08 . Pedofil.

4.3K 236 0
                                    

Vote sebelum baca

___________

Ada saatnya masa rumit itu datang. Ketika orang lain mencintaiku, dan aku malah mencintai kamu yang jelas-jelas tidak menginginkan kehadiranku.

Mikayla Devia Shaqila

___________

"Lo mantannya pak Raza?".

Key gelagapan mendengar pertanyaan Utami, teman sekelas Key. Bel istirahat baru berbunyi, dan Key ditahan oleh Utami. Lalu ditanyai perihal masalah hubungannya dengan Raza.

"Lo tau darimana?". tanya Key gugup.

"Kemarin kan pak Raza minta nomer lo di gue, tapi gue gak punya nomer lo. Terus dia bilang kalo lo mantannya."

Key mendesis pelan. "Utami, jangan kasih tau orang orang yaa, gue gak mau ini tersebar. Nanti susah."

Utami tertawa kecil dan menepuk bahu Key. "Tenang kali, gue gak ember. untung pak Raza minta nomer lo di gue, gak ke genk nya Zoya."

"Emangnya kenapa kalo Zoya?".

"Lah, lo gak tau? dia kan ahli gosip. Setaraan sama admin Lambeturah."

Key terkekeh pelan. "Syukur deh gak nyampe ke Zoya. Lo janji kan ya gak akan ngasih tau soal ini ke siapa-siapa?".

Utami tertawa, sebagai cewek saja dia gemas melihat Key, apalagi cowok. Sudah pantas saja jika pria setampan dan semapan Raza tertarik. "Tenang kali. lo tau gue kan, lo pernah emang liat gue bergaul sama cewek dikelas? gue lebih suka sendirian."

Key mengangguk. Utami memang gadis yang jarang bergaul. Dan entah kenapa Utami mau bergaul dengannya. "Ra--".

"Mikayla".

Ucapan Key terpotong ketika mendengar namanya dipanggil oleh sosok cowok. Key mendesah pelan dan merutuki seseorang yang datang.

Raza berdiri didepan mejanya, ditangannya ada wadah bekal yang firasat Key itu untuknya.

"Pak Ra--".

"Saya bawain bekal buat kamu, Key. Saya tau makanan kesukaan kamu, dan ini saya masak sendiri jadi tidak ada penolakan atau kamu saya hukum."

Key menganga tak percaya. "Ha? hukum? Emang kalo ditolak melanggar peraturan sekolah ya, pak?"

Raza tersenyum dan mengangguk. "Benar, karna kamu menolak rezeki, saya sebagai guru tidak akan membiarkan itu terjadi. Dan untuk membuatmu jera, saya akan kasih kamu hukuman".

Mendengar kata hukuman membuat Key mau tidak mau mengangguk cepat. "Mau kok pak mau, lagian saya juga udah laper. Makasih banyak, pak".

Raza tertawa dan menyerahkan kotak bekal berwarna biru itu kepada Key. "Yasudah, Mikayla. Makan ya habiskan. Saya jemput nanti pulang sekolah, saya yang antar kamu pulang".

"What the--? apanya pak?!". Tanya Key shock mendengar Raza akan mengantarnya pulang. karena Key tidak mau itu terjadi. Dan sekarang, ia berharap bahwa telinganya salah dengar.

"Pulang sekolah saya jemput ke kelas, saya anterin kamu pulang."

Key menggeleng cepat. "Gak pak, gak usah. Aku udah dijemput sama--".

"Sama Rendy?". potong Raza.

Key mengerjap. "Kok bapak tau?".

"Karna Rendy teman saya."

Butterfly (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang