17

531 85 42
                                    

Bagi uang lupa kalian bisa baca chap sebelumnya ya.
Typo bertebaran.
Happy reading.. :)















Kecemasan sehun sungguh-sungguh telah berubah menjadi kepanikan.

Beberapa saat yang lalu, kemarahan membuatnya membiarkan krystal pergi.

Tapi saat tubuh gadis itu hilang di tikungan, kemarahan itu seketika berubah menjadi kecemasan.

Seketika dia berlari mengejar, tapi krystal sudah menghilang.

Jalan itu kosong.

Buru-buru dia kembali ketaman, menghampiri jeepnya dan melompat kebelakang setir.

Di telusurinya semua jalan.

Cahaya spotlightnya menyapu setiap jengkal tanah, rumput, aspal trotoar bahkan setiap halaman rumah yang di laluinya.

Lagi-lagi nihil!

Krystal tidak ada dimanapun.
Cewek itu lenyap.

Tidak ada penjelasan lain untuk raibnya krystal ini kecuali, dia mendapatkan taksi dan langsung pulang kerumahnya sendiri atau kerumahnya seulgi.

Sehun menghubungi dua nomer yang sama-sama mengatakan
"Krystal nggak ada"

Di cobanya menghubungi ponsel seulgi, namun tidak aktif.

Sementara menghubungi krystal tidak ada gunanya karena cewek itu tidak membawa ponsel.

Sepuluh menit berikutnya dia menghubungi lagi nomor rumah krystal dan seulgi, namun hasilnya tetap sama, bahkan ketika setengah jam berikutnya di cobanya lagi menelpon jawabannya tetap "krystal nggak ada"

Dengan konsentrasi yang benar-benar sudah pecah total, panik, cemas, marah pada diri sendiri, menyesal dan merasa bersalah.

Sehun menelusuri jalan demi jalan, dan berakhir menjelang dini hari di kedai kopi yang memang buka dua puluh empat jam.

Segelas kopi lalu di hadirkan untuk tubuhnya yang letih dan kedinginan.

Setelah kondisi badannya sedikit membaik sehun beranjak pergi meninggalkan kedai kopi tersebut.

Sehun menghentikan laju jeepnya lagi satu kilometer dari situ.

Ini memang masih terlalu pagi untuk menelepon orang.

Tapi dia benar-benar butuh pertolongan.

'Halo' terdengar dengan jelas bahwa suara di seberang sana sedang mengantuk berat.

"Mereka bener-bener mabuk!"

'Apa? Ini siapa? Oh, elo hun. Ada apa?'

"Mereka bener-bener mabuk kai!"ulang sehun lebih keras.

'Mereka siapa?' Tanya kai.

"Cewek tiga itu!"

'Oh gitu, bisa di omongin entar siang aja? Gue baru aja tidur tadi jam empat. Sekarang baru...,'
kai menoleh ke arah dinding
'ya ampuun baru sejam'

"Gak bisa kai ini gawat, bener-bener gawat!"

'Oke deh oke' kai mengalah di paksanya menahan kantuknya demi sehun.

'Tau dari mana lo?'

"Semalem gue nantangin krystal minum"

'Apa?!' Sepasang mata kai agak melebar 'trus?!'

"Satu botol"

Kai terperangah kedua matanya jadi benar-benar melebar sekarang.

"Trus kami putus!"

Sekarang kai benar-benar kehilangan rasa kantuknya.

'Yaudah kalo gitu lo sekarang kesini aja'





.
~
.










Setelah sampai di rumah kai.

Betapa terkejutnya kai ketika melihat kondisi sehun.

Benar-benar berantakan, letih, pucat dan sangat putus asa.

Di panggilnya salah seorang pembantunya untuk membuat secangkir teh hangat dan segera menyiapkan makanan untuk tamu yang datang di pagi  buta itu.

"Ini bener-bener gawat!" Desis sehun.

Kai menatap lurus, karena belum tau apa yang sebenarnya terjadi, dia jadi terkejut melihat keadaan sehun sampai seperti itu.

Seakut apa sih, akibat di tinggal cewek?

Biarpun katanya cinta sejati toh mereka masih punya banyak pilihan lain.

"Dia ngilang, dari semalem nggak pulang!"

Kai mengerutkan kening.

"Lo mau cerita? Biar gue tau masalahnya."

Mau tidak mau sehun memang harus menceritakan peristiwa itu.

Kai sibuk berfikir setelah mendengar cerita itu.

Parah memang kalau kejadiannya seperti itu.

Tapi krystal memang bukan tipikel cewek yang biasa dengan mudah di tundukan.

"Di rumahnya nggak ada, di rumah seulgi nggak ada. Di rumah seohyun udah jelas gak mungkin"

Kai bergumam "udah lo cek lagi pagi ini?"

Di pandangnya lagi sehun.

Gelengan kepala itu benar-benar membuat terenyuh.

Di tepuk-tepuknya bahu sahabatnya itu.

"Okelah, biar gue yang nyari. Lo tunggu di sini, mandi trus sarapan kayak biasa lo pake baju gue aja. dan satu lagi, usahain lo tidur dulu walaupun cuma bentar oke?"

Sehun cuma mengangguk, kai menatapnya dengan rasa bersalah.

"Gue minta maaf, mungkin emang gak seharusnya lo ikutin saran gue"

"Nggak lo bener. Dengan begini gue jadi semakin tau siapa krystal."

Di mulut sehun bisa saja berucap seperti itu, tapi tidak dalam hati.

Perih terajam tak terperikan, cuma dia tidak ingin mengaku saja.
























Dikit banget ya hehehhe✌

See u next chap

Wonder Woman [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang