[13] 🕊Mimpi dalam seni (pt. 2)

1.7K 340 42
                                    

As always jangan lupa vote dan komen!
Kritik dan saran selalu saya terima!
.
.
.

🕊🕊🕊

"Hai."

Hai

Hai

Hai

"Hai..?" Ulangnya.

Seulgi terbangun dari lamunannya ketika mendengar suara emas itu. Seulgi mengedipkan matanya, sedikit salah tingkah.

"Uh- h-hai.."

Perempuan itu terkekeh melihat tingkah Seulgi. "Apa ini karyamu?" Tanyanya.

Seulgi cuman bisa mengangguk.

"Seriusan? Maksudku.. kamu menggambar wajahku?"

Seulgi juga tidak tau harus bicara apa. "Uh- hehehe..?"

Perempuan itu tersentak karena mendengar tawa Seulgi. Tawanya yang terdengar lembut dan polos. "Ngomong-ngomong aku belum memperkenalkan namaku..."

Seulgi tidak bisa melepaskan tatapannya dari perempuan di depan.

"Namaku Joohyun Irenea Bae Ferrer." Dia mengulurkan tangannya pada Seulgi.

Seulgi terdiam. Seketika dia menjadi bingung, dan juga tersadar kalau perempuan ini adalah penduduk lokal.

"K-Kang Seulgi.." Seulgi menjabat tangannya.

"Kang Seulgi? Jadi, sepertinya kamu bukan berasal dari sini?"

"Aku darah asli dari Korea Selatan."

"Korea Selatan? Aku juga punya darah Korea Selatan, Ayahku berasal dari sana, sedangkan Ibuku asli Spanyol." Katanya.

Seulgi paham sekarang, pantas saja namanya terdengar seperti nama lokal.

"Oh, kamu bisa memanggilku Joohyun, Irene, atau terserah kamu." Katanya.

I will call you mine, batin Seulgi.

"Baiklah, Joohyun.." Seulgi berlirih. "Tentang lukisanku, bagaimana pendapatmu?"

Joohyun mengobservasi lukisan Seulgi lagi. Tidak ada satu hal yang cacat dari lukisannya, gambar disana benar-benar persis seperti wajah Joohyun. Itu membuat Joohyun merasa takut karena ini pertama kalinya mereka bertemu, lantas bagaimana Seulgi bisa menggambarnya?

"Ini luar biasa. Tapi, bagaimana kamu bisa tau wajahku?" Tanya Joohyun.

Seulgi menggaruk tengkuknya. "Aku... uh-"

"Kamu bukan stalker, kan?" Joohyun bercanda.

Mata Seulgi langsung melebar, lalu membuat tanda 'X' dengan kedua tangannya. "A-aku bukan orang yang seperti itu!"

Joohyun tertawa melihat reaksi Seulgi. Dimana Seulgi mendengar tawa Irene membuat hatinya degeun-degeun.

"Aku bercanda, Seulgi. Jadi, keberatan untuk menceritakan bagaimana kamu tau wajahku?"

Oneshoot » SeulreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang