Childhood

5.7K 380 6
                                    

Flashback on

(Naruto Sakura Sasuke umur 10 tahun)

Author POV

Tingtong
Tingtong

"Sasuke-kun..."

"Yo..Sasuke.."

Sakura dan Naruto tengah berdiri di depan pagar tebal yang dipagar itu terdapat lukisan kipas merah besar. Daritadi mereka menekan-nekan bel di pagar rumah itu. Mereka juga sudah berteriak-teriak sejak tadi memanggil Sasuke. Namun tidak ada ada tanda-tanda seperti ada kehidupan di balik pagar besar itu.

"Apa Sasuke-kun tidak ada di rumah ya?" tanya gadis kecil berambut pink itu.

Naruto cuma mengangkat bahunya sebagai jawaban bahwa dia juga tidak tahu. Mereka berdua terlihat murung. Karena sudah beberapa hari ini sulit sekali menemui Sasuke. Bahkan Sasuke tidak pernah masuk sekolah lagi.

"Hey pssst"

Terdengar suara dari atas pagar. Naruto dan Sakura yang mendengar itu langsung mengangkat kepalanya menghadap ke atas. Seketika mata mereka melebar ketika melihat Sasuke sedang berjongkok di sebuah dahan pohon dibalik pagar itu.

"Sedang apa kau di atas sana Teme?" tanya Naruto sambil berteriak.

"Sssst jangan keras-keras. Aku tidak boleh keluar rumah. Tapi aku bisa kabur sekarang. Cepat tangkap aku. Aku mau lompat" ujar Sasuke setengah berbisik.

Langsung saja Sakura dan Naruto bergerak ke arah posisi Sasuke. Mereka membuat posisi akan menangkap. Namun...

Brukk

"Ya ampun Sasuke..kau berat sekali" komentar Naruto.

Mereka bertiga malah ambruk karena Sakura dan Naruto tak sanggup menahan berat Sasuke.

"Cepat kita ke markas. Sebelum Itachi-nii menangkapku" ujar Sasuke.

Mereka bertiga segera bangkit dan berlari ke taman komplek. Disana ada gua tersembunyi yang hanya mereka yang tau. Tak lama akhirnya mereka sampai di gua itu.

"Fyuuhh akhirnya..." Sasuke menghela nafas lega.

"Sasuke-kun. Aku kangen tauuu" Sakura langsung memeluk Sasuke.

"Aku jugaa.." Naruto juga ikut memeluk Sasuke.

Sasuke tidak menolaknya. Dia cuma diam. Biasanya dia akan mendorong mereka berdua menjauh darinya.

"Sasuke, ada apa sebenarnya?" tanya Naruto penasaran.

"Hm sebenarnya akan bahaya jika aku keluar begini. Jika Ojii-san menemukanku ia akan meculikku. Dan aku tidak akan kembali ke rumah lagi."

"Kenapa begitu?" Tanya Sakura.

"Aku juga tidak tau. Itu yang dikatakan Tou-san kepadaku" jawab Sasuke.

Naruto dan Sakura cuma terdiam. Mereka juga tidak mau jika yang diceritakan Sasuke benar-benar terjadi. Menurut cerita Sasuke, Ojii-san(kakek) nya itu sangat menyeramkan.

"Sakura..apa..kita bisa main rumah-rumahan?" tanya Sasuke dengan semburat merah di pipinya.

Tak lama sesudah mengatakan itu Naruto tertawa terbahak bahak bahkan sambil berguling-guling. Sementara Sasuke cuma cemberut dengan wajah memerah.

"Bukannya kau benci main rumah-rumahan. Jika dulu Sakura tidak memaksa kau tidak akan mau," ujar Naruto masih belum puas tertawa.

"Berhenti tertawa dobe! Aku bertanya kepada Sakura" ujar Sasuke masih dengan wajah memerah.

"Ke-kenapa tiba-tiba Sasuke-kun? Ki-kita kan tidak pernah memainkan itu lagi. Bukankah itu kekanak-kanakan?" Jawab Sakura sambil menggaruk pipinya.

"Pokoknya kita harus main," ujar Sasuke tegas.

Mau tak mau mereka akhirnya menuruti. Bahkan Naruto dan Sasuke bertengkar karena berebut ingin menjadi suami Sakura. Pada akhirnya Sasuke yang dipilih Sakura menjadi Suaminya dan Naruto menjadi anaknya. Mereka bermain sampai sore. Walaupun awalnya Sakura mengira mereka sudah terlalu besar bermain rumah-rumahan, entah kenapa main rumah-rumahan kali ini terasa yang paling menyenangkan.

"Sepertinya sudah sore, sebaiknya aku pulang. Itachi-nii pasti mencariku" ujar Sasuke.

"Baiklah, hati-hati Papasuke..cepat kembali.." ujar Sakura memanggil Sasuke dengan Papasuke. Karena dia adalah suami pura-puranya.

Tak lama setelah itu Naruto dan Sakura pun kembali ke rumahnya. Beberapa hari setelah itu Sasuke tak pernah lagi menemui mereka. Sampai terdengar kabar bahwa Sasuke dan keluarganya telah pindah keluar negeri. Sasuke tak pernah berpamitan kepada Sakura dan Naruto. Sakura sering menangis di depan pagar rumah Sasuke yang tidak berpenghuni lagi. Naruto pun juga diam-diam sering memukuli pagar rumah itu.

"Sasuke bodoh! Kau bodoh!"

Flashback off

Sasuke POV

Aku meraih tubuh Sakura dan menariknya kepelukanku. Aku tau dia pasti terkejut. Aku tak tahan jika hanya melihatnya.

*"Tadaima" ujarku lirih

(*Tadaima : Aku pulang)

Aku hanya teringat kata-kata terakhir gadis itu 7 tahun yang lalu. Ketika dia memanggil ku 'Papasuke' dan memintaku cepat kembali. Sekarang aku sudah kembali.

"*Okaeri, Sasuke-kun" ujarnya sedikit terisak.

(*Okaeri : Selamat datang kembali)

'Maaf aku membuatmu menunggu'

TbC

Author Note:

Haha maafkan ke gaje an story ini. Makasih buat yang udah baca. Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan comment ya^^

Beat for You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang