"Percayalah, sebagus apapun skenario film terpopuler diseluruh penjuru dunia, tidak akan pernah bisa bersanding dengan skenario Tuhan yang selalu memporak-porandakan perasaan dan kehidupan."
—o0o—
Ratu membuka kembali catatan kecil yang biasa ia sebut notebook itu. Warnanya sudah sedikit pudar. Kertas-kertasnya pun sudah menguning dan sedikit berbau kurang sedap.
Alih-alih membelinya yang baru, Ratu malah merawatnya dan menggantikan sampul plastik note itu setiap satu bulan sekali. Karena baginya, serusak apapun notebook itu, tak akan pernah ia berpikir untuk membuangnya begitu saja.
Senyuman demi senyuman Ratu pancarkan ketika membuka halaman per-halaman dari isi notebook itu. Tak terasa, ternyata dulu ia menulis banyak sekali dibuku itu. Terbukti dengan tebalnya halaman yang sudah tertulis dengan tulisan tangannya.
Ratu memasukan notebook itu ke dalam sebuah kotak yang sudah dibungkus dengan kertas kado diluarnya dan menutupnya kembali dengan kertas kado yang dibuat bentuk kipas. Lalu, ia mengambil kertas origami berwarna merah yang sudah dibentuk menyerupai bentuk hati dan menuliskan sesuatu disana.
"Hei, sedang apa?"
Sebuah tangan kekar melilit diperutnya dengan lembut. Bersamaan dengan helaan nafas hangat yang membelai sekitaran telinga dan lehernya. Ratu tersenyum kecil.
Ia berbalik dan menatap wajah suaminya yang tengah tersenyum hangat kepadanya. Tangannya ia lingkarkan di leher suaminya. Dahi mereka saling bertubrukan.
"For you," ujarnya sambil menyodorkan origami berbentuk hati itu dan kotak kado tadi.
Suaminya menghela nafas dan mengerang sedikit kesal, "Sayang, udah aku bilang—"
"Dihargain gak nih?" Ratu memotong sambil menempatkan jari telunjuknya di bibir suaminya. "Ayoo, diambil dulu."
Lelaki itu menaikkan sebelah alisnya ketika mendapati sebuah notebook usang yang ada didalam kado itu. Tapi, ia rasa ia pernah melihat buku itu. Entah kapan, tapi itu sudah lama sekali. Mungkin masa SMA.
Namun kerutan didahinya seketika hilang begitu saja ketika matanya tak sengaja menatap ke origami berbentuk hati itu dan membaca tulisan cantik istrinya. Senyumnya langsung berkembang lebar.
Happy birthday!
Dan, selamat mengenang masalalu!From:
Istrimu yang cantik,
Ratu Edelweiss Violetta.To:
Suamiku tercinta,Sultan Cakra Rajendra.
—o0o—
Welcome!
Bae bae kalian sama cerita ini, ye. Semoga gak gantung dan berhenti tengah jalan. Soalnya aku udah dua kali berhenti tengah jalan gaiss wkwkw.
Jangan lupa vommentnya ya!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine And I'm Yours [SUDAH DI TERBITKAN]
Teen Fiction[15+] [Terdapat beberapa kata-kata kasar! Please be wise readers!] Sultan menahan tangan Ratu dan langsung mencekalnya. Ia menarik tubuh Ratu agar bersender di dadanya. Walaupun sekuat tenaga Ratu menepis dan mencoba melarikan diri, Sultan tetap mem...