Bab 46

1.6K 83 0
                                    

Kevin trus menatap wajah cantik istrinya bahkan ia tidak bisa menghilangkan rasa khawatirnya mengenai keputusan yg Mila ambil tp apa daya dokter cantik itu sudah memutuskan bahwa ia tdk akan mundur dan bodohnya lgi Kevin setuju entahlah rasanya ia yakin sdh membuat keputusan yg benar dgn mendukung istrinya dan hanya Tuhan yg tau apa yg wanita cantik itu sdg rencanakan di belakangnya. 

Tapi saat bangun dipagi harinya ia kmbali ragu namun Mila slalu menghindar saat ia mulai membahas masalah yg sama "yank aku hrus bertemu Abel pagi ini jd ayo brangkat",ucap Mila

 "semangat bgt sih kesayangannya daddy, km benar2 mau ktemu Abel kan yank bukan ktemu sama cwo kan?",ucap Kevin sambil mengerutkan keningnya. 

Mila trsenyum lalu mengecup kening suaminya "aku punya suami yg sangat tampan dan sgt kaya bahkan suami q sangat hebat saat di tempat tidur jd aku tdk punya alasan utk mencari pria lain",ucap Mila

 Kevin melingkarkan kdua tangannya di pinggang Mila dan menariknya mendekat hingga tdk ada jarak di antara keduanya

 "km pasti ada maunya dan aku bukan anak kecil jd cium aku dgn benar",ucap Kevin yg lalu mendarat akan sbuah kecupan di bibir sexy milik istrinya

 "kita hrus ke RS jd aku tdk akan melakukan hal2 yg akan membuat kita brakhir di tempat tidur",jawab Mila. 

Kevin lagi dan lagi mengecup bibir istrinya bahkan kali ini ia menggigit bibir Mila hanya utk menggoda wanita cantik yg brada di pelukannya "daddy...bibir aku jgn di makan",ucap Mila sambil meronta di pelukan suaminya

 "habisnya bibir km enak bgt bkin nagih",ucap Kevin sambil mengusap bibir Mila 

"tapi kan sakit yank",ucap Mila kesal

 "jgn manyun nanti cantiknya hilang",ucap Kevin

 "bodo...lgian udh laku ini",jawab Mila asal. 

Kevin kmbali mengecup bibir istrinya lalu menggengam tangan dokter cantik itu dgn erat "ayo brangkat sbelum aku mengurung km di kamar",ucap Kevin

 "daddy pagi2 udh mesum aja",cibir Mila 

"bodo...sama istri ini",jawab Kevin dan sontak membuat Mila tertawa geli krna melihat ekspresi suaminya. 

 Setibanya di RS Mila pun langsung menemui Abel namun ia tdk sengaja berpapasan dgn Shila "apa aku dtg terlambat? Seingat q kita akan bertemu siang nanti",ucap Mila sambil menatap Shila lekat. 

"Apa kita bisa memajukan jadwal q? Kau tau akhir2 ini aku sgt sibuk di prusahaan jd aku tdk punya waktu luang",ucap Shila 

"kau masih bkerja di saat kondisi mu sdg tdk baik? Aq dengar dri pak Wijaya kesehatan mu mnurun tp kau masih bkerja, Shila apa kau tdk bisa brpikir jernih?dan aku tdk ingin di salahkan olh pak Wijaya lgi krna ulah mu ini",ucap Mila

 "jgn khawatir papah q bahkan tdk tau kau jd dokter q, aku tdk ingin slalu di atur olh nya dan aq harap kau tdk keberatan soal ini",jawab Shila 

"tentu saja aku sgt tdk keberatan lgi pula kau punya hak penuh utk itu",jawab Mila

 "lalu bagaimana dgn jadwal q? Apa aku bisa melakukannya?",ucap Shila

 "apa aku bisa memajukan pertemuan kami?",ucap Mila 

"saya minta maaf tapi jadwal anda penuh dok dan semua sdg menunggu anda",jawab Jessy

 "maafkan aq Shila",ucap Mila

 "tdk masalah lgi pula seharusnya aku mengabari mu sbelumnya dan jgn trlalu merasa bersalah aq akan kmbali nanti",ucap Shila dan Mila mengangguk.

 Jessy trus memperhatikan Shila hingga wanita itu menghilang di balik lift "kak apa dia benar2 sakit?",ucap Jessy 

DREAMLIKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang