Did I try in every way, to show him every day. That he's my only one..
▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒
SUDAH hampir 3 bulan mereka hidup bersama, tapi sikap Taeyong sama seperti bulan bulan sebelumnya, begitu dingin kepada Jaehyun. Bahkan lelaki cantik itu tidak pernah menganggap suaminya ada, bukankah Jung Taeyong sudah benar-benar keterlaluan?
Seharusnya Jaehyun menyerah, seharusnya ia melepaskan Taeyong dan membiarkan lelaki cantik itu mencari Mingyuㅡseperti tujuan awal Taeyong. Tapi sepertinya Jaehyun tidak ingin menyerah, apalagi melepaskan Taeyong. Ia rela terus di sakiti seperti ini asal bisa melihat Taeyong setiap hari.
Jaehyun tahu jika dirinya bodoh, membiarkan Taeyong menyakitinya seperti ini. Tapi memangnya ia bisa melakukan apa? Jujur saja, Jaehyun sangat mencintai Taeyong dengan seluruh nafas dan hidupnya, ia tidak rela membiarkan Taeyong pergi dari kehidupanyaㅡatau belum?
Selama sebulan ini, Taeyong semakin dekat dengan Junhoe dan hal itu membuat Jaehyun sangat geram. Namun sekali lagi, ia tidak bisa berbuat apapun, ia takut nanti Taeyong akan semakin membencinya.
"Taeyong.. Mau pergi kemana?" ini hari libur, biasanya Taeyong pergi setiap hari minggu. Entah kemana, atau bersama siapa, Jaehyun tidak bisa menebak, dan tidak ingin menebak.
Langkah kaki Taeyong terhenti, ia melirik Jaehyun sekilas. "Kemana pun, asal tidak disini." ujarnya sinis.
"Tidak kah kau ingin pergi keluar bersamaku?" tanya Jaehyun lirih. Ia ingin sekali pergi keluar bersama Taeyong. Menikmati waktu bersama orang yang sangat ia cintai.
Mereka bisa pergi ke manapun yang Taeyong mau, Jaehyun akan menuruti apapun yang Taeyong inginkan, dan mereka bisa tertawa bersama.
Kening Taeyong berkerut. "Kau bercanda? Tahu tidak kenapa aku pergi dari rumah setiap hari minggu? Itu karena aku muak padamu! Aku tidak ingin melihat wajahmu, paham?" setelah itu Taeyong segera pergi melenggang dari sana.
Meninggalkan Jaehyun yang harus menelan kepahitan. Menurutnya, hal itu bukanlah apa-apa. Masih banyak kata-kata pedas yang sering Taeyong ucapkan padanya selain itu.
Tapi yang membuat Jaehyun heran, memangnya ia pernah membuat salah apa hingga Taeyong membencinya seperti sekatang? Yang ia tahu, ia hanya bersikap over protective saat mereka di sekolah menengah atas. Masa hanya karena itu Taeyong membencinya? Aneh sekali.
Menghela nafas, Jaehyun mengambil ponsel untuk menghubungi Eunwoo. Ia rasa, hari ini Jaehyun akan kembali pergi ke lapangan golf bersama sahabatnya. Tidak mungkin kan jika ia berdiam diri sendirian dirumah seperti orang tolol? Lebih baik menghabiskan waktu dengan menjernihkan otak, setidaknya, mungkin ia bisa berpikir lebih jauh kejahatan apa yang pernah ia lakukan di masa lalu hingga Taeyong bersikap seperti itu.
"Ya Jaehyun, ada apa?" suara Eunwoo terdengar serak, seperti orang baru bangun tidur. Padahal sudah jam 11 siang.
"Ingin pergi ke lapangan golf tidak? Aku butuh hiburan."
"Masalah Taeyong lagi? Ada apa kali ini?"
"Ya begitulah, kutunggu disana hingga jam 12. Cepatlah mandi sialan." setelah itu Jaehyun langsung mematikan sambungan telepon. Semua sahabatnya, termasuk Ten dan Eunwoo sudah mengetahui tentang hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
If Tomorrow Never Comes《Jaeyong》✔
Fanfic[AngstㅡHurt] If Tomorrow Never Comes, will he's know how much i love him? •Jaehyun x Taeyong •BXB || GAY || YAOI •MPREG! •Don't read if u don't like, bitches. •Cerita Asli Milik Rachel (Penulis) Start : 171118 End : -