Terpuruk

527 50 0
                                    

Siang ini langit terlihat sangat cerah. Perpaduan antara awan putih dan langit biru nampak sangat indah. Semilir angin pun ikut melengkapi indahnya hari ini. Tapi semesta seakan bertentangan dengan hati perempuan yang sekarang sedang duduk termenung di samping pusara makam. Kim Yewon, nama perempuan itu.

Yewon saat ini sedang menatap batu nisan yang bertuliskan nama kekasihnya yang telah meninggal 1 bulan lalu, Min Yoongi.

Rasa sedih yang ia rasakan masih sama seperti saat pertama kali ia harus merelakan kekasihnya untuk pergi dari dunia ini. Dunianya seakan hancur berkeping-keping. Semua terasa tak nyata tapi benar adanya.

"Hai Oppa, Aku kembali lagi hari ini"
"Seperti biasa ku bawakan bunga matahari agar kau selalu merasa ada di sampingku. Kau masih ingat kan kalau ini bunga favoritku?"
"Eyy~ kau tak mungkin lupa kan Oppa? Kau kan dulu sering memberikanku bunga ini"
"Kau bilang bunga matahari mengingatkanmu pada senyumku"
"Benar kan, Oppa?"

Suara Yewon semakin mengecil saat ia merasakan sesak yang menyeruak di dalam dada. Yewon memejamkan matanya sambil mengeratkan genggaman tangannya pada tanah makam ketika memori tentang ia dan kekasihnya kembali terngiang di kepalanya.

Pertemuan pertama. Kencan pertama. Ciuman pertama mereka. Semua terulang kembali di ingatan Yewon.

Ingin rasanya memutar waktu untuk kembali ke masa itu. Sebentar saja. Yewon ingin kembali. Tapi mustahil.

Sesaat setelah ia membuka mata terlihat selembar kartu ucapan yang sudah usang di depan tempat ia berpijak saat ini. Sepertinya kartu itu terbang terbawa angin. Yewon mengambil kartu itu dan membaca tulisan yang tercantum.

"Keep Smile. Everything is gonna be okay"

Tak terasa air mata mulai turun dari mata Yewon yang sebenarnya sudah ia tahan karena ia lelah menangis. Yewon merasa seperti mendapat jawaban dari kekasihnya yang meminta ia untuk jangan terus bersedih.

"Kau tak ingin aku bersedih ya Oppa?" Ucap Yewon sambil menghapus air matanya yang tak ingin berhenti
"Baiklah jika itu maumu Oppa. Aku akan coba untuk tersenyum mulai hari ini"
"Terima kasih sudah pernah hadir di hidupku. Terima kasih sudah menemani hariku yang sepi. Terima kasih sudah menguatkanku, bahkan sekarang pun kau begitu"
"Terima kasih untuk semuanya. Aku akan mencoba memulai hariku yang baru. Tapi kau akan selalu jadi bagian penting di hidupku, apapun yang terjadi"

Yewon bangkit dan merapihkan bajunya yang sedikit kusut. Lalu ia melangkah pergi menjauh dari makam. Mulai saat ini ia bertekad untuk memulai harinya yang baru. Mungkin tak akan seindah saat ia bersama Yoongi tapi ia akan terus mencoba mencari kebahagiaannya karena waktu terus berjalan dan ia harus tetap hidup.

***

Aloha! Anyone miss me? Gak kerasa udah 2 minggu gak update. Mau ngasih tau aja kalo kemarin itu aku lagi riweuh sama persiapan sidang skripsi jadi story ini terlantar haha. Cuma sekarang udah selesai sidangnya tinggal revisian dikit jadi bisa curi-curi waktu buat story ini. Walaupun sebenarnya gak bisa janji untuk update di hari kamis nanti karena masih banyak yang harus disiapin untuk pemberkasan dan embel-embelnya. Tapi.... yang penting sekarang I hope you enjoy this (very) short story!

Oh ya! Cerita ini terinspirasi dari lagunya Monita Tahalea yang judulnya Sesaat Yang Abadi. Lagunya dalem banget. I recommend you to listen to that song.

Thank you for reading my story

Don't forget to vote and leave a comment down bellow.

Umji StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang