Hanya ketika dalam satu ruas terpecah-pecah, bukan berarti menjadi terasing
Hanya ketika keluarga itu tak pernah bersama, bukan berarti tak pernah ada ikatan
Semua hal menjadi sangat menyakitkan, tapi harus di hadapi bersama
Ketika yang terkecil dia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mama ngolor pipi adekk Dan Abang gg suka 😁😁😁
Malam yang dingin menghantarkan hawa jahat menusuk sendi. Pedih dan ngilu menjadi teman akrab ketika malam mulai beranjak. Derit dahan di halaman dari rimbunnya pepohonan berbaur dengan desing serangga adalah nuansa malam yang pekat. Melebihi semua itu, satu suara menjadi sangat menakutkan. Menggelegar menggemparkan, walau terucap cukup lirih.
“Jeon Jungkook?”
Hanya mengucap satu nama dan semua orang menjadi bungkam. Terlonjak sejenak namun akhirnya bisa terkendalikan. Satu-satunya orang yang terkejut secara nyata adalah Jungkook sendiri. Karena ia masih belum menyadari situasi yang sudah Jimin rencanakan sejak awal.
Keterlibatan Kim Namjoon memang sudah terencana, tapi sebenarnya kedatangan Namjoon disini untuk saat ini diluar dugaan Jimin.
“Jadi dari awal begini permainannya,” Gumam Namjoon yang sudah berada diantara Taehyung dan Anna.
“Heh, Jungkook.. siapa kau sebenarnya?” Tanya Namjoon dengan tegas seperti halnya ia yang seorang polisi bertanya kepada seorang tersangka.
“Apa yang kakak lakukan sekarang?!” Pekik Taehyung tertahan setengah berbisik di telingan Namjoon.
“Apa? Apa kau tanya? Tentu saja membongkar kedok teman satu itu di hadapan kalian semua,” Tukas Namjoon sambil membuka sebuah map yang sedari tadi ia genggam.
Namjoon menarik kursi lalu duduk tenang di samping kanan Jungkook yang masih nampak sedikit tegang. Ia membolak-balikkan sekumpulan berkas yang ia keluarkan dari map bawaannya. Berkas-berkas yang menjelaskan kepadanya tentang siapa Jeon Jungkook.
“Apa kau keberatan jika teman-teman mu tahu?” Tanya Namjoon terlebih dahulu sebelum menguak semua yang ia tahu tentang Jungkook kepada yang bersangkutan.
“Anda sudah mengumumkannya, buat apa disembunyikan lagi, sekalipun tidak diungkap semuanya, akan ada satu orang yang gatal untuk mengusik,” Tukas Jungkook setengah kesal dengan Namjoon lantas membuang pandangannya kepada Jimin yang pura-pura tidak memperhatikannya.
Terlahir dengan nama Jasson Synister Ceanntighern Jeon. Menyebutkan nama Jungkook yang terdengar seperti bukan nama orang Seoul kebanyakan, Namjoon sedikit mengangkat alisnya tanda heran. Ketiga teman yang lainnya mendengarkan dengan seksama termasuk Anna yang saat ini adalah satu-satunya orang yang begitu penasaran dengan seorang Ru Suh melebihi Jimin sendiri.
“Sialan! Anak bule ternyata brengsek ini,” Umpat Jimin kesal. Mungkin cemburu bercampur iri tapi juga takjub bersamaan.
Lahir di Scotland, tumbuh besar dan bersekolah di Busan sampai ke jenjang Sekolah Menengah Pertama. Ibunya adalah gadis Busan yang anggun dan elegan. Sedangkan ayahnya seorang imigran dari Skotlandia. Ia beruntung, mewarisi hampir 100 persen aksen oriental ibunya. Membuatnya tak nampak seperti anak bule. Walau pada kenyataannya, sang Ayah adalah keturunan Korea-Skotlandia.
