Chapter 10

2.6K 301 26
                                    

Sorry for typo

Sorry for typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

J.S.C Jeon
🐰🌙🐰


10

Pagi yang cerah menyambut mentari menyongsong hari. Seoul terlihat damai dan penuh semangat seperti hari lain. Seorang gadis berpakaian serba putih dengan high heels dan buket bunga ditangan berjalan pelan menyusuri lorong bangsal yang sepi. Sesekali ia tersenyum menyapa perawat yang berpapasan di jalan yang ia lalui.

Bangsal 507, dan Junghye berdiam diri sejenak di depan. Memandang papan nama kecil sosok pasien yang terbaring di dalam. Terlintas di benaknya, malam menegangkan yang membekas trauma.

Malam dimana satu bait kenyataan besar luput dari dirinya.

Junghye masuk kedalam, sejenak ia memandangi seseorang yang terbaring memejamkan mata di atas brankart. Senyumnya mengembang manis. Ia letakkan buket bunga di meja nakas, samping orang itu terbaring.

Ruangan yang sepi, hanya terdengar detik mesin cardiograft yang memonitoring detak jantung dan denyut nadi. Di bawah lubang hidungnya melintang nasal O2 membantunya bernafas. Siapa lagi orang yang begitu terluka saat ini jika bukan Jungkook.

Seminggu sebelumnya, setelah kejadian di kota mati dan Jungkook yang sudah tak sadarkan diri di lengan Namjoon. Perjalanan yang cukup jauh dari kota, membuat penderitaan Jungkook bertambah.

Ia kehilangan cukup banyak darah. Lubang peluru di bahu kanan serta luka tusukan di perut lebih dari cukup untuk bisa menguras habis darah di nadinya. Dokter sempat khawatir dengan Jungkook yang hampir terkena Shock hipovolemik.

Tekanan darah dan haemoglobin menurun drastis. Ia bahkan sempat mengalami spasme jantung waktu tiba di UGD dan hampir gagal nafas. Keadaan Jungkook pada saat itu benar-benar mengkhawatirkan. Sekalipun tim medis berhasil menyelamatkannya dan ia berhasil melewati masa kritis, ia masih dalam keadaan coma sampai detik ini.

Baru saja ia membelakangi pemuda itu dan hendak meletakkan tas bawaannya di sofa, mendadak ia seperti tercengang akan sesuatu. Tangannya nampak gemetar dan ia menggiggit bibir bawahnya.

Junghye memberanikan diri untuk menoleh lagi kebelakang. Ia mengangkat wajah dan mendapati Jungkook telah sadar. Pemuda yang nampak manis dengan rambut rapi itu membuka mata. Junghye terdiam sejenak memandangi wajah Jungkook yang masih ada sedikit bekas lebam biru di sudut bibir dan matanya.

“Sudah sadar, Adik?” Tanyanya lirih.

Wajahnya terlihat sumringah melihat Jungkook mengedipkan matanya dan terlihat benar-benar sadar.

Pseudo Crescent ( vkook / Brothership )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang