7●Piano dan Arka

137 49 38
                                    


Selamat membaca❤

"Aku adalah rapuh yang selalu berusaha untuk tangguh"

◎◎◎

Kring...Kring...Kring...

Sedari tadi jam beker berbentuk kartun berkantung ajaib itu sudah berdering untuk membangunkan sang pemiliknya, tetapi pemilik kamar bernuansa benda langit itu masih bergelut dengan selimut tebalnya sembari menikmati mimpi bawah alam sadarnya.

Brakk...

pintu kamar itu didobrak dengan keras oleh seorang pria berpawakan tinggi dia adalah Alvin kakak Alenna.

"Alenna bangun!! ya tuhan ini udah jam berapa Al!! jangan sampai terlambat!!" Teriak Alvin sambil mengguncangkan tubuh adiknya.

Bukannya bangun gadis berparas cantik itu malah mengumpat kesal sambil melempar guling asal.

Bukk...

Dan alhasil guling tersebut malah mendarat mulus di wajah sang kakak.

"Alenna bangun!! Astaga!!" Teriak Alvin frustasi tepat di telinga adiknya.

"Aduh Abang, Al itu nggak budek abang apasih berisik tau ngga, pake teriak-teriak ini masih pagi." Ucap Gadis itu dengan suara serak khas orang baru bangun tidur, tapi mata nya tetap enggan dibuka.

"Ini udah jam 7 Alenna!!"

Seketika mata gadis cantik itu langsung terbuka lebar nyaris ingin keluar.

"What? jam7? abang kenapa nggak bangunin Al sih?"

Dengan cepat gadis itu melompat dari tempat tidurnya dan membuang selimutnya asal kemudian bergegas ke kamar mandi.

"Busetdah emang tadi gue teriak- teriak dah kayak toa' masjid ngapain coba kalo bukan buat bangunan dia, dasar kutu kupret." Gerutu Alvin kesal.

     🎶❤

Di dalam mobil.

"Abang nyetirnya cepetan, ini Al udah telat," ucap Alenna, raut gelisah terpatri jelas di wajahnya.

"Ini juga udah ngebut dek, salah kamu sendiri  siapa suruh bangun kesiangan," Tutur Alvin masih fokus dengan kemudinya

"Jadi Abang nyalahin Al? abang sih bangunin Al telat, kesel!" Alenna menggerutu.

"Ya terus abang nyalahin siapa dong? Sungokong? hahaha." Tawa renyah terdengar dari mulut pria berpawakan tinggi itu.

"Tau ah males." Kesal gadis itu memutar bola matanya malas.

"Ngambek?" Tanya Alvin lembut.

"Pikir aja sendiri!"

"Mukanya udah jelek jangan dijelek-jelekin, makin nggak enak diliatnya hahaha." Lagi tawa renyah itu terdengar kembali.

"Ihh abang resek ah sebel!!!" Teriak Alenna sambil memukuli lengan Alvin.

"Eh eh aduh, Abang lagi nyetir Al jangan diganggu ah," Alvin memperingati.

"Abisnya sih nyebelin." Gerutu Alenna.

MELODI HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang