Kakak dulu yang nongol
🌙Kehidupan akan terus berputar seiring dengan bumi yang akan terus berotasi dan berevolusi. Selama waktu masih berdenting, jantung terus berdetak dan nafas masih memenuhi rongga dada, maka kehidupan tidak akan berhenti sampai disitu saja.
Sekalipun begitu banyak masalah datang menghampiri. Semua itu adalah salah satu bagian dari sesuatu yang disebut dengan warna. Ibarat kertas polos yang berubah menjadi lebih indah dan lebih bermakna. Semakin banyak warna tertuang, semakin berharga pula warna putih yang menjadi dasarnya.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, keceriaan yang sama melingkupi sebuah bait kehidupan yang indah di sudut kota Seoul. riuh renyah gelak tawa, suka duka dan bahagia, menjadi warna yang indah untuk semua lekuk jalur kehidupan. Pada dasarnya, buku takdir dan aturan bermainnya itu sama. Hanya isi dan karakter yang berbeda.
“Aku berangkat, Bun,” Ucap Taehyung sambil meraih tangan seorang wanita yang berdiri diambang pintu rumahnya menghantar kepergian putranya.
“Hati-hati di jalan, sekolah yang bener, dan jangan kebanyakan main,” Ucap wanita itu sambil merapikan rambut Taehyung yang menutupi dahi karena angin yang mendadak berhembus. Taehyung hanya tersenyum tipis, sedikit menggoda.
Sosok wanita yang ia panggil Bunda dan telah menjadi seorang ibu baginya, adalah Kim Seara. Begitulah pada akhirnya, ia adalah seorang anak yang begitu disayangi oleh banyak orang.
Kim Seara, mungkin memang seorang ibu untuk Taehyung. Tapi itu hanya berupa gelar, pada kenyataannya Taehyung tidak terlahir dari rahimnya. Dan keduanya menyadari itu sudah sejak lama. Lalu memutuskan untuk tetap hidup bersama menghimpun bait demi bait bahagia.
“Jagain bunda, Kak! Aku pulang malam!” Teriak Taehyung di pintu gerbang saat berpapasan dengan Namjoon yang baru turun dari mobilnya.
Kepada sosok jangkung yang baru saja turun dari mobil, hendak masuk dan langkahnya di tahan sang adik. Taehyung menepuk bahu kakaknya lalu bergegas pergi. Sang kakak berusaha untuk meraih jaket atau tas sekolahnya namun yang tertangkap hanya angin kosong.
“Membiarkannya terlalu asik dengan kehidupannya, itu berbahaya,” Kecam Kim Namjoon tentu saja dengan nada bercanda ringan kepada Seara. Ibu cantik itu langsung menggandeng tangan polisi yang merupakan anak sulungnya untuk diseret masuk ke dalam rumah.
Kim Namjoon, seorang perwira polisi divisi kriminalitas yang jarang sekali berada di rumah. Kim Namjoon menjadi sosok terfavorit dalam hidup Taehyung selama mereka ada di dalam rumah ini. Rumah penuh kenangan dan cerita.
“Apa yang membuatmu pulang?” Tanya Seara sambil membuatkan secangkir kopi kesukaan Namjoon.
“Tadinya aku ingin mengantar anak itu sekolah Bun, tapi aah tidak jadi, aku mendadak lapar,” Ucapnya sambil memasang tatapan manja pada Seara. Sudah sejak dua hari yang lalu ia tidak pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pseudo Crescent ( vkook / Brothership )
FanfictionHanya ketika dalam satu ruas terpecah-pecah, bukan berarti menjadi terasing Hanya ketika keluarga itu tak pernah bersama, bukan berarti tak pernah ada ikatan Semua hal menjadi sangat menyakitkan, tapi harus di hadapi bersama Ketika yang terkecil dia...