15 - Bimbingan pertama

63 3 0
                                    

Hari ini hari pertama seorang mega akan mengajarkan ilmunya pada seorang laki laki yang bernama cahyo arkanza, kalian tau apa yang akan terjadi selanjutnya? Mega selama ini tidak pernah tahu seorang cahyo berasal dari mana,keluarga mana,dan siapa orang tuanya. Sebab mega tidak pernah menganggap cahyo ada,dan lagi cahyo itu hanya angin lalu bagi mega. Apa jadinya ketika dua insan yang selama ini selalu bersama namun mereka tidak pernah tau kehidupan mereka masing masing,baik cahyo ataupun mega keduanya sama sama memilih bungkam tentang persoalan keluarga.

Sebenarnya bagi cahyo itu perkara mudah untuk menceritakan siapa dirinya,tetapi, mengingat dia sedang berhadapan dengan orang seperti apa,jadi cahyo lebih memilih bungkam. Lantas hingga saat ini pun diantara keduanya masih sama sama saling canggung,ralat bukan cahyo yang merasa canggung tetapi megalah yang merasa canggung,sudah tau kan jawabannya mengapa mega canggung,yah karena selama hidupnya dia tidak pernah berbaur dengan orang lain.

Dan pagi ini cahyo sudah berada di depan rumah mega,mereka sudah berencana untuk melakukan bimbingan pertama dipagi hari ini.

"Pagi patung es".ucapnya dengan senyum lebar

"Alay!"katanya kesal

"Yee,orang di ucapin selamat tuh jawab ke ini malah diketusin".ucapnya

"Masa bodo!"ucapnya lagi dengan nada ketus

"Hari ini kita belajar dirumah aku aja yah".ucapnya

"Terserahlah,kamu yang mau bimbingan juga!".Jawabnya kesal

"Oke,sekarang kita berangkat".ucapnya

Aku hanya menurut saja,cahyo datang kerumah ku menggunakan mobil,bukan menggunakan sepeda lagi seperti tempo lalu.bisa dibayangkan jika cahyo datang menjemputku menggunakan sepedanya itu? Kapan akan sampai? Lebaran nenek moyang sponsboop?? Entahlah,lebih baik aku tidak memikirkan hal konyol gila itu.

💧💧💧

"Nah kita sudah sampai,patung es".ucapnya membuyarkan lamunan ku

"Cepet amat?".Ucap ku sedikit bingung karena belum sepenuhnya sadar dari lamunan

"Makanya kalo lagi dijalan tuh gak usah melamun,jadi nganggepnya cepet kan".jawabnya,dan setelah itu ia turun dari mobil kemudian melihat sang empu yang ia bawa masih duduk manis dalam mobil.."Udah sekarang turun terus masuk,ngapain masih didalem aja? Mau mati gak bisa napas?".sambungnya


"Kurang ajar banget sih kamu!"kesalku "iya saya turun nih..Nihhh!".kesalku lagi

Aku dan cahyo lekas memasuki kediaman hermawan,aku tau ini kediaman hermawan karena di depan gerbang terdapat sebuah papan nama bertuliskan mansion hermawan,jadi bisa ku tebak keluarga cahyo adalah keluarga orang yang terpandang, entahlah bukan urusanku juga memikirkan hal seperti ini,tujuanku datang ketempat ini bersama pria pansos ini,hanya untuk mengajarinya belajar saja tidak lebih dari itu.

Sepertinya cahyo mengetahui gelagatku yang seperti orang kebingungan, iyah memang aku merasa kebingungan kenapa rumah besar ini sepi sekali? Apa cahyo tinggal seorang diri? Kemana kedua orangtuanya? Begitulah pertanyaan pertanyaan yang ada di isi kepala ku.Jujur aku terkesima melihat dekorasi dan arsitektur rumah mansion hermawan ini, rumahnya terasa hidup sekali,cantik,berhias warna warni indah,rapih,banyak terpajang foto keluarga di dinding rumahnya.

Aku merasa iri seketika juga,mengapa rumahku tidak sehidup rumah cahyo? Dirumah ku tidak pernah terpajang foto keluarga,hanya ada foto masa kecil ku dulu,dinding rumahku condong gelap, seperti kehidupanku,hanya satu yang bisa kubanggakan dari rumahku,rapih, sudah tidak ada lagi.

Senja Dan Jingga[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang