Part 12

17K 2.5K 490
                                    

If my time on earth were through
And he's must face this world without me..

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒

KEDUA lelaki itu berada di apartemen Jaehyun. Tidak ada percakapan, hanya terdengar suara gelas yang beradu dengan sendok karena Jaehyun sedang membuatkan minum untuk tamu spesialnya.

Tidak bisa ia sangkal jika hatinya terasa begitu penuh sejak kedatangan Taeyong. Jaehyun merasa hidupnya kembali lengkap, semoga saja ini berlangsung hingga selamanya. Ia ingin Taeyong selalu berada di sisinya; tanpa pergi meninggalkannya lagi.

"Ini," Jaehyun tersenyum sembari menaruh satu cangkir cokelat panas di hadapan Taeyong. Setelah itu ia duduk di samping lelaki cantik itu.

Taeyong memang sudah menceritakan semua yang terjadi. Itu memang bukan salah Taeyong sepenuhnya, ini semua murni kesalahpahaman. Andai saja saat itu Jaehyun bisa menebak situasi, mungkin sejak hari pertama pernikahan mereka, ia sudah bisa merasakan bahagia.

"M-maafkan aku Jaehyun.." walaupun sudah seribu kali Taeyong mengatakan hal itu. Tapi tetap saja, rasa penyesalan masih memenuhi hatinya.

Tidak bisa di pungkiri jika tingkah Taeyong memang sangat keterlaluan, ia kejam. Menuduh dan membuang malaikat seperti Jaehyun adalah salah satu penyesalan terdalamnya. Meskipun kini ia sudah meminta maaf, Jaehyun juga sudah menerima nya kembali. Namun rasa penyesalan itu sama sekali tidak mau hilang.

Menghela nafas, Jaehyun akhirnya memilih untuk berlutut diatas lantai dan mengenggam kedua tangan Taeyong. Wajah sendunya berhasil membuat hati Taeyong teriris perih.

"Aku sudah memaafkanmu sayang. Bahkan sejak dulu, kau tidak perlu menghawatirkan hal itu. Manusia pasti tidak luput dari kesalahan, jangan meminta maaf lagi ya?" ia mengecup kedua punggung tangan Taeyong dengan lembut dan menggerakan telapak tangan si lelaki cantik untuk menangkup pipinya.

Rasanya begitu hangat, Jaehyun menyukainya.

Kedua bola mata Taeyong berkaca-kaca. Sebenarnya apa yang sudah ia lakukan di masa lalu sehingga bisa mendapatkan lelaki sebaik Jaehyun di hidupnya? Tidak ada anugerah yang lebih besar di bandinhkan dengan kehadiran Jaehyun.

Tanpa mengatakan apapun Taeyong segera memeluk leher Jaehyun dengan begitu erat; menyembunyikan wajah di ceruk leher si lelaki tampan. Menghirup wangi memabukkan tubuh Jaehyun yang bisa membuat otak serta hatinya merasa begitu nyaman.

Jaehyun membalas pelukan Taeyong; melingkarkan tangan pada punggung serta pinggul si lelaki cantik. Perlahan air mata menuruni pipi hingga dagu; semua kebahagiaan ini berhasil membuat Jaehyun menangis. Tapi bukan hanya itu; ia menangisi nasibnya. Kenapa kebahagiaan ini baru datang sekarang? Kenapa tidak sejak dulu saja?

"Aku mencintaimu Taeyong, sangat mencintaimu melebihi apapun." gumam Jaehyun sembari mengecupi pipi hingga dagu Taeyong. Dadanya terasa sesak; sangat sesak hingga rasanya Jaehyun tidak bisa bernafas dengan baik.

Taeyong melepaskan pelukan mereka; kedua tangannya menyentuh belakang kepala Jaehyun; mengusap rambut lelaki tampan itu. Ia menatap wajah Jaehyun dan memberi kecupan lembut pada dahi.

"Kita mulai semuanya dari awal ya Jaehyun?" pintanya lembut. Ia terus mengusap rambut Jaehyun, hingga pada akhirnya ekspresi wajahnya berubah.

If Tomorrow Never Comes《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang