Take a Step Closer

3K 404 58
                                    

Sesuai rencana Jeonghan, hari ini dia bakal mensugesti Mingyu untuk berhenti ngejauhin Wonwoo. Mingyu ga bisa terus-terusan menghindari masalah utama penyebab psikosomatisnya.


"Mingyu, dengar perkataan gue. Lo mau sembuh dari sakit yang lo rasain kan?"

Mingyu ngangguk pelan—dalam keadaan hipnosis.

"Saat lo mulai buka mata, lo harus berhenti untuk jauhin Wonu. Semua tentang Wonu bikin lo bahagia"

"Dada lo ga akan sakit lagi saat lihat Wonu. Saat ingat Wonu. Ataupun hal-hal lain yang berkaitan sama Wonu"

"Ingatlah Wonu sebagai orang yang pernah lo inginkan. Orang yang hampir pernah lo gapai. Bukan seseorang yang menyakiti hati lo"

"Semua hal yang kalian alami adalah kesalah pahaman yang belum diluruskan. Lo Mingyu, harus berdamai dengan masa lalu"

"Oke sekarang Wonu udah ada di depan lo"

Mingyu mulai nangis sambil megangin dadanya

"Mingyu, inget perkataan gue. Semua tentang Wonu bikin lo bahagia. Lo ga akan merasakan sakit saat melihat Wonu. Lo bisa"

Perlahan tangis Mingyu mereda. Ditengah-tengah isakan, Mingyu tersenyum.

"Apa yang ingin lo sampaikan sama Wonu?"

"Wonu.... Maaf"

















































Jeonghan masih setia dengerin Mingyu

























































































































"Jangan pergi lagi...."







• It was You •






Wonwoo lagi jalan bareng gengnya. Mereka abis nemenin Joshua belanja dan sekarang mau nonton. Ngomong-ngomong, ga enak banget jalannya berlima. Orang lain udah bisa nebak yang mana yang jomblo.

Mereka duduk dikursi D9-D13. Urutannya Joshua - Seokmin - Soonyoung - Uji - Wonwoo. Wonwoo sangat suka angka 13. Dulunya itu tanggal jadiannya sama Jun. Tapi walaupun udah putus, dia masih suka sama angka itu.

Mereka nonton film horror. Di dalam teater udah ricuh. Semua penonton pada teriak. Uji udah sembunyi di dada Soonyoung. Wonwoo nutup muka pake tangan. Seokmin udah meluk-meluk Joshua. Hah, penakut kalian semua.

Joshua nengok ke orang sebelahnya. Dia ga takut sama sekali. Ga ada teriak-teriak kaget. Kalem aja nontonnya sambil nyomotin popcorn caramel. Akhirnya, Joshua bisa liat orang yang setipe sama dia di bioskop. Harus diajak kenalan.

Film selesai. Lampu di dalam teater perlahan mulai nyala. Kedengeran banyak helaan nafas lega dari penonton.

"Ga lagi lagi anjir gue nonton film beginian"

"Ya lo enak bisa meluk pacar. Gue? Meluk pacar orang disebelah?"

"Berisik kalian semua wahai para makhluk penakut"

"Lo yang berisik Seme lemah"

Joshua udah muak dengerin teman-temannya. Oh iya, dia hampir lupa. Dia mau ngajak orang sebelahnya kenalan. Udah terang, muka orang sebelah juga pasti udah keliatan lah.

It Was You | MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang