24 . Kepribadian Kembar.

3.3K 212 0
                                    

Vote sebelum baca, comment sesudah baca. Happy Reading :)

__________

Kamu adalah penyempurna kebahagiaanku. Bahkan jauh sebelum kamu jatuh cinta padaku.

Mikayla Devia Shaqila

__________

"ABAAAANG!! Kenapa naruh sempak basah dikamar mandi!!"

"Pfffttt----" Key menutup mulutnya menahan tawa yang hendak meletup-letup karna teriakan adiknya Devin.

Barusaja sampai dirumah Devin, teriakan Ocha sukses membuat Key menatap Devin dengan tawa tertahan. Sedangkan Devin kini sudah menggerutu, menyumpah serapahi adiknya.

"Jangan didengerin, duduk aja." Suruh Devin dan menggiring Key menuju sofa ruang tamu.

"Mama kamu mana?" Tanya Key.

"Ke pasar kalo minggu gini suka lama."

"Jadi cuman ada Ocha?"

Devin mengangguk. "Mau minum apa?"

"Terserah aja."

"Terserah terserah. Nanti dikasih abang air perasan sempaknya!" Sahut seseorang yang kini bersandar dipintu yang membatasi antara ruang tamu dan ruang keluarga.

Devin dan Key sontak menoleh. "Ocha!" Bentak Devin.

"Apaan? Abang naruh sempak basah sembarangan! Ocha juga kan yang jemurin. Gak malu sama umur?"

"Cha! Ada tamu!" Mata Devin sudah sangat nyalang.

"Waaahhh.. Ini pacarnya abang?" Ocha bergerak menghampiri Key dan menelitinya dari ujung kaki sampai wajah. "Cantikan Ocha. Dia sebelas dua belas sama Pablo. Bunglon peliharaan tetangga." Cibir Ocha.

Key langsung menatap Ocha tajam. "Woy anak kecil! Mulut dijaga, muka kaya kulit kacang gitu ngatain gue."

Dan ternyata Key dan Ocha memiliki kepribadian yang sama. Pertanda bahwa Devin harus menyediakan ring tinju didalam rumah ini. "Ocha, naik kekamar. Jangan ganggu---"

"Abang diam! Gak usah ikut campur! Ini urusan Ocha sama kembaran Pablo!"

"Astagaa.." Devin menghembuskan napas kasar dan berjalan menuju dapur, berniat memasak untuk sarapan Key dan Ocha. Membiarkan dua anak kecil itu bertengkar. Toh, melerai pun tidak ada gunanya jika lawannya Ocha.

"Lo tau gak? Muka lo itu juga mirip sama burung pak Tarno." Balas Key menyambung pertengkaran.

Ocha menatap Key sebentar, ditajam-tajamkan. "Ko abang mau sih sama cewek yang badan kaya batang lolipop. Kurus, tipis, panjang. Anjir. Cantikan batang lolipop kayanya."

"Dikondisikan itu mulut."

"Nama kaka siapa? Beraninya ngelawan Derosa Ayla Sanjaya yang rajin menyeberangkan nenek dijalan? Pemenang adu panco melawan abang tiap bulan." Ucap Ocha angkuh sambil menepuk-nepuk dadanya.

"Cih, paling Devin sengaja ngalah buat anak kecil. Takut lo nangis gara-gara kalah."

"Enak aja! Ocha beneran kuat tau, Pablo!"

"Nama gue Mikayla ya! Bukan Pablo!"

"Apa? Miyaila?"

"Mikayla!"

"Mayla?"

"Mikayla!!"

"Milayla?"

Key memijat pelipisnya. "Mikayla, budeg!!"

Butterfly (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang