When I look at her

7.1K 455 0
                                    

Author POV

Ngoook ngook

Sasuke mengernyit kesal ketika melihat Naruto yang tidur sambil mendengkur disampingnya. Padahal jam pelajaran belum selesai. Sasuke menyentil keras jidat Naruto.

"Ittaaaaaai~" teriakan Naruto membuat suasana kelas menjadi tenang sekaligus tegang. Ya, Kakashi-sensei sangat sangat menyeramkan ketika marah.

Kakashi dengan perlahan mendekati meja Naruto yang saat ini tengah mendekap mulutnya sendiri. Kakashi tersenyum. Dia tersenyum tapi entah kenapa auranya sangat tidak menyenangkan.

"Hmm Naruto. Cepat bersihkan toilet sebelum aku membuatmu menyesal membuat ulah di kelasku" ujar Kakashi masih sambil tersenyum.

Semuanya bergidik ngeri melihat seramnya senyum Kakashi. Dengan sigap Naruto segera keluar dari kelas dengan kecepatan petir.

Naruto POV

Sasuke sialan! Kenapa dia membuatku membersihkan toilet seperti ini?? Hhh wajah sok keren nya tadi itu benar-benar membuatku kesal. Setelah sekian lama tidak bertemu tapi dia sama sekali tidak berubah.

Hmm. Aku menarik bibirku tersenyum. Rasanya nostalgia ketika mengingat aku bersama Sasuke dan Sakura. Aku memang sering baku hantam dengan bungsu Uchiha itu, tapi dia yang paling mengerti aku. Meski dia kadang tidak terlihat peduli.

Setidaknya dia bisa aku sebut sebagai teman, disaat semua orang meninggalkanku.

Sasuke POV

Aku memandang rambut merah jambu yang duduk dua bangku didepanku. Sejak tadi mataku tak lepas dari punggungnya. Gerak-geriknya terasa menarik di perhatikan.

Tiba-tiba dia menoleh kebelakang. Dia memandangku selama tiga detik dan dia langsung menolehkan kepalanya ke depan. Hhh dia manis sekali.

Tentong

Jam pelajaran pun berakhir. Akhirnya..aku sudah menunggu daritadi. Aku tak mau membuang waktu.

"Sakura.." panggilku.

Gadis pink itu menoleh kearahku dengan mata emeraldnya memandang ke arahku.

"A-ada apa Sasuke-kun?" tanyanya.

"Aku mau berdua.."

Sakura POV

Aku dan Sasuke tengah duduk di tepi lapangan sepak bola sekolah. Kami berdua duduk di bangku penonton. Sasuke terlihat tenang. Sementara jantungku sudah berdegup kencang dari tadi. Tepatnya sejak Sasuke bilang dia ingin berdua denganku tadi.

Suasananya canggung sekali. Sehingga aku malah mengetuk-ngetukkan sepatuku ke lantai. Aku juga tidak tau bagaimana memulai pembicaraan.

"Kenapa?" Suara berat Sasuke mulai tertangkap oleh pendengaranku.

Otomatis aku menoleh kearahnya. Astaga dia juga sedang menatapku. Kenapa dia menjadi super tampan seperti itu. T_T

"Maksudnya?" tanyaku.

"Kenapa kau jadi canggung bersamaku? Bukankah dulu kita tidak begitu?" Tanyanya lagi.

"Itu karena..."

Karena kau sangat tampan sekarang. Dan kau juga terlihat hot omfg (batinku)

"..kita sudah lama tidak bertemu kan.. kau hanya terlihat..berbeda" jawabku sambil mengarahkan pandangan ke arah lain selain Sasuke.

"Begitu?" tanyanya lagi.

"I-iya. Kurasa.." jawabku sambil menggaruk belakang kepalaku yang tidak gatal.

"Kau tidak mau bertanya?"

Aku tau kemana kearah pembicaraannya. Aku menggigit bibir bawahku. Apa aku berhak tau alasannya.

"Kenapa tidak bilang-bilang padaku, saat kau pergi?" tanyaku dengan suara lirih.

Aku tak berani menatap Sasuke. Aku takut Sasuke melihat air mataku yang hampir mengalir. Aku tidak tau sejak kapan perasaanku mulai tumbuh kepada Sasuke. Yang jelas..aku menyukainya.. ahh tidak.. tapi aku mencintainya.

Sasuke POV
Gadis pink itu cuma menunduk. Apa juga tidak tau darimana aku harus memulai menjelaskan. Semuanya terasa cepat berlalu ketika itu.

Tapi tetap saja. Perasaanku padanya..tidak pernah berubah. Walaupun sedikit.

TbC

Beat for You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang