Selamat membaca❤"Sungguh aku seorang yang naif, bila berkata aku baik baik saja"
◎◎◎
"Nih rasain, ini akibat karna lo udah berani sama gue."
"...."
"Gue bakal lakuin lebih dari ini, kalo lo masih cari gara-gara sama gue."
"...."
"Makanya jangan berani sama Rosa, Rosa dilawan hahaha."
"...."
"Dasar Loser."
"...."
Disini lah Alenna sekarang, terduduk lunglai dilantai kamar mandi, seragam yang ia kenakan basah kuyup.
Badan Alenna begitu gemetar, wajahnya sudah pucat pasi seperti mayat hidup, kepalanya sudah terasa sangat pusing, tapi itu semua tak membuat Rosa dan para dayangnya memberi belaskasih.
Entah mengapa tenaga Alenna meluap begitu saja jangankan untuk berteriak, berbicara saja rasanya sulit.
"Enaknya kita apain lagi ya Ros nih anak," Ucap Vio salah satu teman Rosa.
"Kita kunciin aja disini," ucap Rosa senyum licik tercetak di bibirnya.
"Bit," Rosa memberi intruksi kepada Bita salah satu teman Medusa itu juga.
"Beres," ucap Bita tersenyum miring setelah selesai mengunci pintu toilet.
"Kak to..tolong bukain pin...pintunya sa..saya mohon." Rintih Alenna yang sudah tak berdaya.
"Guys cabut," perintah Medusa itu mengintruksikan kepada kedua dayangnya.
Akan tetapi ketika ketiga gadis itu akan melangkahkan kaki keluar toilet, terdengar suara dingin yang menggema di setiap sudut dinding dinding toilet.
"Lo sembunyiin dimana cewek itu?"
"A..Arka." Ekspresi kaget tercetak jelas di wajah Sang medusa, wajahnya berubah menjadi pucat pasi.
Ya ketika mendengar Bisma bercerita tentang gadis yang ditolongnya kemarin dibully oleh Rosa, Arka bergegas mencari keberadaan mereka, ia tau Rosa itu sangatlah licik Arka juga merasa bersalah karena secara tidak langsung gadis itu pasti menjadi incaran Rosa karena ia telah menolongnya kemarin.
Arka, Daren, Bisma, Choki keempat pria itu mencari keberadaan Rosa dan gadis itu keseluruh penjuru sekolah akan tetapi tak kunjung menemukan keberadaan mereka, ada satu tempat yang belum mereka datangi Toilet perempuan
"Cewek? cewek yang mana? gue nggak ngerti apa yang lo omongin," ucap Rosa berusaha beralibi.
"Dimana lo sembunyiin cewek itu?" Ulang Arka, matanya merah tersirat luapan emosi disana.
"Gue ngga tau! dan gue nggak ngerti apa yang lo maksud." Alibi Rosa masih berusaha membela dirinya.
"Lo nggak usah pura pura!! gue.tau.kebusukan.lo." Ucap Arka penuh penekanan di setiap katanya dengan kilatan emosi.
"Gue tau, lo nyembunyiin cewek yang gue tolong kemarin" tambah Arka lagi.
"Kenapa lo selalu bela loser kaya dia hah?!" Ucap Rosa berteriak
"Jaga ucapan lo!!" Ucap Arka dingin tapi sorot matanya menghujam bertubi tubi kearah Rosa.
"Atas dasar apa lo ngomong gitu!!" tambahnya lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODI HATI
Teen FictionTitik sendu mempertemukan kita dalam ruang lingkup yang sama. Membuat kita saling belajar bahwa masa lalu tak seharusnya di sesalkan. Mengajarkan untuk menetap pada pilihan itu perlu. Tak letih untuk bangkit meski telah jatuh berkali kali. Bagi Ark...