15. hmmm🐾

2.8K 439 64
                                        

finally gue bisa updateeee



Semenjak kejadian like di instagram itu, jeno malah jadi terbuka dengan siyeon. Kadang random banget tiba-tiba ngajak siyeon buat jalan-jalan, kaya sekarang ini. Habis pulang sekolah mereka langsung pergi ke mall berdua.

Sekarang jeno sama siyeon lagi makan di solaria, sekalian aja karena tadi juga siyeon minta ditemenin ke uniqlo. Engga tau, tiba-tiba deket aja gitu dua mingguan ini. Eric pas tau jeno ada pergerakan gini seneng dong. Tapi dia engga mau godain jeno dulu, biar sekarang jeno jalanin dulu aja gitu.

"abis ini mau kemana?" tanya siyeon.

"nonton, mau ga?" tanya jeno balik.

"ayo aja sih kalo gue."

Terus beneran mereka ke lantai 3 buat ke XXI. Setelah milih mau nonton apa mereka duduk-duduk di sana, film mereka masih sekitar setengah jam lagi makanya santai aja deh.

"lo akhir-akhir ini pake cardigan terus padahal cuaca panas banget dari kemaren, emang lo ga gerah apa?" tanya jeno random banget tapi yaudah lah daripada diem-diem an.

Tetapi tanggapan siyeon beda, dia langsung terdiam. Bingung mau jawab apa. Padahal jeno iseng doang nanya tapi kayaknya siyeon susah banget jawabnya.

"yeon?"

"gue boleh jujur ga sama lo?" tanya siyeon tiba-tiba. Keliatan ragu tapi dia ngeyakinin diri buat ngomongin hal ini ke jeno.

Jeno juga keliatan bingung, walaupun akhirnya dia nganggukin kepalanya.

Siyeon mulai membuka cardigannya dan terlihat tangan siyeon sangat banyak goretan luka. Jeno jelas kaget, dan siyeon sudah mengira jeno akan seperti itu. Jadi dia hanya tersenyum awkward.

"lo....kenapa yeon?" tanya jeno ragu sambil memegang tangan siyeon.

"kebiasaan gue kalo udah stress."

Jeno masih memegang tangan siyeon, benar-benar engga nyangka aja. Siyeon sampe deg-deg an kenapa ini tangan engga lepas-lepas.

"lo kalo ada apa-apa cerita ke gue. Serius, if you do this, emang lo merasa lebih baik? masalah yang lo punya langsung hilang? it's not good for you, yeon," kata jeno sambil melihat ke arah siyeon.

Yang membuat siyeon salah tingkah, entah dengan perbuatannya atau karena kata-katanya jeno tadi. Atau bahkan karena semua yang dilakukan jeno saat ini membuat siyeon salah tingkah?

"udah kebiasaan, susah."

"athala tau tentang ini?"

"tau, dia yang pertama tau gue sering ngelakuin ini. Lucu aja, semenjak temenan sama dia sekarang ada yang omelin gue kalau gue telat makan or something like that yang membuat dia khawatir sama gue. Dan athala adalah temen pertama gue selama gue hidup," kata siyeon panjang lebar.

Mendengar perkataan siyeon tadi, jeno merasa sangat —entahlah rasanya campur aduk. Ternyata dibalik sifat siyeon yang sedikit jutek dan sangat tertutup, tersimpan diri siyeon yang sangat rapuh.

Ah, jeno jadi ingat mengapa dia bertemu siyeon saat di club waktu itu. Mungkin itu salah satu pelampiasan yang siyeon lakukan.

"sakit?" tanya jeno.

"ya.....sedikit."

"kenapa tiba-tiba lo mau terbuka dan cerita hal ini ke gue?" tanya jeno lagi, sangat hati-hati karena takut membuat siyeon tersinggung.

"i dont know. i just...trust you."

Jeno langsung tersenyum, "terus percaya sama gue ya."










Selama nonton, siyeon engga fokus gara-gara omongan jeno tadi. Siyeon baru pertama kali diginiin sama cowo. Dulu banyak yang deketin siyeon, tapi hanya karena cantik doang.

But, setelah kejadian tadi siyeon percaya, jeno itu beda. Walaupun dia keliatan cowo cuek, jutek, tapi ternyata dia sebaik ini, siyeon engga nyangka.

Tiba-tiba film nya selesai aja, yang membuat siyeon semakin bingung karena sedari tadi dia tidak menonton filmnya sama sekali. Sibuk melamun.

"seru ga filmnya?"

"hah? ah —seru lumayan hehe," kata siyeon awkward. Keliatan kalau lagi engga fokus.

"lo kenapa? sakit?"

"engga kok engga gue sehat-sehat aja."

Terus jeno cuma ketawa soalnya siyeon lucu banget keliatan panik padahal cuma ditanya gitu doang. Jeno mengajak siyeon ke hypermart yang ada di dalam mall secara tiba-tiba.

"mau beli apa jen?" tanya siyeon. Tapi jeno hanya senyum dan tetap menarik tangan siyeon ke dalam mini market tersebut.

Ternyata jeno membeli obat-obatan. Yang jelas pasti itu untuk siyeon. Lalu jeno mencari tempat duduk yang kosong.

Jeno mengambil tangan siyeon dan menarik lengan cardigan siyeon ke atas. Terlihat bekas sayatan silet yang masih baru, mungkin sekitar 2 hari yang lalu luka ini ada.

"kalo ga diobat nanti infeksi. Mungkin ini telat tapi seengganya tangan lo diobatin," kata jeno sibuk memberi obat merah di tangan siyeon.

Speechless. Itu yang siyeon rasakan. Dia tidak menolak perlakuan jeno dan tidak melakukan apa-apa selain diam dan memperhatikan tangannya diobatin jeno.

"udah nih," kata jeno yang membuat siyeon tersadar dari lamunannya.

"m-makasih jen. Sorry kayaknya gue ngerepotin lo banget."

"yaampun yeon kaya ke siapa aja, santai aja sama gue sih."

Siyeon hanya tersenyum menanggapi perkataan jeno tadi. Dan sekarang mereka jadi sibuk ngobrol-ngobrol, sampai engga sadar kalau daritadi ada yang memperhatikan mereka berdua.

"jen?" tiba-tiba ada suara yang sangat familiar, yang sudah lama tidak jeno dengar selama beberapa bulan ini.

"k-kak yeeun?"

hi twins | leejeno;ericsohnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang