Note :
Random multi media :v wkwkwk-----
Rumah Sasuke
Senin PagiSasuke memasuki ruang makan dengan sedikit tergesa-gesa. Yang ada dalam pikirannya sekarang adalah cepat-cepat bertemu dengan Sakura.
Itachi yang melihat sikap Sasuke yang tidak biasa itu sedikit bingung. Terlebih dia mencium aroma parfum yang cukup kuat dari tubuh Sasuke.
"Sasuke, kau memakai parfum berapa botol?" ujar Itachi.
"Kau berlebihan sekali. Aku hanya memakai sedikit," jawab Sasuke sambil melihat-lihat meja makan. "Kaa-chan mana sarapanku?"
"Iya sebentar, sayang" ujar ibu Sasuke yang sedang sibuk di dapur menyiapkan sarapan.
Setiap lima detik sekali Sasuke melihat jam tangannya. Dia terlihat sangat tidak tenang dari biasanya. Mata Itachi tak lepas dari memperhatikan Sasuke.
Tak lama kemudian akhirnya Ibu mereka datang membawa sarapan untuk mereka. Sasuke tanpa basa-basi langsung mengambil piring yang berisi Sandwich tomat kesukaannya dan langsung memakannya.
"Sasuke, kenapa tergesa-gesa sekali?" Tanya Ibunya.
"Dia mau bertemu pacarnya," jawab Itachi cepat sebelum Sasuke membuka mulutnya.
"Pacar?" Mikoto tampak kaget mendengar ucapan Itachi. Pasalnya Sasuke tak pernah menceritakan mengenai pacar sama sekali sebelumnya. "Benarkah Sasuke? Kau punya pacar?" tanya Mikoto dengan mata yang berbinar-binar menatap Sasuke.
"Hn," Sasuke cuma bergumam tanpa menghentikan aktivitas sarapannya.
"Anakku akhirnya punya pacar" Mikoto langsung memeluk erat Sasuke. "Aku tak sabar menggendong cucu" lanjut Mikoto.
"Uhuk uhukk" Sasuke langsung terbatuk ketika mendengar kata cucu dari mulut ibunya.
"Ya ampun hati-hati, sayang. Minumlah" Mikoto langsung memberikan minum kepada Sasuke.
Sementara Itachi tengah mati-matian menahan tawa melihat Sasuke.
'Liat saja kau nanti Itachi' batin Sasuke.
------
Sasuke POV
Aku segera berlari menuju halte bus yang berjarak sekitar 100 m dari rumahku. Dimana halte itu juga tempat biasa Sakura menunggu bus untuk pergi sekolah.
Beberapa meter lagi menuju halte. Aku melihat gadis dengan rambut pink yang sedang duduk di bangku halte. Dia tidak sendiri. Lagi-lagi..si rambut merah itu. Aku langsung menghampiri mereka.
"Sakura.." panggilku.
Sakura menoleh kearahku begitupun dengan si rambut merah itu.
"Ohayo Sasuke-kun," ujarnya sambil tersenyum ke arahku. Dia manis seperti biasanya.
Aku bisa membaca raut tak suka dari si rambut merah Sasori itu. Aku harus membuatnya menjauh dari Sakura.
Aku menundukkan wajahku tepat di wajah Sakura. Aku mengecup pipi Sakura tepat di hadapan Sasori.
"Sa-sasuke-kun? Apa yang kau lakukan?" tanya Sakura dengan ekspresi kaget.
"Kenapa? Apa salah aku mencium pacarku sendiri?" balasku sambil sesekali melirik ke arah Sasori yang tampaknya juga kaget.
"Kalian pacaran?" tanya Sasori kemudian.
"Itu-"
"Tentu saja!" Jawabku memotong ucapan Sakura yang ingin menjawab pertanyaan Sasori.
Sakura menatapku dengan tatapan yang tidak dapat diartikan. Apa maksudnya itu? Apa Sakura tidak ada niat memberitahu Sasori dan membiarkan Sasori mendekatinya begitu saja? Aku tentu tidak akan membiarkan itu.
-----
Sakura POV
Aku bisa merasakan ketegangan antara Sasuke dan Sasori. Apa-apaan yang terjadi ini. Sasuke tampak menatap tajam ke arah Sasori begitu juga sebaliknya.
"Sasuke, bus nya sudah datang. Ayo berangkat." Untung saja bus datang dan aku bisa menghentikan suasana mencekam diantara dua cowok itu.
"Tentu saja. Ayo!" Sasuke menarik lenganku masuk ke bus dan meninggalkan Sasori yang masih duduk di halte.
"Sasori-senpai..kau tidak berangkat?" tanyaku.
"Kau duluan saja," ujar Sasori. Nada bicaranya terdengar dingin.
Akhirnya aku hanya pergi bersama Sasuke dan meninggalkan Sasori di halte. Aku merasa bersalah atas hal ini.
"Berhentilah memikirkan cowok lain ketika kau sedang bersama pacarmu," ujar Sasuke yang sepertinya bisa membaca pikiranku.
"Aku.."
"Cukup dengarkan saja kata-kataku," ujarnya lagi tanpa mau mendengar kata-kataku.
"Huh seharusnya jika kau mau menjadi pacarku bersikaplah manis sedikit. Kau terlihat seperti bapak-bapak kalau marah-marah seperti itu," ujarku sambil mencoba. membuat ekspresi cemberut
Tiba-tiba Sasuke menarikku mendekat kearahnya dan aku bertabrakan dengan dadanya. Aku bisa mencium aroma parfum Sasuke. Aromanya sangat menggoda ya ampun. Apa yang ada di pikirannya memakai parfum seperti itu ke sekolah.
Sasuke kemudian berbisik ke telingaku.
"Aku akan menjadi pacar termanis yang pernah ada buatmu,"
Bisikan Sasuke membuatku merinding. Terlebih Sasuke saat ini tengah mendekapku di dadanya membuatku bisa melihat dadanya yang putih melalui kancing baju atasnya yang terbuka.
Apa yang aku pikirkan ya ampun. Kami-sama tolong selamatkan aku dari kegantengan maksimal ini T_T.
Tbc :v
Wkwkwkwk maap gaje guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Beat for You ✔
FanficAll characters belong to Masashi Kishimoto. The stories belong to me. -Enjoy the stories♡♡♡