ALEE-1

4K 326 30
                                    

"ALEETA OY!"

Yang di panggil merasa terusik karena suara itu sudah memanggil nya lebih dari lima kali,"Apa? Brisik."

"Lo ngambil telor gue ya?" Tuding seorang cowok berwajah arab tersebut dengan kekesalan yang meledak ledak.

Prilly Aleeta-biasa di panggil Prilly oleh orang orang namun satu orang temannya ini selalu memanggil nya dengan nama Aleeta."Kata siapa?"

"Gak denger barusan gue yang ngomong? Itu berarti kata gue."

"Oh?"

"Ba-li-kin telur ceplok gue."

"Udah masuk di perut, ntar kalo keluar jadi kotoran gue balikin deh ya." Prilly tertawa keras terbahak bahak, Pagi tadi ia melihat se buah telur goreng dengan nasi diatas meja. Terlihat sangat menggoda, Alhasil ia mengambil telur tersebut.

Ali melotot kesal,"Baru aja gue tinggal kencing. Eh malah udah di comot aja," kesal-nya. Ia lalu berjalan kesal meninggalkan Prilly yang sedang mengikat tali sepatunya hendak pergi ke sekolah. Ali kemudian mengambil garam di dapur lantas menaburkan nya pada nasi kosongnya tersebut."Apes apes.." keluh-nya sebal lalu memakan makanan tersebut.

Mereka berdua bukan keluarga.

Tapi mereka tinggal serumah. Dari kecil mereka selalu bersama sama,Mungkin dari umur empat tahun Ali mulai mengenal Prilly. Sama sama dibuang oleh keluarga masing masing, Mereka pun hidup berdua dengan memenuhi kebutuhan mereka sendiri dari kecil, tanpa sosok orang tua.

Brak!

"Aduhh sakit.."

Ali mengaduh kesakitan saat ia bertabrakan dengan seorang anak mungil yang mungkin seumuran dengan-nya."Lain kali kalo jalan lihat lihat.. Untung manusia yang kamu tabrak,coba mobil? Udah mati kamu." Omel Ali pada anak itu.

Prilly menatap Ali,"Maaf ya. Emm kenalin, namaku Aleeta Prilly. Kalo kamu?" Katanya manis dengan senyuman.

Ali menatap anak itu, pakaiannya lumayan bagus. Mungkin dia anak orang kaya, pikir Ali. "Nama ku Aleeansyah Lucifer. Seneng ketemu kamu," kata Ali tak kalah ramah.

Prilly mengangguk. Ali sadar, walau dari tadi anak ini tersenyum namun dimatanya terdapat bekas air mata."Kamu habis nangis ya?" Tanya Ali pelan pada gadis itu. Ia mengandeng gadis itu ke pinggiran toko yang sudah tutup karena hari sudah mulai gelap.

"Keliatan ya?"

Ali berdecak."Banget, emang kamu kenapa sampe bisa nyasar ke jalanan kayak gini? Emang ntar gak di cariin mama sama papa kamu?" Tanya Ali lagi.

Prilly tersenyum getir."Aku kehilangan Mama. Ak-aku gak tau mama dimana, Mama ninggalin aku.. katanya dia mau liburan. Tapi, tadi siang aku diusir sama om om, kepalanya botak! Nyebelin, dia bilang Mama makan uang. Padahal dirumah, mama-ku masing sering makan nasi." Jelas Prilly panjang lebar. Ada sorot kesedihan di matanya.

"Trus kenapa Papa kamu gak bawa kamu pergi? Apa papa kamu ikut mama kamu liburan?" Tanya Ali polos.

"Aku bahkan gak pernah liat wajah Papa gantengnya kayak apa.."

AleeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang