O1 - Titip Ratu, ya

14.2K 617 138
                                    

ೋ•◦ No! He's so annoying •◦ೋ

|Bagian 1|

RATU menyodorkan surat fotocopy- an yang tadi diberikan oleh Dimas-ketua kelasnya kepada masing-masing siswa saat disekolah kepada Mamanya. Isinya tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat di Bali nanti.

Sekarang, mereka sedang berkumpul di ruang tamu ditemani coklat panas dan beberapa cemilan juga siaran TV yang menampilkan sebuah drama Korea. Ratu sebenarnya sedikit kesal ketika sadar jika dirinya menjadi nyamuk diantara kedua orangtuanya yang sedang menonton drama Korea yang berasal dari kasetnya. Mereka, ugh romantis sekali.

"Ma, Pa, jangan nonton film mulu napa. Ini nih, tadi kepala sekolah ngasih selembaran kegiatan buat nanti pergi ke Bali." Ucap Ratu membuat kedua orangtuanya dan kakak tertuanya yang sedang sibuk berkutat dengan laptopnya yang katanya sedang mengecek email tapi sambil senyum-senyum, menatap ke arahnya dan selembaran kertas itu.

Kedua orangtuanya mengambil selembaran itu. Mereka membacanya bersama. "Ini, emang udah di tentuin buat seminggu disana, ya? Apa gak terlalu kelamaan? Biasanya kan, paling lama itu 3-5 hari." Tanya Shilla-Mama Ratu dengan nada sedikit protes.

"Emangnya kenapa, Ma? Lagipula, kalo ke Bali itu sih standar-standar aja menurut Reyhan," usul Reyhan-Kakaknya.

Shilla menatap putra dan putrinya, lalu menatap kepada suaminya yang hanya diam mendengarkan. Beberapa detik menatap Liam yang hanya terdiam menatap kearahnya tanpa ekspresi. Ia menghela nafas berat. Resiko punya suami yang berparas tampan namun berwajah tanpa ekspresi. Kadang, ia merasa aneh kenapa dulu ia sangat jatuh cinta kepada suaminya itu.

"Mas, kamu ngomong kek! Udah di kodein sama aku masih aja tetep diem! Nyebelin kamu, Mas!" Oceh Shilla sambil mencubit pinggang suaminya.

Liam hanya sedikit meringis karenanya. Ia tersenyum lalu terkekeh kecil setelahnya. "Ini aku ngomong," ucapnya sambil mencubit kedua pipi Shilla dengan gemas.

Ratu dan Reyhan hanya terdiam sambil saling melempar tatapan. Sekarang, pasutri itu mulai asik dengan berbincang dan sesekali tertawa. Dan lagi-lagi mereka berdua hanya menjadi nyamuk atau sedang menonton drama romance di depan mata. Huh, yang benar saja!

"Yaampun! Mama, Papa! Disini masih ada Ratu sama Kak Reyhan! Jangan ngebuat kami iri..." Nada ucapan Ratu dibuat memelas. Reyhan menahan tawa mendengar nada suara adiknya yang sangat bertolak belakang dengan sifat aslinya itu.

Mendengarnya, kedua orang dewasa itu langsung salah tingkah. Mengalihkan perhatian dari anak-anaknya, Liam berdehem sedikit canggung.

"Ehem, Ratu, kamu udah pertimbangin baik-baik lagi?" Tanya Liam mencoba mengalihkan perhatian sambil mengambil alih selembaran tadi dari tangan Shilla.

Gadis itu mengangguk antusias disertai senyuman, "Yaiyalah, Pa! Ini kan yang aku tunggu-tunggu. Masa gak ikut sih. Lagipula kan ini cuma setahun sekali. Kali-kali kan holiday bareng temen-temen sekolah. Jadi, Ratu boleh ikut kan yaa?"

Liam menatap kearah istrinya begitu mendapatkan kode kecil berupa senggolan dari Shilla. Melihat tatapan Shilla yang seolah tidak menyetujui jika Ratu ikut tour ke Bali membuatnya bimbang. Disisi lain, ia juga pernah merasakan bahagianya tour bersama teman-teman sekolahnya dulu dan sangat disayangkan jika anaknya tidak ikut. Disisi lain, ia juga tak ingin mengecewakan istrinya yang pastinya akan berdampak buruk kepada dirinya juga. Seperti, ia akan diusir dari kamar ketika tidur bisa jadi.

"Gak bosen ke Bali? Kamu pasti udah tau Bali kayak gimana. Dulu kita semua pernah kesana kan," ucap Liam mencoba negosiasi.

Ratu sedikit cemberut, "Itu kan beda, Pa! Keluarga sama temen-temen itu beda suasananya!" Alibi Ratu. Ia yakin, Papanya itu tidak akan menyetujuinya. Karena keputusan Mamanya, adalah keputusan terbaik bagi Papanya juga.

You're Mine And I'm Yours [SUDAH DI TERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang