Pepatah lama mengatakan, Hiduplah seperti air mengalir. Terus mengalir apapun yang terjadi didepan sana, terus maju dan pantang menyerah.
Begitulah gambaran hidupku secara umum. Aku bekerja disebuah perusahaan arsitek ternama lewat jalur MT (Managemen Trainee). Bukan hal yang mudah untuk lolos menjadi karyawan disini. Pun begitupula saat sudah menjadi karyawan, kamu bergiliran dirolling selama 1 tahun sekali di 4 bagian Core.
Ini tahun ketiga ku, yang mana sudah pernah di bagian Design & Grafis, BPT (Building Project Tim), dan saat ini di BQA (Bill of Quantities Analysis). 2 bagian paling sulit sudah kuleewti di 2 tahun pertama ku disini.
Jika ada yang bilang, aku tampak menikmati kesulitan kesulitan itu. Ya karena, hal itulah yang ingin ku nampakkan ke mereka. Aku bukan type orang yang bisa mengungkapkan perasaan dengan begitu gamblang dihadapan orang lain. Sering kali memendamnya diotak dan mneyimpannya untuk diriku sendiri. Beberapa teman ku bahkan memanggilku PsiArt (Psikopat Arsitektur) karena kegilaan ku dalam totalitas pekerjaan.
Aku percaya takdir. Sebut saja aku sok religius, tapi aku memang percaya bahwa ada kekuatan lain bekerja padaku.
Tapi aku tak percaya bahwa keberuntungan itu ada. Aku meyakini bahwa tanpa sebuah usaha keras dan cerdas, kau takkan mampu memiliki sesesuatu yang berharga. Banyak yang bilang aku kolot. Suka maupun tidak, aku menerima diriku yang seperti ini apa adanya.
Seangkatan MT ku ada 11 orang. Diawal kami masuk, kami sering pergi hangout bareng. Tapi semenjak masuk ke bagian bagian core. Hanya beberapa saja yang masih bisa berkumpul. Salah satunya adalah pemuda bongsor manis didepan ku ini.
Sudah sedari tadi ia mengusap surainya kasar dan menatap Tab nya sedikit frustasi. Aku hanya duduk didepannya sambil menikmati Es Machiato dengan potongan Alpukat yang manis.
Siapa sih namamu??
Ahh... Setelah penjelasan panjang ini aku bahkan belum memperkenalkan namaku. 😄😄
Haii... Aku Ong Seongwu.
Bukan Hong Seongwu...
Bukan pula Gong Seongwu..
Ingat baik-baik ya... O-N-G. !!Lalu bayi berbadan besar ini Kang Daniel. Teman ku sejak pertama kali masuk MT. Saat Training Season dulu, kami menemukan kedekatan dalam beberapa hal. Ada yang bilang kami terlalu dekat, ada yang bilang kami saling memanfaatkan ada juga yang bilang kami sangat serasi dan cocok jadi pasangan.
Tapi aku jamin 100% bahwa kami saat ini tidak memiliki hubungan spesial yang menjurus ke arah romantis. Saat ini dia di bagian Design & Grafis, sudah barang tentu semua tau itu adalah bagian paling killer di perusahaan kami.
"Ini sudah revisi ku ke-4 Ong! Bisa kau bayangkan betapa kepalaku ini mau pecah!" ungkapnya nelangsa
"Cheetah kwajangnim suka hal yang perfect Niel. Mungkin bisa dimaklumi karena itulah inti perusahaan kita dengan yang lain. Kita perlu design atraktif yang takkan mampu ditiru oleh kompetitor kita."
"Bantu aku" Melasnya menunjukan puppy eyes menggemaskan disana
Aku terkekeh sambil mengusap rambutnya gemas.
"Kau emang terbaik Ongie~ya"
"Tapi kau harus mentraktirku Machiato ini setiap pulang kantor"
"Kau masih juga perhitungan sekali!" rajuknya memajukan bibirnya dengan manis.
Aku menarik pipi gembilnya dengan gemas dan terkekeh lagi.
Inikah yang tadi disebut tidak ada hubungan romantis??😏
KAMU SEDANG MEMBACA
Lets Get The Room
Fanfiction"Seperti yang aku bilang tadi. Get the room, kantor terlalu banyak cctv jika kalian ingin sesuatu yang lebih" "Kwajangnim!! " pekik ku malu disusul kekehan nya "Tak usah dengarkan dia niel. Dia memang suka sekali mengerjai kita" Daniel tersenyum dan...