[7] ✈️Airplane Seatmate

3.8K 480 19
                                    

dimohon untuk vote sebelum mulai membaca, dan jangan lupa untuk meninggalkan komentar, terima kasih!💕

.
.
.

Seulgi memasangkan earphone ke kedua telinganya. Meluruskan kakinya, memencet tombol play di layar iphone, lalu memejamkan matanya.

Seulgi sekarang berada di dalam pesawat, menunggu semua penumpang masuk ke dalam. Seulgi membuka matanya begitu seseorang duduk di sebelahnya. Seulgi memberikan senyuman ramah padanya, orang itu juga membalas dengan ramah.

Saat ini Seulgi akan berangkat dari Jakarta menuju Korea Selatan. Setelah menamatkan sekolahnya di Indonesia, Seulgi ingin kembali ke Korea. Rasanya dia merindukan kimchi buatan ibunya.

Alih-alih pesawat akan bersiap-siap untuk take off, Seulgi menyalakan airplane-mode pada iphonenya. Tapi, hal lain yang membuat Seulgi kaget adalah orang yang duduk disampingnya. Dia menutup matanya erat-erat selama pesawat ini bersiap-siap untuk take-off.

Merasa kasihan akhirnya Seulgi memegang tangannya. orang itu membuka matanya terkejut, tapi Seulgi langsung menenangkannya.

"Don't be scared, i will hold your hand." Kata Seulgi.

Tidak memedulikan siapa, akhirnya orang itu ikut memegang tangan Seulgi selama pesawat take-off.

ooOOoo

Satu tahun Seulgi berada di Korea Selatan, sekarang Seulgi mendapatkan beasiswa di England. Hari ini dia sedang di bandara, mengurus penyimpanan bagasi, kemudian dia melakukan check-in.

Ketika dia duduk di kursi pesawat, Seulgi langsung membuka roti yang sempat dia beli tadi. Tadi sore, Seulgi lupa makan karena dia terburu-buru. Sesampai di bandara, Seulgi langsung membeli roti untuk dimakan di pesawat. Walalupun Seulgi bisa memesan makan malam nanti, tapi laparnya sudah tidak bisa diajak kompromi.

Ditengah menyantap roti, seorang menaruh tasnya di samping Seulgi. Seulgi menoleh, memberikan salam pada orang itu. Orang itu merespon dengan kaget, tapi cepat-cepat tersenyum kembali.

Ketika dia duduk disamping Seulgi yang asik makan roti, tiba-tiba perutnya berbunyi. Seulgi mendengarnya, kemudian menyodorkan sebungkus roti miliknya.

"Sepertinya kamu lapar, ini makan lah." Kata Seulgi.

"Uhh, tidak usah, tidak apa-apa. Lebih baik aku memesan saja." Jawabnya.

"Hm? Gwanchanayo, jinjja. setidaknya perutmu terisi walau sedikit." Seulgi menaruh rotinya di atas paha orang itu. "Nih, dimakan ya."

Mau gak mau orang itu berterima kasih lalu ikut makan bersama Seulgi.

Awalnya Seulgi gak sadar, tapi setelah pesawat akan take-off, orang disebelahnya mengenggam kuat pada kursi, matanya tertutup rapat. Rasanya Seulgi pernah mengalami kejadian ini, atau hanya sebua déjà vu?

Seulgi melakukan hal yang pernah Seulgi lakukan waktu itu. Seulgi memegang tangan orang itu, kulit yang sama, lembut sekali. Seulgi menoleh padanya, orang itu juga menatap Seulgi. Ekspresi mereka berdua sama.

"Kamu tak apa?"

"N-ne.. aku sedikit takut naik pesawat."

"Hmm. Kalau begitu, aku akan memegang tanganmu, jadi jangan takut, oke?"

Orang itu mengernyitkan dahinya. Seperti pernah terjadi, tapi entah kapan. Akhirnya orang itu menggenggam tangan Seulgi. Seulgi juga merasa kalau tangan ini adalah tangan yang ia pegang setahun yang lalu, saat dia meninggalkan Jakarta.

Oneshoot » SeulreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang