Bab 45

1.6K 85 0
                                    

  "Maukah km memeriksa laporan kesehatan Shila brsama q?",ucap Kevin dan Mila lngsung menatap suaminya dgn lekat

 "baiklah...",jawab Mila 

"benarkah?",ucap Kevin dgn senang

 "mukanya biasa aja gak usah kesenangan gitu",ucap Mila manyun.

 Kevin trsenyum lalu memeluk istrinya dgn erat "aku trlalu senang krna km mau menolong q",ucap Kevin

 "jgn salah paham aku hnya akan melihat laporan itu brsama km maksimal diskusi bareng deh tp aku tdk akan pernah mau jd dokternya Shila",jawab Mila

 "tidak masalah sayang",timpal Kevin

 "aku tau apa yg km pkirkan tp maaf sayang aku tdk akan goyah kali ini",ucap Mila dlm hati. 

 Kevin dan para dokter lainnya sdh menuju ruang pertemuan dari yg Kevin ceritakan semalam mereka akan berkumpul bersama dgn kluarga Shila utk membicarakan ttg laporan kesehatan wanita itu namun ia masih trlalu malas pergi ke sana dan Mila memilih mnunggu di ruangan Abel sampai Kevin menelponnya "dokter baik2 saja?",ucap Abel

 Mila mngangguk namun Abel bisa mlihat bahwa dokter kesayangannya itu sdg d kondisi tdk tenang "benarkah? Tp knapa wajah dokter kusut gitu, kaya baju Abel yg belum di setrika",ucap Abel sambil tersenyum

 "dr.Mila lgi baper",jawab Mila

 "dede bayinya baik2 aja kan?",ucap Abel khawatir

 "tentu saja dan ini ttg masalah lain, katakan pda q apa yg akan km lakukan klo ada yg minta tolong pda mu tp km tdk menyukai org itu",ucap Mila

Abel menatap Mila lekat "trgantung masalahnya apa, klo cuma masalah ringan akan Abel bantu tp klo yg susah malas lgian Abel kan masih kecil jd gak mungkin bisa menyelesaikan masalah yg besar",jawab Abel

 "mau masalahnya kecil atau besar ttp akan jd masalah klo km gak suka sama orgnya",ucap Mila 

"tp dia tdk akan minta tolong sama kita klo tidak benar2 butuh bantuan, coba deh pkir dari semua org yg ada di dekatnya dia lebih memilih kita itu artinya dia berharap besar pda kita",ucap Abel 

"tp kan dokter gak suka",ucap Mila 

"ya sdh tolak saja tp bila ada apa2 jgn sampai kita menyesal, lgi pula bukankah kita hrus menolong org yg lagi kesusahan dan juga seorg dokter kan gak boleh pilih2 mau tolong siapa",ucap Abel dgn tatapan khasnya 

"curhat sama km malah bikin makin baper",Mila pun lebih memilih memeluk Abel dgn erat. 

Mila melangkahkan kakinya dgn malas menuju ruang pertemuan ia benar2 tdk bisa menolak saat Kevin "memaksa" nya untuk datang di tambah lgi Kevin mengatakan hal2 aneh yg tidak bisa membuat Mila menolak, pintu ruang pertemuan trbuka dan sialnya semua org menatapnya alhasil Mila lebih memilih utk duduk di kursi paling belakang 

"kau tdk menyusul istri mu?",ucap Alex 

"tentu saja",jawab Kevin yg langsung berdiri dan brjalan menuju istrinya 

"km ngapain sih kemari?",ucap Mila kesal 

"aku tidk bisa bkerja saat berjauhan dgn mu",jawab Kevin dgn berbisik dan pria tampan itu pun mengecup keningnya 

"gak ush GR aku kemari krna gak mau di bilang istri durhaka sama km",ucap Mila 

"maaf krna sudah membuat km tersinggung",ucap Kevin

 "aku maafkan jd bolehkah aku pergi skarang?",Mila trsenyum dgn manisnya namum Kevin menggeleng 

"km akan ttp di sini brsama q, lgi pula smalam km juga sdh setuju utk memeriksa laporan kesehatan Shila bersama",ucap Kevin

DREAMLIKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang