5. lost🐾

4.4K 632 60
                                    

Jeno beneran panik. Bingung harus ngapain. Dia engga kenal sama sekali dengan siyeon ini. Tapi kalau dia tinggal, bisa aja banyak lelaki hidung belang yang akan 'memakai' siyeon seenaknya.

Gini-gini, jeno orangnya peduli. Sedikit sih. Kalau lagi kepepet aja. Kaya sekarang.

Pada akhirnya, jeno membawa siyeon ke mobilnya. Terpaksa. Padahal jeno belum memesan minum sama sekali. Niat jeno untuk menghilangkan penat, hilang sudah dengan kejadian yang di alami nya sekarang.

Siyeon di simpan di jok belakang, sementara jeno duduk di tempat supir. Bingung mau ngapain. Engga mungkin kalau jeno bawa siyeon pulang ke asrama dalam keadaan mabok berat seperti ini.

Lagian ini sudah jam 10 malam. Yang ada jeno dituduh yang engga-engga sama anak asrama yang lain.

Jeno mau masuk kembali ke club, juga hal yang tidak mungkin. Mana mungkin ia akan meninggalkan perempuan ini sendirian di mobil jeno?

"arghhh tau ah," keluh jeno kesal, sambil mengacak-acak rambutnya.

Masa bodoh. Tujuan jeno datang ke club itu untuk minum-minum, ya walaupun hanya sedikit. Tapi itu yang jeno butuhkan malam ini.

Karena sudah terbiasa, jeno jadi bergantung dengan alkohol jika ada sesuatu yang mengganjal di dalam dirinya.

Seperti saat ini. Entahlah apa yang mengganjal jeno sekarang, tapi rasanya tidak lengkap jika tidak di temani alkohol. Ya, itulah jeno.

Sekitar 2 jam berada di dalam club, jeno pun kembali lagi ke dalam mobilnya dan melihat keadaan siyeon. Siyeon belum sadar juga.

Entah ini keputusan buruk atau tidak, tapi jeno berniat bolos sekolah besok dan tidur di mobil untuk malam ini. Ah, sebenarnya ini semua gara-gara perempuan itu. Tapi ya sudah lah.




🐾

"EH PADA LIAT JENO GA?!" teriak eric tiba-tiba dari lantai dua.

Anak-anak yang berada di bawah langsung menoleh ke atas, ke arah eric.

"tadi malem dia beli martabak, tapi kita banyak yang ketiduran di ruang tv jadi engga liat jeno dateng apa kagak," jelas sanha.

"gue tidur jam 1 juga engga liat dia, soalnya gue nungguin martabak dari jeno," kata felix.

Miris banget felix.

Eric makin panik. Ini kembarannya pergi kemana sih? Salah eric juga malah ketiduran segala tadi malam.

"duh gimana dong," gumam eric.

Eric akhirnya turun ke bawah buat ikut sarapan. Dia udah siap dengan seragam sekolahnya. Tapi tetep aja, pikirannya masih memikirkan dimana kembarannya itu.

Sembari sarapan, tangan yang satunya sibuk nelponin jeno berkali-kali. Tapi nihil, handphone nya engga aktif.

"belom di angkat juga sama dia bang?" tanya yedam yang duduk di samping eric.

"iya nih —ah si bangsat hape nya ga di nyala-nyalain," kata eric yang tatapannya tidak lepas dari layar handphone nya.

"mau sekolah ga ric?" tanya mashiho. Dia sudah selesai sarapan dan udah siap-siap mau berangkat sekolah. Kebetulan mashiho memang satu kelas dengan eric.

"sekolah. Gue agak siangan deh, mepet bel aja datengnya. Ngurusin jeno dulu."

Mashiho hanya mengangguk dan pergi ke kamar asramanya. Sementara eric masih sibuk sarapan dan handphone di tangan kirinya yang tidak ia lepas sedari tadi.

hi twins | leejeno;ericsohnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang