"Permisi pak, tamu anda sudah datang" ucap Lena sebagai pembuka pembicaraan ketika memasuki ruangan atasannya.
"Silahkan suruh dia masuk dan tinggalkan kami berdua" jawab Mahesa dengan nada suara seperti biasanya.
Masuknya Shera keruangan pria 28thn itu, membuat fokus Mahesa sedikit terusik. Tetapi pria itu masih dapat menyembunyikan reaksinya.
Tanpa pikir panjang Shera masuk sambil menyapa lelaki yang ingin di jadikannya suami itu, dengan santai ia simpan kotak makan yang bersusun tiga di atas meja tamu khusus di ruang Mahesa.
"Selamat pagi, aku bawakan sarapan untukmu jangan lupa di makan," kata Shera dengan suara lembutnya, pada pria yang berpura-pura sibuk dengan kertas di hadapannya "aku tau kamu tidak sesibuk itu, itu hanya berkas perusahaan wartana tidak serumit untuk di pahami" sambung Shera lagi.
"Wanita ini, dari mana kamu tau perusahaanku dan kenapa kamu bisa tau ini berkas perusahaan itu?" Tanya Mahesa dengan sedikit kesal karena wanita itu seperti bukan perempuan biasa.
"Ayolah Mahesa, otak kamu itu isinya kerja-kerja aja. Kamu akan tau aku siapa sebentar malam, jangan lupa ketika pergi ke suatu acara cukur kumis dan jenggotmu itu!! Terlalu kotor buatku huft...."
"Kamu tidak akan bertemu denganku malam ini, karena aku akan pergi ke pertemuan rahasia. Sepusing apa kamu denganku sampai penampilanku kamu nilai Shera"
"DASAR OM-OM!! Aku tau kamu malas sarapan tetapi itu harus, sekarang bangkit dari kursi besar itu dan segera kemari Mahesa!"
"Jika aku om-om kenapa kamu mengejarku hm?! Ayolah Shera kamu itu seperti penguntit hingga kebiasaanku ketahuan olehmu"
"ayolah Mahesa aku hanya bercanda, kau bukan om tetapi uncle," perkataan Shera membuat Mahesa melototkan matanya karena kesal "aku hanya memasak nasi goreng dan menyiapkan omlet lain kali aku akan memasakkanmu lebih banyak lagi" sambung wanita itu lagi sambil membuka kotak bekal yang ia bawa.
Sambil berjalan dengan pasti Mahesa pergi menuju pintu meninggalkan Shera tak lama, bukan pergi karena kesal tetapi ia hanya ingin menyuruh Lena membawakannya dua piring, sendok dan juga dua gelas air.
Kembalinya dari Lena, pria itu kini duduk di samping Shera sambil melihat wanita manis tersebut membuka kotak bekal yang di bawa tadi. Keningnya pun sedikit berkerut di mana ia mendapati sebuah kotak lagi beirisi salad buah favoritenya.
Bingung? Iya. Bagaiamana tidak, wanita di sampingya benar-benar tau tentangnya dan itu sangat membuat Mahesa terkejut bukan main.
"Sebentar ini salad yang kamu buat sendiri?" Tanya Mahesa sambil mengangkat satu alisnya keatas penasaran dengan jawaban Shera.
"Iya, Memangnya kenapa? Aku bangun lebih pagi cuman ingin membuatkanmu itu. Aku tau kamu sangat menyukai itu bahkan terkadang kamu lebih suka memakan itu dari pada makanan apapun!" Jawab Shera kesal karena tidak teraturnya Mahesa.
"Tapi---" belum sempat pria itu menjawab tiba-tiba pintunya terketuk dan menampakkan sekretarisnya membawakan permintaannya tadi piring, sendok dan juga air minum.
"Permisi pak, ini saya mengatarkan pesanan bapak" kata Lena sopan pada kedua orang yang kini melihatanya.
"Oh iya, kamu Lena kan? Simpanlah semua itu di meja ini dan ambil ini buatmu aku sengaja membuat lebih sebagai bentuk terima kasih kau sudah bekerja dengan pria cerewet ini" ucap Shera sambil tersenyum dengan nada sedikit meledek pria di sampingnya.
"Terimakasih bu.....?"
"Panggil aku Shera jangan pake ibu, aku tidak setua dia" jawab Shera sambil menunjuk pria di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Grandma!
RomanceTanpa Shera sadari perkataan Omanya membuat hidupnya berjalan tak semestinya hingga dirinya pun melakukan hal yang tidak pernah di lakukan sebelumnya. Hidup Mahesa yang setiap saat berhubungan tentang pekerjaan dalam waktu tiga hari berubah seketika...