Ketika matahari yang terik membakar jalanan ibu Kota, NPWP, Efin, dan Password sedang duduk menikmati hari di sebuah kedai kopi. Namun suasana hati Password tidak seterik matahari diluar sana. Hatinya mendung. Wajahnya murung. Pasalnya sejak Mawar menerima bukti potong dari tempatnya bekerja dan berniat melaporkan SPT tahunannya, Password tidak pernah dipanggil oleh Mawar. Berbeda dengan NPWP yang sudah berkali-kali dipanggil oleh Mawar. Sebenarnya Efin juga tidak dipanggil oleh Mawar, tetapi ia menyikapinya dengan bijak. Barangkali Mawar belum membutuhkannya.
Password berkali-kali melihat Mawar salah mengetikkan namanya di kolom password pada laman djponline. Password mulai frustasi ketika melihat Mawar memilih menekan tulisan Lupa Password di laman itu.
Keesokan harinya, Mawar datang ke KPP terdekat untuk mendapatkan kembali Efin-nya.
Setelah itu Mawar bersiap melaporkan SPT Tahunannya.
NPWP dipanggil, ia beranjak meninggalkan Efin dan Password.
Berikutnya, Efin juga dipanggil. Ia juga meninggalkan Password dengan wajah sumringah
Tinggal password sendirian. Tapi tak ada tanda-tanda dia akan dipanggil.
Ia sadar, kini sudah tidak dibutuhkan. Rasa sedih menggerogoti hatinya. Dan perlahan membakarnya habis, tak bersisa.
Sementara itu NPWP dan Efin mendapatkan kawan baru, yaitu Password Baru. Mereka bersahabat dan hidup berbahagia. Kadang NPWP dan Efin teringat pada kawannya, Password Lama. Tapi semenjak kemunculan Password Baru, mereka tidak pernah lagi berjumpa dengan Passwod Lama.
Selesai..
Nb : cerita ini diangkat dari pengalaman orang yang sering kali lupa password ketika hendak melaporkan SPT Tahunan melalui laman djponline. Cerita ini pernah saya post di instastory dan saya highlight dengan judul Balada Password.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen
Short StorySaya akan posting beberapa cerpen di Kumpulan Cerpen. Saya menerima kritik dan saran.. yaang mau vote juga silakan. Buat yang sudah menyempatkan membaca cerpen-cerpen saya, memberikan kritik, saran, dan vote terima kasih yaa.. ^_^