DOA DALAM HATI

17 2 0
                                    


Kayla mulai berangkat kembali ke sekolah setelah hampir satu minggu tidak masuk. Gadis itu menerima sambutan sebuah senyum dari teman-teman sekolah yang berpapasan dengannya di lorong.

Lagi-lagi ia harus dengan sabar menjelaskan keadaanya kepada teman-teman satu kelas yang langsung merubung ketika dirinya telah sampai di dalam. Dengan sabar Kayla melayani pertanyaan mereka satu per satu.

Gadis itu terlihat senang dengan perhatian yang ia dapatkan.

Bibirnya langsung menciptakan senyum ketika kedua matanya menangkap sosok Indri yang terlihat masuk ke dalam kelas. Sama halnya dengan Indri yang langsung berteriak histeris begitu mendapati sahabatnya sudah berada di bangku mereka.

Indri berlari menghampiri Kayla sambil tertawa. Keduanya berpelukan dengan heboh.

"Akhirnya kamu masuk sekolah juga. Udah bosen aku duduk sendirian terus. Apalagi kalau lagi istirahat, kantin terasa sepi nggak ada kamu," gadis itu meletakkan tasnya di meja, ia masih berbicara dengan heboh.

Kayla tersenyum simpul, "Berlebihan ih, mana ada kantin sepi. Apa lagi waktu istirahat,"

Indri mengamati sahabatnya itu lekat-lekat, meneliti wajahnya, "Kamu beneran udah sembuh, kan? Udah nggak ngerasa sakit lagi?"

"Aku bener-bener udah sembuh, Indri. Nggak liat wajahku udah seger? udah cantik lagi,"

Indri mencibir, "Cantik apanya. Ada juga cantikan aku,"

Kalimat itu membuat keduanya kembali tertawa, beberapa siswa lainnya nampak tersenyum memperhatikan mereka.

"Oke, fisiknya udah sembuh. Kalau hatinya gimana?"

Gadis itu tertawa ringan, "Hatiku sudah sembuh bahkan sebelum fisikku sembuh,"

"Aku udah nggak ngerasa kecewa lagi, nggak ngerasa sakit hati lagi, nggak ngerasa sedih lagi. Pokoknya aku sudah melupakan itu semua sekarang," lanjutnya.

"Asik, itu memang Kayla yang aku kenal. Salut deh pokoknya," Indri mengacungkan kedua jempol tangannya.

"Ujian sebentar lagi, dan aku juga harus mengejar materi yang ketinggalan. Mending buat belajar deh, dari pada mikirin yang nggak-nggak," celoteh Kayla.

"Oh iya, aku ingat!"

Teriak Indri tiba-tiba, membuat Kayla sedikit terkejut.

"Kenapa sih?"

"Naga pasti senang kalau tahu kamu udah berangkat sekolah. Sebentar-sebentar," Indri bangkit dan setengah berlari menuju pintu.

"Mau kemana?"

"Ke kelas Naga," suara Indri masih terdengar sesaat sebelum tubuhnya melesat keluar.

Ia teringat Naga.

Ah, bagaimana kabarnya? Bagaimana juga dengan penyakitnya?

Gadis itu menghela napas.

Kepalanya menoleh ketika suara langkah kaki Indri dan Naga masuk ke dalam kelas bersama-sama. Keduanya terlihat tidak sabar. Kayla sampai heran melihat ekspresi wajah mereka. Ia tersenyum kecil, lalu menggelengkan kepala pelan.

Kayla mengamati Naga, laki-laki itu terlihat semakin kurus. Dan meskipun masih tetap memasang senyum yang sama, tetapi sekarang senyum itu muncul dari sebuah bibir yang semakin terlihat pucat. Matanya pun, pandangan itu seakan meredup, sedikit sekali cahaya yang terlihat di sana.

Kayla merasa hatinya miris memandang perubahan drastis dalam diri Naga.

Kayla dapat mendengar jelas bagaimana napas Naga yang nampak begitu tersengal ketika ia sampai di depan mejanya. Berbeda sekali, Naga sudah sering bolak-balik mengunjungi dirinya dalam kelas ini, tidak pernah terlihat selelah seperti saat ini.

KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang