"Sukma, ayo bikin usaha? Aku punya konsep bagus nih. Kayaknya belum ada di Jogja", kata Gendhing melalui pesan singkat.
"Apa tuh? Kasih tau dulu konsepnya gimana", balas Sukma.
"Besok kalo pas aku pulang Jogja ketemu ya buat ngobrol", balas Gendhing cepat.
Keberadaannya di Jakarta tak lantas membuat Gendhing melupakan pertemanannya di Jogja. Kerap kali setiap kali Gendhing pulang ke Jogja untuk bertemu Arunika selalu menyempatkan bertemu dengan beberapa temannya. Memang tak semua karena keterbatasan waktu.
Meskipun telah berulang kali membangun sebuah usaha dan selalu jatuh. Tak lantas membuat Gendhing patah arang untuk memulai usaha baru lagi, lagi dan lagi. Jaman mahasiswa dulu, Gendhing pernah berjualan gorengan di dekat lokalisasi yang sangat fenomenal di Jogja, pasar kembang. Berkongsi dengan adik tingkatnya. Baru berapa bulan gagal.
Pernah juga membuat sebuah warung kopi di daerah Jogja utara bersama teman-teman kampusnya. Inipun juga gagal setelah hidup segan mati tak mau selama satu tahun. Mencoba peruntungan dengan berjualan kaos yang akhirnya terpaksa harus ditinggalkan karena harus merantau ke Jakarta. Membuat video yang kemudian diunggah ke youtube ala-ala youtuber bersama teman-temannya di Jakarta juga tak berlangsung lama.
Atas restu dari kedua orang tuanya dan juga izin dari Arunika, Gendhing memberanikan diri membuat usaha bersama Sukma. Dengan bermodal nominal yang bisa dikatakan lumayan. Dari kantong pribadinya Gendhing, usaha mulai dijalankan. Gendhing sebagai penyokong dana dan sekaligus mengurus aktivitas digital dari usahanya, Sukma yang menjalankan usahanya di Jogja.
"Kita usaha bareng, intinya jangan sampai pertemanan kita rusak gara-gara usaha ini. Kalo ada apa-apa ngomong biar bisa dicari solusi yang terbaik", ucap Gendhing kepada Sukma di warung kopi milik Rio Dewanto di Jogja.
Di depan Arunika yang ikut menikmati obrolan senja itu, Sukma mengiyakan maksud Gendhing dan setuju dengan konsep kerjasama yang akan dilakukan ke depan.
Penghujung 2017, tepat sehari sebelum usaha baru Gendhing dan Sukma dibuka. Masalah datang lagi. Bukan dari Sukma. Tapi dari Arunika.
Hubungan Gendhing dan Arunika setelah Gendhing merantau ke ibukota memang kerap kali putus nyambung. Hal yang ditakutkan oleh Gendhing sebelum memutuskan merantau sebetulnya. Makin hari, Arunika memang terkesan sangat sensitif apabila ditanya seputar rencana pernikahan mereka. Selalu mencari topik pembicaraan lain. Bahkan sengaja mematikan sinyal di handphonenya sepanjang hari agar Gendhing tak bisa menghubunginya.
"Aku sayang sama kamu. Aku gamau membuang waktumu Gendhing. Kalopun kamu masih mau sama aku, dan mau menunggu, aku minta kita gak ada komitmen satu sama lain. Aku gamau ini jadi beban buat aku dan ngecewain kamu. Jadi kalo kamu mau cari pacar lagi silahkan, aku gak akan marah", ucap Arunika setengah emosi ketika Gendhing terus mendesaknya untuk berkomitmen.
Pertanyaan Gendhing sebenarnya bukan tanpa alasan. Dua tahun berlalu, Gendhing menagih janji Arunika. Bukan realisasi yang didapatkan, tapi cuma kata-kata untuk menghindar. Setiap saat, setiap kesempatan, selalu itu topik pertengkaran diantara mereka.
Perkataan Arunika untuk tak mau berkomitmen terjawab sudah. Arunika mulai membuka hati untuk Rafka. Teman kantornya yang sebenarnya sudah memiliki pacar dan berencana menikah.
"Jadi ini alasan sebenarnya kamu gak mau berkomitmen dan selalu menghindar? Kamu membuka hati buat orang baru bernama Rafka setelah aku memaafkan kamu dengan drama perjodohanmu dulu?", tanya Gendhing kepada Arunika yang kecewa dengan sikap Arunika.
Seperti biasa, Arunika cuma terdiam tanpa kata. Air matanya yang berbicara. Dan selalu diakhiri dengan permintaan maaf. Retorika yang sudah sangat dipahami Gendhing diluar kepala. Dan bodohnya, Gendhing selalu memberikan maaf.
Menyembuhkan luka seorang diri. Sudah mulai sembuh, dilukai lagi. Hal yang diulang dan terus diulang. Hingga tak terasa hubungan putus nyambung yang penuh dinamika dan konflik keduanya berusia lima tahun di penghujung 2018.
Penghujung 2018. Pertengkaran hebat tak dapat dihindarkan. Bermula dari sikap Arunika yang berubah terhadap Gendhing. Pesan singkat tak dibalas, tak mau terima telepon dan selalu bilang kalau kesibukan kantornya yang sekarang sangat menyita waktunya.
Selama putus nyambung itu, Arunika beberapa kali sempat pindah kerja. Nasib Arunika dalam mencari pekerjaan memang lebih beruntung daripada Gendhing. Mudah loncat dari tempat satu ke tempat lain. Pekerjaan Arunika kali ini memang lebih dinamis karena banyak anak-anak muda di dalamnya. Pemiliknya pun lebih muda dua tahun di bawah Arunika.
"Jujur, aku belum bisa move on dari Rafka. Aku mohon ke kamu buat ngertiin itu. Aku juga gak yakin dengan hubungan kita. Kalopun hubungan kita berlanjut, aku minta waktu seenggaknya lima tahun dari sekarang buat bilang ke ibu. Karena sampe sekarang ibu masih antipati sama kamu Gendhing", ucap Arunika kepada Gendhing yang menanyakan perihal kenapa sikap Arunika yang berubah akhir-akhir ini.
Gendhing cuma terdiam. Kali ini tak mudah buat Gendhing memaafkan.
Satu bulan berlalu, akhir Januari 2019. Rasa rindu mulai menghampiri Gendhing. Entah dengan Arunika. Mungkin juga merasakan hal yang sama.
"Cukup", kata Gendhing dalam hati mencoba menenangkan dirinya saat hujan deras mengguyur ibukota.
Luka telah mengajarkan sesuatu kepada Gendhing. Berterima kasihlah kepada luka yang telah membuka mata hati demi esok yang lebih baik.
~ TAMAT ~
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, KAMU DAN KATA-KATA
RomanceAda kata-kata diantara aku dan kamu. Sebuah cerita tentang cinta, harapan dan kekecewaan yang awalnya teramat sangat. Namun, kemudian luka yang berasal dari rasa kecewa itu sendiri yang akhirnya menguatkan.