Singgah

347 41 5
                                    

Cerahnya langit saat ini sepertinya tak dapat dirasakan oleh Yewon. Ia tak lagi mengenal warna warni hidup. Satu hal yang ia tahu, abu-abu.

Semua bermula dari hadirnya Eunwoo di hidup Yewon. Pria yang sudah berteman dengan Yewon sejak tahun pertama kuliah. Pria tampan pujaan para wanita di kampus.

Ketenaran yang Eunwoo punya membuat ia mudah mendapatkan wanita manapun yang ia mau, contohnya Sowon. Sosok perempuan berparas cantik dan kaki jenjangnya. Wajar jika Eunwoo jatuh hati padanya.

Namun hubungan itu tak berjalan semulus yang Eunwoo inginkan. Ada banyak hal yang tak ia suka dari Sowon sampai akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah.

Lalu kalian pasti bertanya apa hubungannya dengan keadaan Yewon saat ini? Baik akan ku jelaskan.

Setelah hubungan Eunwoo dan Sowon berakhir Yewon seperti punya tempat khusus untuk Eunwoo. Tempat cerita, berkeluh kesah atau bahkan mengucapkan semua sumpah serapah untuk mantan kekasihnya itu.

Yewon sudah hafal sekali dengan setiap raut wajah dan cerita Eunwoo tentang mantan kekasihnya itu, mulai dari Sowon yang selalu keluar malam atau bahkan Sowon yang sudah dekat dengan laki-laki lain.

Tapi Yewon tak pernah lelah mendengar semua cerita dari sahabatnya itu. Yewon pikir Eunwoo masih perlu waktu untuk merelakan hubungannya.

Tak jarang Eunwoo menghubungi Yewon lewat aplikasi chatting atau menelpon atau bahkan memghampiri Yewon ke apartemennya, dan ya pintu Yewon selalu terbuka untuk Eunwoo.

Beberapa bulan mereka habiskan bersama membuat Yewon merasakan hal aneh saat bersama Eunwoo. Ada rasa gugup setiap kali Eunwoo ada di dekatnya. Ada rasa senang saat Eunwoo lebih membanggakan Yewon dibanding Sowon.

Yewon masih ingat betul dengan pujian-pujian Eunwoo kepadanya.

"Yewon kau mandiri sekali, tak seperti Sowon. Terlalu manja. Tak bisa melakukan apapun sendiri"

"Yewon kau memang berbeda sekali dengan Sowon. Mana mungkin ia mau bekerja part time seperti ini? Yang ia tahu hanya meminta uang pada orang tuanya"

Atau mungkin ini yang paling membekas pada Yewon.

"Yewon walaupun kau tak suka memakai make up ternyata cantikmu tetap terlihat. Natural sekali. Tak seperti Sowon yang selalu memakai make up tebalnya"

Pujian demi pujian selalu Eunwoo ucapkan pada Yewon. Entah dengan tujuan menaikkan derajat Yewon atau hanya untuk menjelekkan mantan kekasihnya saja.

Tapi pujian itu tak berarti kala Eunwoo memutuskan untuk kembali pada mantan kekasih yang selama ini ia hujat. Mantan kekasih yang ia katakan punya banyak kekurangan, tak seperti Yewon yang punya banyak kelebihan.

"Yewon, aku kembali bersama Sowon. Ternyata kita berdua masih saling menyayangi dan ia juga sudah berjanji untuk berubah. Jadi aku memutuskan untuk kembali dengannya. Doakan hubunganku ya!"

Kupu-kupu yang berterbangan saat Yewon mendengar pujian dari Eunwoo hilang seketika. Warna biru di langit juga tak lagi Yewon rasakan saat ia mendengar pengakuan dari Eunwoo kalau ia sudah kembali dengan Sowon.

Semudah itu ia kembali dengan mantan kekasihnya dan semudah itu pula ia meninggalkan Yewon dengan perasaan yang bahkan ia tak sadari.

Apa ia tak ingat betapa bencinya dulu dengan Sowon? Apa ia lupa dengan semua kekurangan mantan kekasihnya yang ia ceritakan pada Yewon dulu?

Terlalu bodoh memang memiliki perasaan ini. Awalnya Yewon pikir ini akhir pencariannya, tempat mereka berdua bisa melabuhkan perasaan mereka tapi ternyata ia salah. Eunwoo hanya sekedar singgah tapi tak sungguh.

***

Hola!!!! This story inspired by 2 songs yaitu Amigdala - ku kira kau rumah dan Tulus - langit abu-abu.

Hope you like it! Don't forget to vote & comment.

Umji StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang