Kang Daniel
Aku segera berlari ke UGD setelah mendapat telfon dari mama jika Kekasihku pingsan. Seharusnya aku tidak melepaskannya begitu saja dengan mama ku.
Kakakku Dongho segera meraih kunci mobil dan sigap mengantarkan ku kesana.
Aku melihat mama dengan cemas diluar sebuah ruang UGD."Mama.." panggil Kakakku dan membuat mamaku dengan serta merta memeluknya.
"Sebenarnya apa sih yang kalian lakukan seharian?!" ucapku gusar
"Niel!!" peringat kakakku, karena aku cenderung sering membangkang pada mama.
"Mama hanya mengajaknya shopping!!"
"Pokok nya jika ____"
"Keluarga nona Ong seongwu!" ucapan ku terputus oleh panggilan dokter yang keluar dari ruangan
"iya, kami dokter. Bagaimana dengan anak saya? Apa bayinya baik baik saja?!"
Bba... Bayi??!!!!!!
Aku ternganga mendengar ucapan mama ku. Bahkan dibelakang nya, hyung ku menjatuhkan rahangnya terkaget kaget.
Belum pulih benar kekagetan kami, ada suara yang tak kalah kaget.
"bbbaa.. BAYI !!???"
Kami menoleh dan mendapati kekasih ku didepan pintu sambil memegangi infusnya
"Sayang kenapa kau bangun?! Istirahatlah dulu" ucapku meraih nya
"Tapi aku dengar mama menyebut tentang bayi. Bayi siapa?!"
"Tentu saja bayi mu sayang! Bayi kalian berdua?"
Bayi? Kami??
Hutang nya saja belum lunas??!!
Kenapa bunganya dah muncul duluan?!!"Ben.. Bentar. Aku tidak hamil!"
"Tapi kau bilang kau mual dan mulas"
"tapp.. Tapi aku sedang___"
"Tenang saja, mama merestui kalian kog. Apalagi kalau cucu nya cewek!"
"Ehm.. Tapi mah.. Aku____"
"begini semua nya.biar saya yang jelaskan!" lerai dokter yang sedari tadi terabaikan oleh kami
" Sebenarnya nona ong ini, hanya anemia biasa dan asam lambung nya naik"
"Tapi bukan berarti ga hamil dok. Kan bisa saja!" serobot si mama yabg masih keras kepala
"itu ga mungkin ma!!"
"apa maksudmu ga mungkin??!"
"Kami bahkan belum melakukannya. Jadi bagaimana mungkin bisa jadi ada bayi diperutnya!!"
Aku melihat kekasih ku merah merona. Kakakku menunduk malu.
"Jadi dia mual bukan karena ada bayi?"
"Tentu saja!"
"Kenapa kau bisa yakin!" aku jadi terdiam
"aku yakin. Karena aku sedang masa dstang bulan ma!!" ucap ong menunduk
Semua orang merasa lega. Terutama diriku. Tapi bukan si mama jika ia tak punya celoteh yang tak masuk akal.
"Yah... Ku pikir aku akan jadi nenek!" ucapnya
Seolah kecewa.Fiuhhhh... Tenang mah!! Kalau cuma cucu aku siap kog buatin yang banyak😌😌
.
.
.
.Aku dan Ong mengantar Dongho hyung dan mama ke bandara. Mama mendominasi kekasih ku selama 2 hari ini. Dan bahkan sampai saat ini ia masih menggandengnya erat sambil berbisik dan tertawa tawa. Sedangkan aku diminta membawakan kopernya.
Saat di gate masuk, saat nya berpamitan. Mama mencium berkali kali ong hingga ia terkekeh. Baru pertama kali mamaku mencintai orang lain seeprti itu. Ya mau bagaimana, anaknya lelaki semua. Sudah sejka SMP aku sudah tak mau dicium mamaku lagi. Mungkin memnag mama senang punya anak gadis.
"Cepatlah punya pacar hyung!" pinta ku abstrak pada kakak ku yang juga menenteng tas disebelahku
"Ogah!!" aku mendelik padanya
"Kau tak lihat kalau mama suka sekali anak gadis!"
"tapi bukan berarti aku harus mencari pacar secepatnya"
Aku menutup mulutku terkesiap dan berhenti. Ia menoleh kearahku kebingungan
"Hyung.... Kau homo?!!" pekik ku disambut dengan lenganya yang kekar mengular ke leherku
"ulangi sekali lagi coba?"ancamnya mengeratkan lengannya.
Aku lupa ia ini punya body beruang. Salah jika memancing perkara dengannya
"hyung!? Kau.. Kau bisa membunuh ku!!" ucapku merasa tercekik
"Kau sendiri yg cari perkara!" ucapnya meelpaskan kaitannya
Uhhukkk.. Punya hyung gila yang tak kunjung mencari pacar dengan mama yang terobsesi dengan kekasihmu.
"Aku masih ingin hidup untuk membuat bayi yang banyak sesuai request mama!" ucapku melonggarkan sweeter abu ku
"Yang ada diotakmu hanya membuat bayi!! Konteks nya 'membuat' bukan 'menghasilkan'. Dasar adik cabul!" selorohnya membuatku terkikik
"artinya aku masih normal. Kalau hyung?!! Deketi cewek aja gemeteran! Hahaha" aku berlari sebelum ia meraih ku lagi.
"heiii.. Kalian inj taman bermain malah berlarian??"
"Seongwu.. Mama pamit dulu ya. Kapan kapan kau harus ke Busan. Dengan senang hati aku akan mengantarmu jalan jalan.
"Siappp ma!" serunya
"Dan kau!!" mama menudingkan jemarinya padaku
"Awas kalau menyakiti Seongwu!! Kau boleh berjanji membuat bayi yang banyak, tapi ingat jangan melebihi kapasitas seongwu!" ceramah nya diiringi kikikan kakakku
"Dan kau jangan cekikikan saja. Segeralah cari pacar!"
Kami tertawa bersama. Saling peluk dan melambaikan tangan sampai si mama dan hyng tak nampak lagi.
Aku menarik pinggang kekasihku hingga ia kaget dan terhuyung padaku.
"kau dengarkan tadi"
"Dengar apa?"
"Kita diminta buat anak sama mama!" ucapku berbisik dna mencium aroma rambutnya
"Kau harus bersabar tuan pemaksa. Kalau kau lupa. Aku sedang haid!?"
Okey... Aku lupa smaa periode nya.
Aku mengecup lagi dirinya dan mendapatkan sebuah ide.
"Kalau begitu, kita bisa pemanasan dulu. " ucapku kembali dan membuatnya merona
"Lets Get the Room baby!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.To be continue
Eaaaaa... Yang mau pemanasan dulu... Huhh.. Hahhh
Jangan lupa vote and comment
Kira kira chapter depan perlu pemasan atau tancep gass gaes🌚🌚
From. Wii
KAMU SEDANG MEMBACA
Lets Get The Room
Fanfic"Seperti yang aku bilang tadi. Get the room, kantor terlalu banyak cctv jika kalian ingin sesuatu yang lebih" "Kwajangnim!! " pekik ku malu disusul kekehan nya "Tak usah dengarkan dia niel. Dia memang suka sekali mengerjai kita" Daniel tersenyum dan...