalnya gue harus tuntaskan misi ini dulu." jawab dia
"Oke."
Sedangkan disini kita lagi ngurusin fifi, agar dia bisa tenang, walaupun fifi udah tenang tapi gue masih bisa ngelihat dia.
"Fi lo tau ga rencana dexter apaan?." tanya gue
"Maksut lo?." tanya dia
"Ya kali aja kamal ke bandung gara² dexter." sahut gue
"Mana ada, orang kamal aja gatau." jawab dia
"Mungkin aja bisa, kan kata lo dulu dexter ngerencanain buat mbunuh kamal." tanya gue
"Gue takut fi, cinta gue bakal hilang lagi, seperti planet pluto." jawab gue sambil memandangi taman rumah gue
"Ya gue gatau." jawab fifi sambil ketawa ketawi sendiri
"Dah ni hantu makin serem aja." (batin gue)
Tiba tiba gue dapet telfon dari nyokapnya kamal...
"N..a..k alif, n..a..k alif bisa kesini nggak?." tanya tante dina dengan nada terbata bata
"Emangnya kenapa te?." tanya gue
"T...a..di tante dapet informasi kalau kamal kecelakaan, katanya sih ada mobil yang sengaja menabraknya.", jawab tante dina dengan tersedu sedu
"Sekarang kamal dmn?." tanya gue panik
"Di RS.Pandawa, Jakarta." jawab tante dina sedih
"Oke te."
"Dexter sialan, kalau punya dendam ke gue jangan mbawa mbawa orang dong."(batin gue kesel sambil nangis)
*****
Beberapa saat kemudian gue sampai di RS.Pandawa, gue langsung nemui tante dina sama mama.
(Dokter keluar dari UGD)
"Dok gimana keadaan kamal dok?.", tanya tante dina dengan nada lemas
"Alhamdulillah anak ibu sudah sadar, kalian boleh masuk, tapi tetap jaga ketenangan." kemudian dokter itu pergi ninggalin kami
(kemudian gue kedalem ruangannya kamal)
Gue meluk kamal, ya walaupun gue blom jadi sapa²nya dia, tapi gue sayang sama dia. Gue ngacak" rambut kamal. Sampai tak sadar air mata gue udah jatuh di tangan kamal.
"Lif, udah tenang aja, gue gpp kok." jawabnya dengan memegang tangan gue
"Ya, gue minta maaf, sorry semua ini salah gue." Kamal mengusap air mata gue
"Ini bukan salah lho kok, cuma dia aja yang salah faham."
"Yaudah maaf ya sekali lagi."
Tanpa tersadar ternyata suara pintu terbuka, gue segera menghapus air mata gue. Kemudian gue keluar untuk nyari udara segar.
*****
"Kadang situasi membuat manusia harus merubah dirinya untuk membuat keadaan tampak baik baik saja karena di dalam perubahan ada kekuatan."
![](https://img.wattpad.com/cover/173450505-288-k889246.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alifkamal
Teen Fiction____ "gue bingung kenapa gue selalu dilema dalam keadaan seperti ini." -A ____ Pada hari itu banyak sekali masalah yang menimpaku, entah itu masalah perjodohan, masalah persahabatan, dan masalah yang lain. Gue ga suka ada orang yang berkhianat den...