Keesokan harinya gue udah sampai di sekolah. Gue langsung nyari si kamal, gue celingukan nyariin dia. Gue nanya nanya ke temennya tapi gue ga nemuin dia.
(Teeettt,teettt,teettt) suara bel berbunyi.
5 menit kemudian si kamal baru dateng, gue langsung nyamperin dia...
"Mal lo kok telat sih." tanya gue
"Ya tadi soalnya ban motor gue kempes, dan alhasil gue harus nambal dulu!.", jawab dia sambil menunjukkan ekspresi sedihnya.
"Emang pagi pagi ada tambal ban ya?." tanya gue lagi
"Ada, tadi kebetulan gue lewat trus ada tukang tambal ban." ucap dia
"O Y, Btw nanti jadi kan?.", tanya gue
"Ya jadi, tapi gue ngomong ke dexter dulu, soalnya kemarin dia ngajak gue buat keluar." ucap dia
"Emm mending lo jangan ikut dia sih?" (ucap gue berbisik di telinganya
"Ya udah bye." sapa gue
"Oke."
Saatnya istirahat pertama .(bel istirahat berbunyi).
Setelah itu gue nemui si chelsa sama nana, ya si cassandra udah gajadi sahabat gue lagi, soalnya dia udah pindah sekolah.
Gue dkk ga punya pacar karena kita bestfriend, jika punya pacar satu maka semuanya harus punya pacar ataupun sebaliknya.
Gue ngajak nana sama chelsa buat ke kantin, dan di perjalanan ga sengaja gue ketemu arnold. Sepertinya dia sendirian, biasanya sama si kamal sih.
Setelah pulang sekolah, gue ngajak kamal ketemuan. Tapi sebelum itu gue ijin dulu sama nyokap bokap ijin gue sih mau ngerjain tugas kelompok. Padahal kan mau ketemuan sama kamal.
Akhirnya kita sampai di mc donal's.
"Mal gue mau ngomong sesuatu sama lo." ucap gue
"Mau ngomong apa?." tanya dia penasaran sambil membenarkan posisi duduknya.
"Sebenarnya selama ini gue udah tau siapa yang mbunuh fifi." ucap gue serius sambil menatap matanya.
"Lah lo kok ga langsung bilang ke gue sih." balas dia
"Ya gue takut, soalnya pembunuhnya ngancam gue." jawab gue
"Oh ya yang mbunuh fifi itu cassandra sama dexter." jawab gue
"Lah kok bisa sih?, bukannya dia sahabatan ya.", tanya dia
"Ya kalau itu sih gue gatau." jawab gue
"Mal please lo cepetan kasih tau ya, gue gabisa mbuktiin, gue takut gue diancem kalau ngasih tau gue bakalan di bunuh." jawab gue ketakutan
"Ya oke." ucap dia
"Lif, sebenarnya gue blom bisa move on sama lo." jawab dia
"Maksut lo?." tanya gue kebingungan
"Ya gue masih suka sama lo." ucap dia serius sambil menarik tangan gue dan dikaitkan dengan tangannya.
"Gue tau lo pasti masih suka sama gue kan?." tanya dia dengan pd nya, sambil menaik turunnya alisnya.
"Sotoy banget sih lo." ucap gue sambil melepaskan genggamannya.
"Ya sebenarnya gue juga blom bisa move on sih". Jawab gue sambil memalingkan muka.
"Lo mau ga jadi pacar gue?." ucap dia seraya menarik dagu gue agar menghadapnya.
"Gue bakal setia sama lo, gue ga akan ngelakuin hal kyk dulu lagi, please lif terima ya." ucap dia
"Emmm gmn ya?." jawab gue kebingungan
"Gue takut lo bakal kyk dulu lagi, karena gue takut patah hati untuk yang kedua kalinya." jawab gue
"Mungkin lo gatau gmn rasanya sakit hati yang gue alami, mungkin dulu waktu gue pacaran sama cowok ga kyk sakitnya waktu putus sama lo, lebih sakit dari terkena pisau, kemudian gue takut untuk kembali jatuh cinta." lanjut gue
"Jadi ya...." ucap gue terbata sampai ga sadar air mata gue jatuh
Lalu kamal mengusap air mata itu
"Lo jangan khawatir, gue janji kok ga bakal kyk dulu lagi." ucap dia
"Ya gue pikir² dulu aja, karena gue masih trauma, dan jika gue nerima lo, lo harus siap ngehadepinya." jawab gue
"Oke, gue bakal siap kok, ayo gue anterin pulang." jawab dia
"Iya." ucap gue
*******
"gue takut untuk kembali jatuh cinta, karena trauma dengan apa yang telah terjadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alifkamal
Teen Fiction____ "gue bingung kenapa gue selalu dilema dalam keadaan seperti ini." -A ____ Pada hari itu banyak sekali masalah yang menimpaku, entah itu masalah perjodohan, masalah persahabatan, dan masalah yang lain. Gue ga suka ada orang yang berkhianat den...