Alee-7

1.9K 264 23
                                    

"Hmm.."

Nichol menatap Prilly lekat."Katanya sama kayak nama gue,"

Prilly berdecak malas."Emang sama."

"Sama dimana-nya coba?"

"Au ah."

"Lo Prilly dan gue Nichol. Hurufnya beda jauh, kayak bumi sama pluto."

"Oh?"

Ali langsung bangkit dari duduknya mengendong Ceni."Yuk Ta kita pergi, gak usah ngeladenin orang sinting ini." Ujar Ali. Prilly mengangguk lantas bangkit dari duduknya.

Nichol memegang tangan Prilly—menahan gadis itu. Mata Prilly melebar protes,"Duduk sini dulu dong Prill.." pinta Nichol dengan senyuman nya.

"Ish kok gue dikacangin sih?" Caca protes dengan wajah kusut-nya. Baru ia lihat Nichol humble dengan wanita. Jangan-kan pacar, keluarga sendiri saja sering di cuekin. Mana mungkin mahluk semacam Nichol punya pacar.

Nichol memutar bola matanya."Diem nyet." Katanya malas.

"Lepasin tangan gue. Jijik," hardik Prilly menyentak pergelangan tangan Nichol. Gadis itu buru buru pergi bersama Ali dan Ceni dari kantin. Mereka lebih memilih menghabiskan waktu istirahat mereka di taman saja, daripada di kantin ada setan nya.

Selepas kepergian tiga orang tersebut, Nichol memanggil seorang anak lelaki—teman sekelas mereka."Heh lo, yang pegang handphone!" Panggil Nichol teriak.

Cowok itu menoleh cengo."Gue?"

Nichol berdecak malas, bego bats."Iya lo sini buruan." Cowok yang di panggil pun datang di hadapan Nichol dan Caca."Cewek yang duduk di depan gue tadi namanya siapa?"

"Oh Ali tuh cowok Nich, bukan cewek."

Nichol menepuk jidatnya,"Disamping nya Ali siapa goblok," geram Nichol.

"Ohh yang itu, Prilly."

Nichol menaikkan alisnya."Jelasin secara lengkap tentang dia. Sekarang." Titah Nichol tegas dan tak terbantahkan.

"Namanya Prilly Aleeta. Biasa di panggil Prilly. Pacar-nya Ali kayak-nya. Oh iya dia serumah sama Ali juga, dia pinter nya gak ketulungan tapi dia sering budeg pas ulangan. Prilly gak pernah gabung sama kita-kita, dia selalu sama Ali. Paling main dikit ama Sarah—mungkin nih ya si Sarah temen cewek Prilly satu satunya."

"Dia sama Ali serumah? Mereka sodara?"

"Gaksih. Mungkin nih ya.. Ali itu suami Prilly. Mereka mungkin aja nyembunyiin semua-nya. Tapi gak tau deh, katanya sih Ali sama Prilly udah sama-sama dari kecil. Mereka hidup sendiri, nyari makan sendiri.."

Nichol menaikkan alisnya,"Bonyok?"

"Mereka berdua udah gak sama sama orang tua mereka. Sering kesian sih, pas terima rapot pasti diambil sendiri." Jelas cowok itu lagi.

Nichol mengangguk,"Thanks informasi nya." Cowok itu mengangguk kemudian pergi dari hadapan Nichol.

°°°°°°

Caca membanting ponselnya saat melihat berita yang tidak tidak bermunculan di tv bahkan youtube. Semua-nya menyiarkan tentang perusahaan keluarganya yang bangkrut. Caca fikir, pasti ini hukuman dari Mami mereka. Tapi kenapa harus sekejam ini?

"Nich buruan. Kita harus pulang," Caca menyeret tangan Nichol terburu-buru. Padahal belum jam pulang sekolah namun Caca harus kembali kerumah untuk menanyakan pada Mami-nya perihal hal ini.

Nichol berdecak sebal. Setiap hari selalu begini, Caca yang mengatur dirinya. Jika ia menolak pun Caca akan menangis seperti anak anak. Caca akan menuduh Nichol telah menjadi kakak yang tidak baik, Untung sayang.

AleeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang