"Duduk buruan."
Prilly berdecak,"Iya-iya jangan sensian lo, Cuma lecet doang kok. Bukan hal yang besar,"
Ali menatap Prilly tak suka."Lo jatuh darimana ini? Kapan? Pasti belum di obatin nih!" Omel Ali lagi tak memperdulikan Prilly yang nampak jengah dengan nya.
"Tadi malem."
"Kok bisa jatuh?"
"Gue manusia yang bisa jatuh,bangun, jalan dan hal lainya. Pertanyaan lo aneh tau gak!"
"Ck, maksudnya kenapa lo bisa jatuh oneng! Mana gak bilang bilang lagi,"
"Males ih. Lo lebay kalo gue sakit!"
Ali mengeram,"Itu tanda-nya gue khawatir sama lo.. Gue gak mau kenapa napa Aleeta sayang."
"Oh?"
Ali berdecak lalu mengambil Revanol dengan kapas."Kalo sakit bilang." Katanya judes. Prilly mengangguk kecil. Perlahan lahan Ali membersihkan luka tersebut. Kemudian memplester-nya.
"Makasih."
Ali mengangguk,"Jadi.. kenapa lo bisa sampe ceroboh begini? Jatoh dimana emang?" Tanya Ali lagi.
Prilly menghela nafasnya. Mau malas cerita pun Ali akan terus bertanya."Tadi malem gue jalan buru buru, Abis liat setan. Eh kesandung, nyungsrep di aspal. Selesai." Cerita-nya singkat seakan bukan masalah besar.
Luka di lutut Prilly membuat Ali sangat khawatir dan marah. Pasalnya, luka tersebut cukup lebar, bahkan luka-nya termasuk oleh beberapa pasir karena tidak di bersihkan Prilly semalam."Lain kali hati hati Ta," kata Ali dengan nada suara melembut.
Prilly mengangguk kecil,"He-em. Maaf ya udah bikin khawatir.." Prilly mengelus pelan pipi Ali.
Ali tersenyum."Eh tadi lo udah baca mading?" Ali teringat sesuatu.
"Belum. Kenapa?"
"Bakal ada camping gitu ke puncak. Lo mau ikut?" Tawar Ali.
"Bayar?"
"Iya. Lima ratus ribu per-anak, Bekal di tanggung sekolah. Lo mau gak?"
"Mana punya duit gue. Gak ah,"
"Ntar gue cari kerja tambahan kalo lo mau. Pendaftaran di buka hari ini sampe empat hari lagi." Jelas Ali tenang.
"Lo ikut?"
"Enggak. Lo aja, pengen sih cuma duit-nya gak bakal cukup."
"Yaudah gue gak ikut."
"Sarah ikutan loh.. beneran gak mau ikut? Gak papa kok gue dirumah aja."
Prilly menggeleng tegas,"Gak mau. Gue gak mau ngerepotin lo lagi.. Enak banget jadi gue, Tinggal berangkat sedang-kan lo yang susah payah ngongkosin malah gak ikut.."
"Acara ginian cuma diadain tiga tahun sekali loh, Yakin Ta?" Tanya Ali lagi.
"Yakin. Lagian gue males kalo gak ada lo, Gue mau sama lo. Gak ikut camping juga gak papa Ali.."
Ali tersenyum manis."Yaudah.. gue tetep nyari kerja tambahan. Biar kalo tiga hari kedepan lo berubah pikiran,Semoga uang nya cukup. Hehe,"
Kenapa lo sebaik ini sama gue sih Li?
"Apa? Lagi mikir kenapa gue baik banget sama lo ya?" Tebak Ali.
Prilly melongo."Kok tau sih?"
Ali tertawa gemas."Tititan dukun gue mah." Kemudian ia berkata,"Lo itu segalanya Aleeta.. Lebih berharga dari nyawa gue sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Alee
RandomKami berdua adalah Alee. Bukan ale-ale loh ya. -Aleeansyah Lucifer -Prilly Aleeta