SEASON 2 : You Mine And I'm Yours
ೋ• ◦ I'm in love • ◦ೋ
[Bagian 23]
Suara dentingan wajan dan harum masakan membuat Sultan mengerjapkan matanya perlahan. Lelaki itu mengusap-usap kedua matanya, menyesuaikan cahaya yang merembet masuk ke dalam ruangan.
Ia menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya, lalu terduduk sambil mengumpulkan nyawa-nyawa yang katanya masih berada di alam mimpi. Namun, seakan sadar, Sultan membulatkan matanya, kapan gue naik ke sofa dan pake selimut ini?! Masa gue ngelindur, sih?!
"Gue yang nyelimutin lo."
Mendengar suara di sebelahnya, Sultan mengalihkan perhatian kepada Ratu yang barusan berbicara kepadanya. Gadis itu berbicara seakan tahu jawaban dari pertanyaan Sultan yang lelaki itu ucapkan di pikiran.
Sultan berdiri lalu bengong. Ia menatap Ratu yang memakai apron miliknya. Lalu seakan tahu isi pikiran Sultan, Ratu kembali menjawab.
"Ka-kayaknya, lo harus mandi sekarang, deh. I-iya, mandi sekarang.. G-gue udah siapin sarapan."
Lalu tanpa menunggu jawaban dari Sultan, Ratu langsung melengos pergi ke dapur. Sementara Sultan yang terkejut langsung menatap jam dinding yang menunjukkan pukul setengah enam, langsung beranjak ke kamarnya dan bersiap untuk sekolah.
Ratu menghela nafas lega ketika melihat Sultan yang memasuki kamarnya. Tapi.. Apa yang ia lakukan sekarang sebenarnya? Kenapa ia merasa menghindari pertanyaan yang akan Sultan tanyakan? Memangnya kenapa jika Sultan bertanya kenapa lelaki itu tiba-tiba ada diatas sofa dan memakai selimut?
Ah, nggak, Ratu. Lo cuman kasian, bukan maksud ngasih harapan. Batinnya mencoba untuk menyangkal.
Argh, tapi.. Alasan macam apa itu?! Bodo lah! Sultan kan agak pikunan dikit! Alihin aja langsung lupa, kan.
"Lo masak apa?"
Kaget. Tentu saja kaget. Sedang melamun tiba-tiba datang Sultan yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Ratu memejamkan matanya sebentar lalu menghembuskan nafas beratnya. Menetralkan rasa kaget.
Sultan yang melihatnya hanya menyengir, "Sorry, hehe. Abis ngapain lo kayak ngelamun gitu. Padahal gue nggak bermaksud ngagetin lo."
Ratu mendengus kecil, lalu meraih piring yang berisi nasi goreng kecap dan disimpan di meja makan. Tak ingin membalas ucapan Sultan. Sementara Sultan hanya mengangkat kedua alisnya lalu duduk di meja makan bersebrangan dengan Ratu.
"Maaf, ya. Lo tamu diapart gue, tapi malah lo yang gue repotin." Ujar Sultan merasa tak enak.
"Nggak, kok. Anggap mutualisme aja."
Sultan mengangguk canggung, lalu kembali fokus kepada makanannya. Setelahnya, keduanya sama-sama diam, hanya dentingan sendok yang terdengar. Namun ketika Sultan teringat sesuatu, ia langsung membuka suaranya.
"Rat, temen-temen gue kayaknya mau kesini nanti pulang sekolah. Lo mau nemuin mereka? Atau..?"
Ratu yang hendak menyuapkan makanan ke mulutnya, langsung menatap Sultan. Ia menyimpan sendoknya ke piring, lalu menggigiti bibirnya tanpa Sultan sadari. Namun seakan mengerti dengan tatapan yang Ratu berikan kepadanya, Sultan memberikan usulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine And I'm Yours [SUDAH DI TERBITKAN]
Roman pour Adolescents[15+] [Terdapat beberapa kata-kata kasar! Please be wise readers!] Sultan menahan tangan Ratu dan langsung mencekalnya. Ia menarik tubuh Ratu agar bersender di dadanya. Walaupun sekuat tenaga Ratu menepis dan mencoba melarikan diri, Sultan tetap mem...