Sasuke POV
Kemana si rambut merah sialan itu membawa Sakura?Sial di sini kenapa sesak sekali. Tiba-tiba ruangan itu penuh dengan kerumunan. Aku juga tidak dapat melihat Naruto. Perasaanku benar-benar tidak enak. Seharusnya aku larang saja Sakura untuk ikut ke pesta ini. Tapi dia terlalu percaya kepada si Sasori itu.
Aku mencoba keluar dari padatnya kerumunan dan akhirnya aku bisa bernafas sedikit lega karena berhasil keluar dari kerumunan itu.
"Hai tampan." Seorang wanita dengan santainya mengelus wajahku. Menjijikkan sekali aku melihat ekspresi wajahnya itu.
"Menjauhlah dariku," ujarku sambil menepis pelan tangan perempuan itu. Meski aku tidak suka dia tetap perempuan, aku tidak boleh kehilangan kendali.
"Hey tidak ada yang pernah menolakku. Ayo aku akan menemanimu malam ini." Dengan angresifnya ia memeluk lenganku dan menempelkan dadanya dengan kuat ke lenganku.
"Wanita jalang sialan! Apa ini adalah bagian dari rencana busuk Sasori? Aku harus menemukan Sakura segera," batinku.
Dengan satu dorongan pada pundak wanita itu aku berhasil lepas darinya dan segera menjauh. Dengan harapan aku bisa menemukan Sakura sesegera mungkin.
"Sakura kau dimana? Aku benar-benar khawatir denganmu,"
Sakura POV
Seperti biasa Sasori selalu ramah kepadaku. Ia terus mengajakku berbincang. Tapi ada yang aneh. Aku melihat ke sekeliling dan mencoba memperhatikan orang-orang sekitar. Mereka semua terlihat asing, dan aku rasa tidak ada yang aku kenali wajahnya sebagai siswa sekolahku.
Sasori mengajakku ke salah satu meja. Disana duduk seorang pemuda yang aku kira seusia denganku, dengan rambut panjang pirang. Dia di kelilingi beberapa orang perempuan. Aku tidak nyaman melihat betapa terbukanya pakaian perempuan-perempuan itu.
"Nah Sakura, ini Deidara. Sepupuku yang sedang ulang tahun," jelas Sasori setelah kami sampai di meja itu.
"Hai! Kau Sakura? Senang berkenalan denganmu. Ternyata benar yang di katakan Sasori, kau benar-benar cantik," ujar pemuda bernama Deidara itu.
"Begitukah?" tanyaku sambil melirik Sasori. Sasori hanya tersenyum menatapku.
"Iya. Dia sering menceritakan dirimu," ujar Deidara sambil tersenyum.
"Hm baiklah. Terima kasih. Senang berkenalan denganmu Deidara," ujarku.
"Duduklah," ujar Sasori mengajakku duduk dan aku menurutinya.
Sasori memberikanku segelas minuman. Minuman itu warnanya seperti teh lemon. Tapi baunya sedikit aneh. Aku juga tidak enak menolak minuman itu.
Aku baru sadar, aku tidak melihat Sasuke dan Naruto. Kemana mereka?
"A...ano..senpai.." panggilku kepada Sasori.
"Iya?"
"Aku tidak melihat Sasuke dan Naruto. Aku rasa aku sebaiknya mencari mereka," ujarku.
"Tidak perlu. Minum saja minumanmu. Aku rasa mereka juga menikmati pesta ini." jawab Sasori.
Aku hanya menurutinya. Aku meminum minuman yang ada di tanganku. Hanya beberapa teguk saja sampai aku merasakan pusing yang teramat sangat. Mataku juga rasanya berat sekali.
"Kau kenapa Sakura?" tanya Sasori kepadaku.
"Aku..tidak tau. Aku hanya merasa sangat mengantuk.." jawabku.
Aku merakan pandanganku yang mulai kabur dengan sekeliling. Pusing sekali. Hingga akhirnya aku tidak merasakan apa-apa lagi.
Sasori POV
Bagus. Langkah awal rencanaku berhasil. Sakura sudah selesai aku taklukkan. Mudah sekali. Dia benar-benar lugu. Dia bahkan tidak tau minuman yang ku berikan kepadanya adalah alkohol. Tak lupa aku tambahkan obat tidur ke dalamnya.
Sekarang ia tengah tertidur di pangkuanku. Rambut pink nya sedikit acak dan wajahnya yang memerah. Lalu bibirnya..aku benar-benar menyukai gadis ini. Dia harus jadi milikku seutuhnya.
Setelah puas memandangi wajah Sakura, aku mengalihkan pandanganku pada Deidara.
"Sakura sudah beres. Sekarang bereskan si Uchiha itu dan temannya," ujarku.
"Baiklah, dengan senang hati," jawabnya sambil beranjak pergi.
"Sebentar lagi Sakura..tidak akan ada lagi yang mengganggu kita. Kau jadi milikku sekarang" batinku sambil mengelus wajah cantik gadis pink itu.
.
.
.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Beat for You ✔
FanficAll characters belong to Masashi Kishimoto. The stories belong to me. -Enjoy the stories♡♡♡