12

471 100 10
                                    

"Gayung, lo liat Nara gak?" Tanya Seongwoo saat melihat Gayoung baru saja masuk ke dalam ruangannya.

"Nggak, dia kan pacar lo. Masa lo gak tau." Kata Gayoung datar.

Seongwoo berdecak sebal. "Aigooo, klo bukan adik gue udah gue abisin lo." Tukas Seongwoo.

"Gue kan emang bukan adik kandung lo." Kata Gayoung.

Seongwoo mendelik kesal. "Karena lo bukan adik gue, lo jangan pulang ke rumah. Jangan minta makan sama Bunda. Pulangnya naik bis gausah nebeng!" Tukas Seongwoo.

"Tapi gue adik tiri lo." Gayoung tersenyum. "Jangan kejam sama gue. Kalo bukan lo sama Bunda, gue mau hidup sama siapa lagi hayooo? Nanti klo gue udah nikah gue pindah deh." Kata Gayoung.

"Jangan mengharapkan nikah kalo lo itu gak laku. Jomblo sejak di dalam rahim!" Tukas Seongwoo.

"Dih ngejek!"

"Bodo!" Tukas Seongwoo kemudian dia berlalu meninggalkan ruanganya.

Seongwoo memutuskan untuk mencari Nara yang gak kunjung kembali ke ruangannya. Seongwoo merasa bersalah.

"Nar, lo dimana sih?" Gumam Seongwoo lirih sambil ngeliatin ponselnya dia dan ponselnumya Nara.

Daritadi sambil nunggu Nara, Seongwoo terus ngirim chat ke Nara. Padahal ponselnya Nara gak dibawa. Seenggaknya nanti di rumah, Nara bisa baca semua isi chatnya.

"Seongwoo!" Tiba-tiba ada yang manggil Seongwoo.

Seongwoo langsung berbalik dan melihat seorang pria bertubuh mungil sedang tersenyum kepadanya. Itu Hasung.

"Nih." Hasung memberikan secangkir kopi untuk Seongwoo. "Muka lo kenapa? Kok ditekuk?" Tanya Hasung.

"Lo liat Nara gak?" Tanya Seongwoo.

"Nara? Jadi dia beneran udah balik kesini?" Tanya Hasung.

Seongwoo mengangguk. "Lo kemana aja? Keasyikan kerja di ruang editting, hah? Si Nara disini udah berbulan-bulan kayaknya." Kata Seongwoo.

Hasung langsung nyengir. "Ya lagian kan bukan urusan gue." Kata Hasung.

Seongwoo berdecak sebal. "Jadi, lo liat Nara gak?" Tanya Seongwoo.

"Kenapa gue harus liat Nara?" Tanya Hasung yang langsung bikin Seongwoo menatapnya sinis.

Hasung langsung tersenyum. "Ampun, jangan sinis. Maksud gue, kenapa gue harus liat Nara disini? Di kantor kita?" Tanya Hasung.

"Dia kerja disini. Si Gayung wc juga kerja disini. Satu tim dong sama gue, Sung." Jawab Seongwoo dengan wajah sedih.

"Bagus dong. Bisa pacaran di kantor. Kok muka lo malah sedih gitu?" Tanya Hasung.

"Sung, coba lo bayangkan jadi gue. Akhir pekan gue dirusuhin sama Nara yang rusuhnya kadang melebihi batas. Sekarang senin-jum'at juga gue bakal dirusuhin dia di tempat kerja. Belum lagi si Gayung, dirumah aja udah rusuh terus gue harus ketemu di tempat kerja. Kepala gue bisa hancur inimah. Apalagi sekarang si Nara ngilang. Belum balik ke kantor daritadi." Tukas Seongwoo.

Hasung tertawa dengan suara ketawanya yang khas. Dia langsung nepuk-nepuk pundaknya Seongwoo. "Sabar bro. Gak rusuh gak asyik. Lagian dulu lo waktu SMA bukannya pernah bilang suka kao dirusuhin Nara?" Ujar Hasung.

"Dulu. Sekarang nggak." Tukas Seongwoo. "Jadi lo liat dia apa nggak nih?" Tanya Seongwoo.

Hasung ngangguk. "Awalnya gue ragu dia Nara. Tapi pas lo bilang dia kerja disini, gue yakin. Gue tadi gak salah liat berarti." Ujar Hasung.

A Piece of Love (Ong Seongwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang