Yah benar,aku terlalu lelah untuk menghadapi semuanya,aku terlalu lelah untuk melawan ujian yang semesta hadirkan.
Aku tak pernah meminta apapun pada ayahku,aku tak pernah menyuruhnya untuk terlalu sibuk terhadap pekerjaannya. Bisa dibilang,aku adalah anak dengan kurangnya kasih sayang dari orang tua,sulit untuk aku bersikap bodoamat dengan semua yang terjadi,ketika aku mencoba menutup mataku semua terasa ringan tetapi saat aku kembali membuka mataku pada dunia,aku kembali kebingungan dan kehilangan arah..
Setelah usai perdebatan panas ku kemarin, aku memutuskan memilih meninggalkan kawasan rumah untuk sesaat, aku lelah harus menghadapi sebuah badai lagi, kapan badai akan menghilang dari dunia ini, khususnya dunia ku.Mungkin memilih pergi menjauh dari masalah akan lebih baik untuk ku saat ini, aku ingin berlari dari kenyataan dunia ini namun aku harus berlari mencari arah kemana? Apakah aku harus berlari menuju arah barat, atau kah memilih berlari menuju timur?. Ayolah aku butuh peta untuk melihat apa isi tujuan hidupku sebenarnya?.Apa yang sebenarnya harus aku gali dan aku cari, petualangan macam apa yang mengharuskan manusianya tersesat pada hutan yang begitu buntu,bahkan lebih mematikan dari hutan amazon.
Jika boleh jujur, aku tidak ingin sama sekali terlahir didunia ini jika aku tau aku akan mengarungi sebuah laut yang kedalamannya melebihi kapasitas kekuatan manusia normal, jika aku tau aku akan menyusuri sebuah lorong hitam tanpa penerangan yang begitu gelap gulita bak layaknya dunia tanpa lampu,jika aku tau aku akan menyebrangi sebuah samudra luas yang berisikan lubang kegelapan pada tengah riuhnya ombak bak layaknya segitiga bermuda, jika aku tau aku akan berjalan pada medan setapak, maka percayalah aku tidak akan pernah ingin dan tidak akan pernah bersediah untuk ku jalani seorang diri, meskipun aku mendapat sebuah jaminan aku akan mendapat kebahagiaan yang aku inginkan selama ini, maka lebih baik aku memilih menghilang pada semesta ini.
"Mega,kamu kenapa?"..tanya seseorang
"Gak papa".jawabnya
"Kamu yakin?". Tanyanya
"Iyah,udah ga usah dipikirkan". Ucap mega
"Kalo sedang bermasalah bilang aja,siapa tau dengan kamu berbagi semua beban dipundakmu akan luruh sedikit demi sedikit".ucap cahyo
"Iya,makasih yah". Jawab mega dengan tersenyum
"Untuk apa?". Tanya cahyo bingung
"Kamu udah care sam aku". Jawab mega
"Iya,sama sama. Sudah sepautnya begitu mega,jadi kamu gak perlu heran kenapa aku peduli". Ucap cahyo
"Iyah". Balas mega
"Hmmm..ta,makan yuk lapar".ajaknya
"Males,kamu sendiri aja aku lagi mager".sahit mega
"Ayolah ya ayo,temenin aja deh,cuma sebentar kok gak lama". Mohonnya
"Yaudah iya,tapi cuma sebentar yah! Awas lama." Ketus mega
"Iya sayang"
"Eh..apa tadi bilang apa? Aku jotos kamu bilang kaya gitu lagi!". Ancamnya
"Hehe..iya iya bercanda doang,galak amat bukk yaelah". Balasnya
Mengenalnya tidaklah buruk,karena ia bisa menjadi teman yang sangat menyenangkan kala aku sedang lemah,ia yang menjadikan ku wanita yang kuat. Terimakasih cahyo arkanza laki laki menyebalkan yang mengenal secara sok kenal dan sok dekat..hehe
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Dan Jingga[HIATUS]
General Fiction[Slow Update,karena sedang TAHAP REVISI] 《《Aku tak tau sejak kapan wajahku merona, bahkan saat membayangkanmu saja aku sudah terpesona. Ibarat warna, kau adalah jingga yang tak pernah gagal membuat senja jatuh cinta. Jingga adalah cerita di ujung se...