Jealous

5.1K 346 16
                                    

Author POV

Seseorang berambut merah tengah menatap ke tepian lapangan bola sekolah. Tatapannya menunjukkan ketidaksukaannya ketika melihat seorang gadis yang tengah di peluk oleh seseorang.

"Siapa dia? Kenapa dia bisa sedekat itu dengan Sakura-ku?" gumamnya. Mengklaim bahwa Sakura adalah miliknya.

-'-'-'-'

"Sasuke-kun, apa kau akan menceritakan alasanmu pergi begitu saja waktu itu?" tanya Sakura kepada Sasuke.

"Hn, kau penasaran sekali?"

"Tentu saja"

"Hn, yah masalahnya berkaitan dengan Ojii-san. Karena dia kami harus pindah ketika itu juga" jelas Sasuke singkat.

Sakura terdiam. Mungkin dia tidak berhak mengetahui alasannya. Karena itu privasi keluarga Uchiha.

"Ah tidak apa-apa Sasuke-kun. Aku senang kau kembali." Jawab Salura sambil tersenyum manis.

Sakura POV

Jujur aku sangat penasaran dengan apa yang terjadi dengan keluarga Sasuke. Tapi aku sama sekali tidak ada hubungan dengan itu. Keluarga Uchiha adalah keluarga elit pemilik perusahaan besar. Tentunya masalah seperti ini tidak bisa dibicarakan kepada sembarang orang yang bukan dari keluarga Uchiha. Yang penting bagiku, dia sudah kembali. Dan aku berharap dia tidak akan pergi lagi.

"Sakura.." seseorang memanggilku saat aku hanyut dalam pikiranku sendiri. Itu bukan suara Sasuke.

Aku menoleh ke arah sumber suara. Tampak seorang pemuda tampan berambut merah dengan wajah imut menghampiriku dan Sasuke.

"Sasori-senpai," ujarku langsung berdiri.

"Hai Sakura, apa kau sedang sibuk?" tanya Sasori.

"Tidak juga, senpai" jawabku.

Aku melirik Sasuke. Entah kenapa Sasuke menatap Sasori dengan tatapan tajamnya itu. Ekspresinya juga terlihat tidak bersahabat.

"Ah kalau begitu apa aku boleh minta tolong, untuk mengecek formulir-formulir acara festival olahraga nanti?"

Benar saja, aku adalah anggota OSIS Seksi Acara. Dan Sasori adalah seniorku sekaligus koordinator Seksi acara. Aku tidak mungkin menolak tugas bukan? Beberapa minggu lagi sekolah kami akan mengadakan festival olahraga tingkat pelajar SLTA. Dan sekolah-sekolah lain sudah mendaftarkan sekolahnya untuk ikut.

"Tentu saja, Senpai. Dimana formulirnya?" tanyaku.

"Formulirnya ada di ruangan OSIS. Aku akan membantumu mengeceknya," jawab Sasori dengan senyum babyface nya yang imut itu.

"Baiklah, senpai. Sasuke, aku pergi dulu ya. Sebaiknya kau temui Naruto. Dia pasti lelah setelah membersihkan toilet" ujarku sambil berjalan meninggalkan Sasuke.

Sasuke POV

Perasaanku tidak enak dengan si rambut merah itu. Wajah sok imutnya itu juga membuatku kesal melihatnya. Aku hanya merasa dia memeliki ketertarikan dengan Sakura. Jika itu benar, aku tidak akan membiarkannya. Karena Sakura adalah milikku.

Author POV

Sasori tak henti-hentinya memandangi Sakura yang tengah sibuk bekerja dengan tugasnya. Wajahnya tak berhenti tersenyum. Siapa yang tidak akan terpesona ketika melihat gadis manis berambut pink itu.

Anak rambut Sakura jatuh ke wajahnya sehingga menghalangi wajahnya. Dengan sigap tangan Sasori langsung menyelipkan rambut Sakura ke belakang telinganya. Sakura pun terkejut dengan perlakuan Sasori.

"A-apa yang kau lakukan, senpai?" tanya Sakura sedikit gugup.

"Rambutmu tadi menghalangi wajahmu." jawab Sasori sambil tersenyum manis.

"Arigatou" balas Sakura sambil tersenyum canggung.

Tanpa mereka sadari, Sasuke tengah mengintip dari jendela ruangan OSIS. Dia tadi memilih mengikuti Sasori dan Sakura. Karena perasaannya tidak enak terhadap Sasori.

Seperti dugaanku. Si rambut merah itu memiliki perasaan khusus kepada Sakura-Sasuke.

TbC

Vote n Comment :))))

Beat for You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang