Selamat membaca❤"Bumi itu nggak cuma berputar buat kita aja jadi jangan egois"
◎◎◎
"Al?"
"Huh, aduh Lail lo ngagetin gue tau nggak," ucap Alenna sembari mengelus dada terkejut.
"Hehehe sorry" Ucap Lail dengan cengiran kuda sembari mengangkat dua jari di udara membentuk huruf V.
"Loh bukannya lo udah ke kantin tadi sama Feta kok balik lagi?" tanya Alenna menyeringitkan dahi.
"Lo sih lama, gue kira lo bingung jalannya makanya gue cariin lo." Sanggah gadis berambut sebahu itu.
"Eh? maaf ya bikin kalian nunggu, yaudah yuk ke kantin," ucap Alenna menggandeng tangan Lail.
🎶❤
Terlihat seseorang sedang memainkan piano di ruang musik, jari jemarinya dengan lihai menari diatas tuts. Siapa lagi kalau bukan Arka, bukannya menjalankan hukuman dari pak Juned cowok dingin itu malah bermain piano di ruang musik sampai bel istirahat.
Karena bagi Arka, dengan bermain piano dapat sedikit menghilangkan beban yang selama ini terus mengusik jiwanya, bayang-bayang akan masa lalunya yang begitu mengerikan selalu muncul tanpa diharapkan yang membuat rasa marah, sedih, kecewa dan hampa selalu mendominasinya seakan semua itu terkurung dalam labirin peta pikirannya.
Ia bingung harus berekspresi seperti apa, tertawa lepas pun seakan membohongi dirinya sendiri.
Yang ia butuhkan adalah tempat untuk berpulang, dimana Arka harus mencarinya? sedangkan tempat tujuannya saja sudah hilang.
"Ma Arka kangen." gumamnya dengan tatapan sendu.
Arka menghembuskan nafasnya kasar, lalu ia bangkit dan berjalan menuju kantin untuk menyusul teman-temannya yang mungkin sudah menunggunya sedari tadi.
🎶❤
Suasana kantin saat ini begitu sesak karena para siswa siswi saat ini sedang memperebutkan tempat duduk untuk mengenyangkan perut.
Di meja pojok kantin terlihat Arka Cs sedang menikmati makan siangnya.
"Woy Choki Choki lu apain Pou gue sampe sakit begini anying," ucap Bisma menuding Choki pasalnya hanya Choki yang suka memainkan game coklat berbentuk kentang itu.
"Yee bis tayo lo nuduh gue? mana gue tau coba?" Balas Choki tidak terima.
"Ya kan cuman lo yang suka mainin game gue babi," sergah Bisma sambil mendaratkan jitakan kasar di dahi Choki
"Sakit anying," ucap Choki sambil mengelus dahinya yang terlihat memerah akibat jitakan maut Bisma.
Semua orang yang menyaksikan duo sengklek itu hanya menggelengkan kepala karena mereka selalu saja memperebutkan hal yang tidak penting.
Sedangkan Daren hanya tersenyum kecil baginya mempunyai sahabat seperti mereka berdua adalah anugrah karena baginya canda candaan kecil seperti itu sangat menghiburnya.
Sedangkan Arka? jangan tanyakan lagi, cowok itu tetap fokus memakan bakso yang sudah dipesankan sahabat-sahabatnya sambil mengenakan earphone yang setia terpasang di kedua telinganya tanpa mempedulikan sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODI HATI
Teen FictionTitik sendu mempertemukan kita dalam ruang lingkup yang sama. Membuat kita saling belajar bahwa masa lalu tak seharusnya di sesalkan. Mengajarkan untuk menetap pada pilihan itu perlu. Tak letih untuk bangkit meski telah jatuh berkali kali. Bagi Ark...