25

233 38 7
                                    

Akhirnya Nara memutuskan untuk pergi ke Jeju diantar oleh Chaeyeon. Pikirannya benar-benar kacau saat ini. Nara tidak bisa memikirkan apapun jika apa yang dikatakan Sewoon benar adanya.

"Nar, positif thinking dulu deh. Jangan emosi kayak gini, ya." Ujar Chaeyeon. Chaeyeon khawatir melihat sahabatnya itu. Sepanjang perjalanan yang dilakukan Nara hanya mengumpat dan marah-marah.

"Gue gak bisa positif thinking, Chaey. Gimana gue bisa positif thinking disaat gue tahu orang yang ngelamar gue beberapa waktu lalu lost contact. Terus ternyata dia ada di Jeju sama cewek lain tanpa hubungin gue. Gimana gue mau positif thinking?!" Tukas Nara kesal.

Chaeyeon akhirnya diam. Nara memang benar. Mungkin jika dia berada di posisi Nara, dia juga akan melakukan hal yang sama.

"Pokoknya kalo apa yang ada di pikiran gue ini bener, gue gak bakalan kasih ampun buat dia. Gue siap bunuh dia." Tukas Nara.

"Anjir, gue pulang aja kali ya kalau lo mau bunuh dia disini. Gue gak mau ikut campur." Chaeyeon bergidik ngeri.

Nara langsung menatapnya sinis. "Gue juga gak berani kalau bunuh dia beneran." Ujar Nara.

"Terus maksud lo apaan bunuh dia? Lo punya niat gitu aja bisa dihukum, Nar." Tukas Chaeyeon.

Nara mendesah pelan. "Gue bakal bunuh dia di pikiran gue aja, Chaey." Lirihnya. "Kalau emang bener dia ada sesuatu sama Eunbi, ini waktunya gue buat nyerah sama dia." Katanya lagi.

Chaeyeon terdiam dan menatap sahabatnya itu dengan raut wajah sedih. "Nar, tapi lo mau nikah loh mungkin sebentar lagi. Lo yakin mau nyerah sama dia?" Tanya Chaeyeon.

Nara menyeringai. "Nikah?" Tanyanya datar. "Kalau emang dia niat mau nikahin gue, dia pasti datangin gue buat ngomongin segalanya bukannya menghilang kayak gini." Tukas Nara.

Nara kemudian menghentikan langkahnya. Ditatapnya lautan Jeju yang terbentang di depan matanya.

"Berkali-kali gue berpikir buat menyerah sama dia, tapi gue gak bisa. Mungkin ini saatnya gue bisa. Gue mau belajar ikhlas buat lepasin dia kalau dia memang bertingkah lagi." Lirih Nara.

Chaeyeon langsung menghampiri Nara dan memeluknya. "Kalau dia bukan yang terbaik buat lo, gue yakin lo pasti bakal ketemu seseorang lain yang lebih baik, Nar. Lo baik dan cantik." Kata Chaeyeon.

"Tapi lo harus inget, gue lebih cantik daripada lo." Lanjut Chaeyeon yang membuat Nara tertawa, meskipun terasa getir di dalam hatinya.

🌟🌟🌟

Setelah menempuh perjalanan yang sangat lumayan, akhirnya Nara dan Chaeyeon sampai di sebuah hotel tempat Seongwoo dan Eunbi menginap.

Nara menghela nafasnya beberapa kali, mencoba untuk menenangkan diri sebelum ia berhadapan langsung dengan Seongwoo dan juga Eunbi. Setidaknya ia harus tenang sebelum perang dunia berlangsung.

"Apa ada kamar yang dipesan atas nama Ong Seongwoo?" Tanya Nara sesampainya di bagian informasi hotel tersebut.

"Sebentar, saya carikan dulu." Kata petugas hotel itu.

Akhirnya petugas hotel itu mengetikan sesuatu di komputer miliknya dan mencari kamar yang dipesan Seongwoo.

"Kamar 406. Atas nama Ong Seongwoo." Kata petugas itu.

"Ah, boleh saya minta kunci cadangannya? Kebetulan saya harus mengambil beberapa barang miliknya dan dia tidak dapat dihubungi."  Kata Nara tiba-tiba.

Petigas itu langsung menuruti kata-kata Nara dan mencarikan kunci cadangan untuknya.

"Nar, lo apaan? Mau nerobos masuk?" Tanya Chaeyeon.

A Piece of Love (Ong Seongwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang